Flashback ...
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Luz Del Alba yang dipimpin seorang raja yang sangat bijaksana. Dia mempunyai seorang putri cantik. Raja dan Ratu sangat bahagia memiliki putri yang begitu cantik dan menjadi kesayangan kerajaan dan penduduknya.
Vanetta namanya. Putri ini memiliki aura yang membuat semua orang sangat mencintainya. Bahkan peri-peri dan seluruh dewa memberinya berbagai hadiah. Karena berkah, doa dan sentuhan-sentuhan ajaib dari para peri dan dewa. Putri itu memiliki kekuatan ajaib dan sihir yang diberikan oleh ibu peri langit padanya. Dengan kekuatan sihir itu, ibu peri langit berharap Putri Vanetta akan banyak membantu dan menolong manusia.
Putri Vanetta memiliki banyak anugrah dan keajaiban dibandingkan dengan putri yang lain. Maka dari itu, Putri Vanetta sangat disayangi dan tumbuh menjadi dewasa dengan wajah cantik dan kepribadian yang suka menolong.
Melihat Vanetta tumbuh menjadi gadis yang baik dan dicintai banyak orang. Raja dan Ratu memutuskan untuk segera memberikan tahta kerajaan padanya. Vanetta yang memang dididik dan diajarkan menjadi orang yang akan menggantikan tahta kerajaan, tentu saja dia sudah siap saat ayahanda dan ibundanya memberikan tahta kepadanya.
Tak lama setelah itu, Raja dan Ratu pun meninggal dengan tenang. Tahta kerajaaan Luz Del Alba pun dilanjutkan oleh Vanetta. Akan tetapi, hal buruk pun terjadi. Para peri jahat dan penyihir jahat yang tidak suka dan iri dengan Putri Vanetta berencana untuk membuatnya celaka.
Suatu hari, seperti biasa Vanetta meninggalkan istana menyamar menjadi orang biasa untuk bertemu dengan rakyatnya dan membantu mereka yang sedang kesusahan tanpa mereka tahu kalau dirinya adalah seorang ratu kerajaan. Dia ditemani oleh empat pengawal setianya Dua pengawal laki-laki untuk menjaganya dan dua dayang istana.
Ketika Putri Vanetta melintasi hutan dengan keempat pengawalnya. Badai angina dan topan menerpa mereka. Mereka pun mencoba berlindung dari badai itu, namun karena Putri Vanetta memiliki kekuatan sihir, Putri Vanetta langsung tahu kalau badai itu ulah dari para penyihir jahat.
Terjadilah petarungan antara Vanetta dengan para penyihir jahat itu. Keempat pengawal Vanetta mencoba membantu Vanetta. Namun, jumlah mereka sangat tidak sebanding dengan mereka. Akhirnya keempat pengawal itu berhasil dilumpuhkan dengan mudah. Melihat itu Vanetta tidak tinggal diam. Segera dia menggunakan kekuatan sihir yang diberikan padanya.
Seketika, cahaya putih keluar dari tubuh Vanetta memenuhi seluruh hutan dan menyebabkan para penyihir jahat itu tidak kuasa bergerak karena cahaya putih itu begitu menyilaukan mata mereka. Dan seketika kekuatan sihir jahat mereka pun terhenti. Namun di saat genting itu, salah satu penyihir jahat itu memberikan mantra sihir untuk melawan Vanetta.
Vanetta yang masih mencoba menghalau mantra sihir jahat itu, seketika mantra sihir itu malah terpental dan mengenai keempat pengawal setianya.
Vanetta terkejut menyadari kalau keempat pengawalnya terpental dan terluka. Vanetta langsung menghampiri keempat pengawalnya. Namun naas, para penyihir jahat itu menggunakan kesempatan itu untuk menyerang kembali Vanetta.
Belum sempat menjangkau keempat pengawalnya, Vanetta merasa tubuhnya terbelit sesuatu. Vanetta terkejut ada sebuah akar besar membelit tubuhnya. Vanetta mencoba melepaskan sihir itu. Namun konsentrasi Vanetta tertuju kepada keempat pengawalnya yang tidak bergerak sama sekali.
"Apa mereka sudah mati?" Vanetta panik. Dia merasa marah kalau mereka berempat tewas karena mereka.
Vanetta tidak berkutik, kekuatannya perlahan tersedot oleh kekuatan akar yang melilit dan merambat. Lambat laun akar itu hampir menutup seluruh tubuhnya.
