webnovel

Raison D'etre : The Revenant

Kegelapan datang akan adanya sebuah bencana , disebabkan oleh sebuah keegoisan yang menyebabkan dunia hancur dan kacau balau Keinginan untuk membuat dunia berdamai justru malah membuat dunia semakin kacau dan para kegelapan mulai memporak porandakan dunia Keinginan dewi membuat kami semua seperti ini hancur ,rusak bahkan tak bisa hidup kembali yang tersisa hanyalah kematian dan kematian , dunia yang pada awalnya damai berubah menjadi kekacauan . pohon besar Yggdrasil adalah cahaya yang menerangi dunia ini , membawa sebuah kemakmuran dan kesuburan untuk dunia ini . Seorang dewi tinggal dan mengatur pohon itu agar stabil dan tidak kehilangan kendali manusia menyembah dewi itu bagaikan tuhan yang menciptakan mereka dan dunia ini Sebuah kerajaan dan negara yang berada di utara , adalah daerah yang dekat dengan tempat pohon Yggdrasil si pohon kehidupan mereka hidup dengan damai dan memiliki politik yang cukup baik sehingga para warga yang tinggal di daerah kerajaan sangat begitu makmur dan bahagia . Namun peperangan masih saja terjadi antara kerajaan , hal itu membuat Dewi kehidupan dan alam yang bernama Dewi Gaia sedih dan khawatir akan nasib dan takdir manusia ia membuat sebuah keputusan yang buruk sangat buruk Dewi Gaia membuka sebuah portal kegelapan dunia bawah , ia bertemu dengan seorang ksatria kegelapan yang berkuasa akan pasukan Hollow di dunia bawah , Dewa Hades adalah dewa yang mengurus dunia bawah dan tanpa sepengetahuan nya Dewi Gaia melakukan kontrak dengan ksatria kegelapan tersebut dengan ingin menghapus peperangan , ego manusia , dan juga kematian " Aku tidak ingin melihat ....mereka menderita " Itulah yang di ucapkan oleh Dewi Gaia kepada ksatria kegelapan itu , ksatria itu pun mau membantu tapi dengan satu syarat . Dewi yang mendengar hal itu justru kaget namun ia tidak peduli ia ingin sebuah kedamaian abadi . Dari sinilah perjalanan sang karakter utama akan dimulai .

RaiiyaRay · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
18 Chs

Chapter Memories Or Dream ?

Setelah kepergian Giselle , aku pun kembali duduk di dekat cristal cahaya , sebuah dataran cukup tinggi berada di dekat kristal itu , tak jauh dan juga tidak terlalu tinggi hanya setinggi lutut kaki ku . Sebuah pohon dengan daun berwarna hijau sedikit kuning bisa terlihat dari pohon tersebut , Memberikan sebuah kehangatan yang hampir sama dengan kehangatan dari tubuh Theresa .

Aku pun berpindah tempat duduk dan bersender di dataran tersebut lalu menatap langit langit yang berwarna abu abu dan disebelahnya terdapat awan berwarna kuning keemasan , dua awan yang berkumpul itu seperti sebuah pembatas antara dua negeri . Membuat ku berpikir , apakah aku bisa menemukan sebuah tujuan lain selain membunuh dan menghancurkan portal beserta kegelapan? Kemana lagi tujuan ku setelah semua itu selesai? , Itulah yang ku tanya tanyakan di anganku disaat terdiam melihat langit .

Hingga aku memejamkan mata ku dan terlelap tidur setelah berpikir mengenai hal tersebut , apakah mimpi itu ada atau itu adalah ingatan ku ? , Disaat berpikir seperti itu aku terbangun kembali ...ini mimpi atau kenyataan ? , Sebuah tempat yang gelap namun terdapat cahaya redup yang masuk dari sebuah pintu bisa ku lihat dengan mata ku sendiri , dimana aku? Mengapa aku berada di tempat yang gelap seperti ini ? , Hingga akhirnya aku pun menengok ke kanan dan ke kiri .

