Bagian 164

Dikamar hotel, Aleya rohoh diatas tubuh Valeno. Napas mereka sudah tertaur dari satu jam lalu, mereka nampak tertidur pulas. Disamping mereka tidur terdengar dering handphone berbunyi, Valeno yang merasa terganggu melalukan sedikit gerakan.

"Ouhh sshh" Valeno mendesah saat miliknya tak sengaja bergerak didalam sana, dilihatnya Aleya tertidur lelap diatas tubuhnya.

Valeno tersenyum, semalam Ia benar benar telah menanam benih kecebongnya untuk segera disuburi. Dering telpon masih berbunyi, karena sedikit kesal akhirnya pria itu mengangkatnya.

"Hallo?" Valeno.

"Woy kak, lo dimana? lusa akad lo goblok, keluyuran gak ngabarin bikin resah aja," terdengar suara Levin yang marah marah dari seberang sambungan telpon sana.

"Ini siapa?" tanya Valeno yang merasa asing dengan suara tersebut.

"Lah ini siapa?" tanya Levin.

"Kamu yang siapa telpon telpon Istri saya?" Valeno menaikan intonasi nada suaranya.

"Eh? kak Leno?" Levin.

"Bukan!"