"Mengapa kau tiba-tiba memelukku tadi?"
Pertanyaan serta tatapan Selena yang mengandung banyak makna, berhasil membuat Roselyn bungkam selama beberapa saat. Otaknya kembali kosong melompong.
"Kenapa tadi kamu memelukku, Rose?" ulang Selena setelah tak kunjung mendapat jawaban dari sahabatnya itu. "Apa motivasimu memelukku?"
"Tidak ada," jawab roselyn jujur.
"Ah, aku tidak akan percaya begitu saja. Biar kutebak. Jangan bilang, kalau ternyata sekarang orientasi seksualmu sudah—"
"Mana mungkin aku menyukaimu dengan cara 'seperti itu' Selena!" Roselyn memberi penekanan pada kata 'seperti itu'.
Selena menjadi gemas sendiri melihat betapa hebohnya reaksi yang diberikan Roselyn barusan. Padahal sungguh loh, dia hanya bercanda. Kenapa Roselyn menanggapinya seserius itu?
"Kalau begitu, kenapa kau memelukku?"
Pertanyaan yang sama untuk kali ketiga di waktu yang berdekatan. Dan Roselyn masih belum bisa menemukan jawaban yang pasti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com