Betapa kagetnya aku melihat sekumpulan anak anak yang seumuran 5-8 tahun duduk merenung dengan muka yang suram dan ketakutan , tubuh mereka kotor akibat debu dan lumpur serta kurus , mereka tampak putus asa dan trauma . Apa yang sebenarnya terjadi?, hingga aku pun menggerakan tangan ku lalu melihat tangan ku yang kecil , sepertinya aku seumuran dengan anak anak yang ada disini , keadaan anak anak disini beserta diri ku cukup miris dan menyedihkan , aku di tempatkan disebuah penjara yang biasanya di gunakan untuk menaruh hewan seukuran harimau atau babi hutan , yang dimana itu cukup muat untuk ditempati oleh anak anak seumuran 5-9 tahun

Apakah ini mimpi? , Lagi lagi aku menanyakan itu dan penglihatan ku pun berubah menjadi melihat ke arah semua penjara dan anak kecil beserta diriku , semuanya tampak menyedihkan dan miris , miris sekali . Dan pintu yang ku lihat pun terbuka dan dua pria masuk kedalam ruangan itu , yang satu adalah seseorang yang menggunakan baju pemburu dan juga seorang ksatria yang zirahnya tampak sangat familiar di mataku , mirip sekali dengan zirah yang kupakai

" Ini dia anak anak nya , jadi tuan ..mana yang akan kau beli? " Tanya si pemburu itu

" Hmm , aku akan membeli semuanya " kata ksatria itu

" Heh ..kau yakin? Total nya itu cukup banyak loh , yah kau adalah seorang ksatria jadi pasti punya banyak uang lah , hahaha " pria itu tertawa seperti mendengar perkataan ksatria itu sebagai lelucon semata dan ksatria itu pun mengambil pedangnya yang berada di sabuknya, dengan cepat ia menusuk pria itu lalu mengeluarkan pedang satu tangan itu dan memenggal lehernya , lalu pria itu pun terjatuh dengan kepalanya terputus dari lehernya

Semua anak anak yang melihat hal tersebut teriak dan ketakutan namun ksatria itu justru melepaskan mereka semua dari penjara yang tidak layak untuk anak anak itu , begitu juga dengan ku . Aku melihat diri ku terpukau dengan sang ksatria , sementara anak anak yang lain berlarian keluar dan sepertinya ada ksatria lain yang menjemput mereka .

" Halo tuan ksatria ...." Anak itu menyapa ksatria itu , ksatria itu menoleh ke arah diri ku versi anak anak dan menurunkan tubuhnya seperti posisi jongkok , ia mengelus kepala ku dan sepertinya ia tersenyum dibalik helm nya

" Ada apa , nak? ...kenapa kamu tidak lari keluar? " Tanya sang ksatria

" Tidak , " anak itu menggelengkan kepalanya " aku ingin mengikuti paman ksatria dan ingin menjadi kuat seperti paman " ucapnya dengan suara yang begitu bersemangat

" Ah begitu ya , baiklah ," dia pun kembali bangun dan berdiri " mari ikuti aku , aku akan mengajarkan mu menjadi seorang ksatria seperti paman , tapi jangan panggil aku paman , paman masih muda panggil saja kakak bagaimana? Hm? " Kata ksatria itu

" Baik kakak !! " Anak itu tersenyum dan mengikuti ksatria tersebut dari belakang , mereka keluar dari sebuah gubuk kayu kecil seperti kandang ayam , ksatria yang lain menunggu dan menyambut sang ksatria tersebut , satu ksatria datang menyambut nya lalu memberi hormat kepada dia

" Sir , semua pasukan telah membunuh seluruh pemburu yang menjual budak anak anak serta wanita dan orang berkulit hitam , " kata sang prajurit tersebut , dia pun mengangguk lalu anak itu bersembunyi dibalik kaki ksatria merah itu dan mengintip ke arah ksatria yang memberi nya laporan serta hormat .

