webnovel

Rambut Palsu Penuh Darah

Luciana, berencana besok pagi saja untuk menjahit rambut palsu dfari rambut palsu Rossa.

'Karena sekarang sudah malam, sebaiknya aku akan membuat rambut palsu dari rambut Rossa besok saja. Karena aku sudah mengantuk, sebaiknya aku tidur saja. Besok lagi pula waktu masih panjang,' ucap Luciana dengan tersenyum sinis.

Luciana langsung tertidur, padahal di sampingnya sudah ada Rossa yang menatapnya penuh kebencian. Rossa sangat ingin membuat Luciana mati secara perlahan. Dia ingin Luciana merasakan penderitaan terlebih dahulu sebelum ia mati.

"Aku ingin kamu merasakan penderitaan dulu, baru kau dapat aku kirim ke Neraka. Aku akan membalaskan dendamku kepada kau Luciana,' ucap Rossa sambil mengelus rambut Luciana secara perlahan dan lama kelamaan menjadi jambakan. Sontak Luciana sangat ketakutan, sehingga membuatnya terbangun.

Luciana sontak melihat ke kanan dan ke kiri. Mencari ada siapa di sana dan sini.

"Siapakah itu? Apakah itu kau Rossa?" tanya Luciana dengan sangat ketakutan.

Luciana lantas menutup seluruh tubuhnya, menutupnya dengan selimutnya dan kembali tidur.

Luciana terbangun pagi sekitar jam delapan mandi, Luciana langsung mandi. Tatkala di kamar mandi Luciana sangat kaget dan khawatir. Luciana seperti mau mati. Karena rupanya arwah Rossa yang penuh dengan dendam sangat senag bermain-main.

Rossa dengan penuh amarah dan kebencian, menenggelamkan tubuh Luciana yang sedang berendam. Bahkan arwah Rossa dengan jahilnya menyiram air panas ke tubuh Luciana.

Luciana yang ketakutan, akhirnya buru-buru beranjak dari kamar mandi.

Luciana segera masuk ke dalam kamrnya, dia langsung mengenakan pakainnya dan mengenakan minyak wangi dan makeup seperlunya.

Luciana langsung mengambil helaian rambut Rossa, dengan penuh amarah dan kebencian Luciana langsung membuat wik atau rambut palsu.

"Apa jadinya Rossa jika kau tau aku yang mencuri rambutmu yang sangat berharga ini? Apalagi aku akan membuat rambut palsu dari rambut aslimu? Aku sunnguh sangat membencimu, lihatlah dengan susah payah aku menjahit rambut palsu ini. Bahkan dengan penuh pengorbanan, sehingga rambut ini jadi walaupun aku membuatnya dengan melukai tanganku sehingga penuh luka dan darah,' ungkap Luciana dengan tersenyum puas.

Tiba-tiba ponsel Luciana berbunyi, Luciana langsung mengangkatnya. Ternyata itu adalah Ibu tirinya, Ibu tirinya mengancam Luciana untuk menstransfer uang kepadanya. Jika tak mengirimnya, masalahnya Ibu tiri Luciana akan membongkar kejahatan Luciana.

"Halo ada apa kau meneleponku?' tanya Luciana dengan sangat ketusnya.

"Luciana kau memang bukan anak berbakti, seharusnya kau bersikaplah sopan kepada Ibumu ini nak. Jangan kurang ajar walau pun aku ini hanya Ibu tirimu, aku banyak berjasa membantumu. Kau tak lupa kan nak?' ejek Ibu Tiri tersebut, supaya Luciana tak lupa akan jasanya.

'Iya aku ingat jasa kau Ibu, sekarang katakan apa yang kau inginkan? Kau tak perlu berbasa-basi" tanya Luciana dengan penuh kekesalan dan amarah kepada Ibu tirinya.

"Aku ingin kau segera transfer uang sebanyak seratus juta," pinta Ibu tiri Luciana.

"Tetapi kan aku hanya pinjam lima puluh juta, kenapa aku harus mengembalikannya sebanyak seratus juta Ibu? Apakah kau sudah gila Ibu?" protes Luciana yang tak terima akan kelakuan Ibu tirinya.

"Tentu saja ada bungganya nak, kamu pikir mencari uang zaman sekarang mudah nak?' ejek sang Ibu tiri.

"Dasar Ibu ini matre sekali, aku ini putrimu. Walaupun aku hanya anak tirimu,' ejek Luciana dengan tertawa sinis.

