Pukul 21:00.
Di dalam apartemen, Roselyn sedang duduk di sofa ruang tamu dengan malas. Ada keengganan ketika ia harus duduk berdua selama satu jam dengan pria paruh baya yang kini sedang duduk di depannya.
Pria paruh baya tersebut menyebut dirinya adalah Ayah. Ya, mungkin dia adalah ayahnya Ronan! Begitu pikir Roselyn.
Jujur saja, Roselyn bingung harus bersikap seperti apa kepada pria ini. Ia enggan duduk dan mengobrol dengan pria ini, bukan karena ia juga membenci pria ini seperti Ronan membenci ayahnya. Tapi, enggan karena di sini Roselyn seperti orang yang sedang membohongi pria itu. Berpura-pura menjadi Ronan, padahal dirinya adalah Roselyn.
'Ya Tuhan, apakah aku berdosa, membohongi ayahnya Ronan seperti ini?' tanya Roselyn dalam hati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com