'Ayah, ibu, Bunda Peri, apa aku bisa melawan mereka?' batin Vanetta menjerit karena melihat keempat pengawalnya perlahan tubuhnya dihancurkan di depan matanya oleh penyihir-penyihir jahat tadi.
Vanetta kemudian mencoba menggunakan kekuatan terakhirnya. Dia akan mencoba melawan mereka dengan cara itu.
Lalu Vanetta, memejamkan matanya untuk mengumpulkan seluruh tenaga dan kekuatannya. Tiba-tiba sebuah sinar berwarna-warni seperti pelangi keluar dari tubuh Vanetta. Membuat para penyihir jahat itu tidak bisa melihat saking terangnya.
Seketika seluruh hutan itu menjadi dipenuhi oleh sinar warna-warni itu. Perlahan namun pasti satu persatu penyihir jahat itu pun lenyap dan musnah. Beberapa saat kemudian, hutan kembali tenang.
Tak ada badai, tak ada lagi cahaya. Hutan begitu gelap. Tak ada sinar dari langit, hutan menjadi gelap dan tidak ada suara. Hanya suara ranting dan daun pohon yang saling bergesekan. Lalu ada seeekor kupu-kupu cantik berwarna biru dan menyala terbang di hutan itu.
"Selesai."
"Kak, kok ceritanya selesai begitu saja?" seorang anak kecil duduk di samping seorang Gadis berusia dua puluh tahunan.
Si gadis malah tersenyum mendengar pertanyaan anak kecil itu. Lalu bangkit meninggalkan anak kecil itu yang duduk keheranan.
"Kakak mau kemana?" tanya anak kecil itu yang heran melihat gadis itu hendak pergi sebelum menghabiskan dongengnya.
"Aku harus mencari teman-temanku, kamu di sini saja sebentar lagi orangtuamu datang untuk menjemput!" jawab gadis misterius itu mulai berjalan.
"Kak, bagaimana dengan Putri Vanetta?" tanya anak kecil itu masih penasaran.
Gadis itu kemudian berbalik dan menoleh ke arah anak kecil yang sedang tersesat itu, dia menyelamatkan dan mengajak anak itu kesini. Dia terpisah dengan rombongannya di kebun binatang. Dan gadis itu mengajaknya duduk dan menceritakan sebuah dongeng sambil menunggu orang atau keluarganya datang.
"Apa kau tahu arti Vanetta dari bahasa Yunani?" tanya gadis itu.
Anak kecil itu menggelengkan kepalanya tidak mengerti. Mana mungkin dia tahu tentang itu.
"Vanetta dalam bahasa Yunani artinya kupu-kupu," sambung gadis itu sambil berlalu.
Anak kecil itu hanya mengernyitkan dahinya. Mencoba mencerna dan membuat kesimpulan sendiri dengan dongeng yang diceritakan Gadis misterius itu.
"Apa itu artinya, Putri Vanetta berubah menjadi seekor kupu-kupu biru," gumam anak itu.
"Bagaimana dengan keempat pengawal Putri Vanetta?" anak itu hendak menanyakan lagi, namun setelah dia melihat ke arah gadis itu. Dia sudah menghilang.
Anak kecil itu celingukan kebingungan mencari ke arah mana gadis itu berjalan pergi. Di saat itulah seorang ibu berlari menghampirinya.
"Roselyn, Ibu mencarimu kemana-mana. Apa kau baik-baik saja?" Ibu itu langsung memeluk Roselyn dengan perasaan lega.
"Aku tidak apa-apa Ma, tadi aku bersama seorang kakak perempuan cantik," jawab anak kecil itu yang bernama Roselyn.
"Apa, Kakak perempuan? Dimana?"
"Tadi ada, tapi dia sudah pergi," jawab Roselyn.
Ibu itu langsung menyapu seluruh penjuru kebun binatang untuk mencari sosok gadis yang dimaksud Roselyn. Dia ingin mengucapkan terimakasih padanya. Tapi dia tidak menemukan seorang Gadis pun.
"Ya sudah kita pulang yuk sekarang, rombongan anak panti lain pasti marah kalau kita pulang terlambat," kata Ibu Pengasuh Roselyn sambil menggandeng tangannya.
Roselyn kemudian tersenyum manis begitu Ibu Pantinya menggandeng tangannya dengan hangat. Roselyn kemudian masih sempat melirik-lirik mencari tahu ke mana pergi kakak cantik yang tadi sudah mendongeng untuknya.
Dan Roselyn sempat melihat gadis itu sedang duduk bersama seorang anak laki-laki seusianya. Roselyn hendak memanggil dan menghampirinya, namun Ibu Panti harus segera mengajaknya pulang.