"Arga, lo!" Aleya melotot.
"Panggil aku kamu sekarang! aku gak suka kamu ngomong lo gue saat kita udah berstatus kayak gini," Sahut Arga dengan wajah datar nya, tatapam tajam yang laki laki itu berikan sudah menghilang terhanti dengan tatapan datar dan dingin.
"Lo gak ada hak untuk ngatur gu-""
'Cup'
"Arga!" Sentak Aleya.
"Kenapa?" Tanya Arga.
"Cukup! jangan cium gu-"
'Cup'
Kini bukan hanya sekedar kecupan singkat. Tapi, juga bukan ciuman panas. Laki laki itu hanya menempelkan bibir nya dibibir Aleya lebih lama tanpa ada pergerakan.
"Sekali lagi kamu manggil aku dengan sebutan Lo, aku bikin kamu pingsan kehabisan napas, mau?" Aleya menggeleng.
"Arga sialan!" Batin Aleya kesal, mengumpat.
"Kenapa sayang? muka nya ditekuk gitu sih, kamu marah ya sama aku?" Tanya Arga menoel pipi gembul Aleya.
"Is! gak usah noel noel pipi aku deh!" Kesal Aleya bersedekap dada memalingkan wajah nya marah, menggembungkan pipi nya. Ia lupa kalau dirinya masih di pangkuan laki laki itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com