" Oh halo adek kecil , hmm , " ia menoleh ke arah ku dan mengucapkan hal itu lalu menoleh kembali kearah sang ksatria merah itu " mohon maaf sir , tapi mengapa anda membawa anak itu , bukankah dia seharusnya pergi lari menuju salah satu ksatria yang bertugas diluar? " Kata sang ksatria itu

" Ah dia berniat untuk menjadi murid ku , dan aku akan membawanya kerumah ku , apakah ada masalah dengan itu? " Ucap sang ksatria merah , dia menoleh kearah ku lalu kembali menoleh kearah sang ksatria yang sepertinya , ia adalah seorang ksatria prajurit biasa " tidak sir , tidak ada masalah , jika itu keputusan mu maka saya hanya bisa diam saja " kata sang prajurit ksatria tersebut

" Baiklah , jika semuanya selesai mari kita kembali dan melapor " ujar sang ksatria merah

" Baik sir , semuanya!! Ayo kita kembali !! " Teriak ksatria prajurit itu membuat seluruh prajurit yang ada disana berteriak iya semua , dan mereka pun kembali berjalan menuju tempat mereka awal berangkat .

Aku berpikir bahwa ...ini adalah gambaran ingatanku atau ini hanyalah mimpi? Aku tidak tahu , jika ini adalah ingatan ku maka zirah yang kugunakan adalah milik sang ksatria merah itu .

Aku pun terbangun dari tidur ku , yang awalnya aku bersenderan dengan tanah , justru berubah posisi menjadi tidur di pangkuan Theresa , ia mengelus kepala ku dan tersenyum manis seperti biasanya , rasanya kehangatan ini membuat diri ku jauh lebih tenang dan ada sedikit perasaan yang bisa kubilang rileks , itulah yang ku ingat , aku tidak bangun justru menatap langit dan berpikir , apa tujuan ku ? , Siapa aku? , Dan apa hubungan ku dengan negeri ini serta zirah dan juga Theresa ? , Itu semua masih misteri . Yang tadi itu mimpi atau ingatan ku? , aku pun tidak tahu jawabannya .

" Sepertinya anda sudah bangun , wahai the lost ones ," kata theresa " ..apakah istirahat anda sudah cukup ? " Ia berbicara dengan suaranya yang lembut , lalu aku menjawab pertanyaannya " iya , aku tertidur dengan lelap dan nyenyak ," jawab ku

Aku pun bangun dari tidur ku di pangkuan Theresa , dan duduk disampingnya . Seperti biasa kami berdua menikmati kehangatan sang kristal cahaya layaknya api unggun , cahaya api yang menemani dunia ini seraya membuat ku merasa bahwa hanya dia dan aku yang tinggal disini , ia menemani ku selayaknya seseorang yang sudah dekat sekali dengan ku , manusia mungkin akan menyebutnya seorang kekasih , entah kenapa disaat aku menatap kristal cahaya dengan tatapan kosong , pikiran itu keluar dari kepala ku

" Syukur lah bila anda tertidur dengan nyenyak , jika anda mau tidur tolong panggil aku , aku akan datang dan memberi anda sebuah pangkuan untuk tidur " ujar Theresa , aku menatapnya dan Theresa pun menatap ku juga ia tersenyum namun hanya mulutnya saja yang terlihat sementara matanya tertutup kain kerudung putih yang ia biasa kenakan , rambutnya seperti sebuah perak yang begitu indah dan juga lembut , menawan serta cantik sangat pas sekali untuk wanita seperti dia .

" iya , aku pasti akan memanggil mu dan aku pasti akan melindungi mu wahai biarawati cantik ku ," ucap ku lalu aku pun memegang pipinya yang lembut dan hangat , ia pun memegang tangan ku dengan kedua tangannya dan sedikit memiringkan kepalanya

" Hehe , terimakasih ...saya pun akan selalu melindungi dan menyayangi mu seperti biasanya, wahai ksatria ku , " ia tertawa kecil dan tersenyum, senyumannya sangat begitu menghangatkan sekali , sepertinya aku sedikit demi sedikit kembali ke diri ku yaitu seorang manusia biasanya , ucapannya yaitu menyayangi ku cukup memberikan getaran di hati ku ...rasanya indah , tapi apakah aku akan selalu bersama di sisi nya ?

Atau ini hanya akan berakhir setelah misi dan tugas ku berakhir ? .

[Bersambung]