"Transfer sekarang, atau aku akn membongkar rahasiamu. Kamu yang telah memberikan Narkoba dan minuman keras sehingga Rossa mati pada ssat itu, kau sering memberi Rossa obat halusinasi pada minumannya tanpa sepengetahuannya," ungkap Ibu tiri Luciana dengan nada mengancam.

Tanpa sepengetahuan mereka berdua, ternyata arawh penuh dendam ini. Mendengar semuanya obrolan mereka berdua. Rossa yang mengetahui kebenarannya, sangat marah dan kesal sekali. Rossa bahkan kini hadir dan menampakan diri di hadapan Luciana.

Sontak saja, Luciana yang melihat sangat takut dan terkejut.

'Tolong jangan ganggu aku Rossa, kembalilah ke Neraka Rossa. Aku mohon jangan ganggu aku,' ucap Luciana dengan sangat takut sekali.

"Kau yang sangat pantas berada di neraka, karena kau adalah orang jahat. Pembunuh seperti kau sangat pantas berada di Neraka," ucap Rossa dengan suara menyeringai dan menyeramkan.

Rossa langsung masuk ke dalam diri Luciana, dengan mempergunakan rambut palsu.

Rossa merubah penampilannya dengan sangat cantik sekali, Rossa langsung memilih dress yang paling cantik milik Luciana. Dia memilih warna merah. Dia juga merias dirinya secantik, semanis dan semenarik mungkin.

Rossa dengan mempergunmakan tubuh Luciana, berencana untuk ke rumah Ibunya Luciana. Setibanya di rumah Ibu tirinya Luciana. Rossa langsung membunuh Ibu tiri dan Ayah kandung Luciana dengan menggunakan pisau. Setelah selesai, Rossa segera pergi ke apartemen milik Grace.

Rossa langsung memecet bel apartemen Grace, Rossa langsung di persilahkan masuk tatkala Grace membuka pintu untuknya.

"Silahkan masuk Luciana, tumben kau kemari. Ada angin apa kau kemari?" tanya Grace dengan sangat penasaran.

"Aku sangat merindukanmu jadi aku mampir,' jawab Rossa dengan tersenyum sinis.

Rossa dengan penuh percaya diri, masuk ke unit apartemen Grace. Arwah Rossa yang memasuki tubuh Luciana, akhirnya membunuh Grace dengan cara mencekiknya.

'Lepasakan aku Luciana,, kenapa kau mencekikku? Lepaskan aku, aku bisa mati konyol di tanganmu Luciana,' ucap Grace dengan sangat ketakutan.

'Iya aku memang ingin kau mati, tetapi aku ingin kau mati di hadapanku. Tetapi sebelum kau mati kau harus bernain-main dulu denganku Grace,' ungkap Rossa dengan tertawa menyeringai.

"Apa kau sudah gila Luciana? Seharusnya kau senang akan kematian Rossa dan menikmati kemenangn kita, tetapai kenapa kau ingin membunuhku?' tanya Grace dengan sangat ketakutan.

'Sungguh simple Gracae sayang, aku ingin kau mati sepertiku mati. Apa kau ingin wajah cantikmu aku rusak dulu sebelum mati,' jawab Rossa dengan tertawa menyeringai.

Arwah hantu Rossa, mengambil silet. Dia langsung mensilet wajah Grace. Sementara Grace seterlah berhasil Rossa rusak.

Grace langsung di bunuh dengan di lempar dari unit apartemennya. Arwah Rossa sangat senang dan bahagia. Orang-orang jahat kepadanya berhasil dia bunuh satu persatu.

"Grace selamat tinggal, semoga kamu tenang di Neraka. Grace aku juga akan membunuh yang lainnya. Aku janji itu Grace. Aku bersumpah Grace, Aku akan membunuh yang lain supaya kau tak kesepian,' ucap Rossa dengan tertawa menyeringai.

Setelah puas, arwah Rossa kini menuju kantor management artisnya di dalam dunia model.

Arwah Rossa yang memasuki tubuh Luciana, segera memasuki ruangan Aliya sang Pimpinan, Rossa sangat tak suka melihat tatapan Aliya ke arah Ridwan.

Dengan sangt manjanya, Rossa mendekati Ridwan. Rossa bergelayut manja dan mesranya ke arah Ridwan.

"Ridwan aku sangat merindukanmu," bisik Rossa dengan mengecup pipi Ridwan.

Bersambung.