Darah bercipratan kemana mana, nyawa bagai lelucon untuk dipertaruhkan. dentuman keras kepala berjatuhan, suara tembakan menggema bagai petir ditengah pergulatan.
Teo, tetua besar telah melangkah, memberi peringatan keras bagi sang musuh. riukan tulang terpatahkan, sudah ribuan urat terputus karena titahnya. seperti mimpi, perang dimulai tanpa persetujuan alam.
"Habisi semua yang menghalangi! habisi semua yang menentaang!!" Teriak Teo, mengomando.
Riuhan orang saling bersahut kesetiaan, teo sang tetua telah angkat kepala. manusia lemah tetap lah lemah, karena yang paling kuat akan menjadi sri penguasa. "Arghh!!" Teriakan demi teriakan telah terdengar, meninggalkan jasad tanpa roh sebagai penyangga.
"Akan kuhabisi kalian semuaa!!" Teriak Arganta penuh murka.
Metapos dan Getana, siapa yang tidak takut dengan mereka. keluarga paling kejam telah memimpin selama puluhan dekade. siapapun yang menentang akan mati meninggalkan rasa sesal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com