webnovel

Rêd 5

Warning! NC Alert!

Mungkin story ini agak aneh, dan mungkin akan sangat bertentangan dengan keyakinan kalian. Gue hanya mengingatkan kalau story ini hanya fiksi dan tidak ada hubunganya dengan mitos atau apapun yang ada di real life cerita ini murni dari imajinasi gue sebagai penulisnya. kalaupun ada kemiripan atau bahkan kesamaan dengan story gue ini, itu hanya kebetulan.

So, Happy Reading

.

.

.

Baekhyun sudah tidak mengalami gangguan dari Red, Baekhyun tidak lagi merasa bermimpi dan bertemu sosok itu, sosok Red yang hanya bisa dia lihat saat ruhnya terlepas dari raganya. Baekhyun sudah tidak mengalami semua itu, dan saat ini gadis itu menjalani kehidupanya seperti biasa.

Satu bulan ini, Baekhyun terlihat lebih ceria, Baekhyun tidak lagi didatangi hal atau entitas aneh yang membuatnya bersikap paranoid.

"Baekhyun, bisa kau serahkan laporan ini pada atasanmu?" seorang gadis bertubuh tinggi mendatanginya.

"Kenapa tidak kau saja, bukankah kau yang mendapatkan tugas itu" Baekhyun tersenyum sambil mengatakanya.

Baekhyun bukan mengacuhkan permintaan teman kerjanya, tapi itu bukan tugasnya. Baekhyun memang wakil manager pemasaran di perusahaanya. Tapi Baekhyun tahu pasti alasan teman kerjanya itu enggan menemui atasanya.

Baekhyun terus saja tersenyum menatap gadis itu.

"Haah, aku sedang ada masalah denganya" gadis itu menyerah dan mengatakan alasan yang sebenarnya sudah Baekhyun ketahui.

"Zizi-ya, kau harus mengesampingkan urusan pribadi dan pekerjaan" Baekhyun terdengar bijak.

"Aku tahu" gadis yang dipanggil Zizi itu menghela nafas kasar "...aku akan menghadapinya" gadis itu meringkas kembali berkas yang semula ia letakan di meja kerja Baekhyun.

"Baguslah, aku tidak perlu lagi menengahi kalian" Baekhyun menahan tawanya.

Pasalnya, masalah yang rekan kerjanya hadapi bukanlah masalah besar, gadis itu sering kali terlibat keributan kecil dengan kekasihnya, yaitu atasan Baekhyun. Aneh memang, terkadang hanya karena hal sangat kecil mereka selalu ribut.

"Astaga" gadis bernama Zizi itu menggeleng dan menjauh dari meja Baekhyun.

"Tapi Baekhyun-ah" Zizi memundurkan langkahnya.

Gadis itu menelisik penampilan Baekhyun dari ujung kepala hingga ujung kaki. Terkesan jika penampilan Baekhyun bermasalah. Baekhyun mengikuti arah pandang Zizi dan menelisik penampilanya sendiri, dan Baekhyun merasa tidak ada yang aneh pada penampilanya.

"Hmm? Kenapa kau melihatku seperti itu?" Baekhyun saat Zizi masih saja menelisik penampilanya.

"Kau tampak berbeda" Zizi sendiri tidak terlalu yakin.

"Sejak kapan kau memakai pakaian berwarna merah?" Zizi mengerutkan dahinya saat menyadari perbedaan penampilan Baekhyun dengan hari biasanya "...setahuku, kau tidak suka warna itu"

"Aku? Benarkah?" Baekhyun menunjuk dirinya sendiri.

"Sudahlah, aku harus menyerahkan laporan ini pada Manager Wu" tapi Zizi tidak ambil pusing dan melanjutkan niatnya memberikan laporan.

Zizi memang baru satu tahun menjadi rekan kerja Baekhyun, tapi selama mengenal Baekhyun, gadis itu tidak pernah sekalipun melihat Baekhyun mengenakan pakaian atau apapun yang berwarna merah.

"Aku baru tahu, jika warna merah sangat cocok denganku" Baekhyun menggumam sembari mengerjakan pekerjaanya.

.

.

.

Baekhyun pulang lebih awal walaupun pekerjaanya belum selesai. Kyungsoo meneriakinya agar datang lebih awal di pesta pertunanganya dengan Jongin.

Malam ini, Kyungsoo dan Jongin akan bertunangan. Setelah keduanya berkencan selama lebih dari 8 tahun, keduanya berkencan sejak di bangku sekolah menengah tingkat akhir, walaupun keduanya berkuliah di bidang yang berbeda, tapi hubungam keduanya tetap berjalan baik.

Walaupun terkadang salah satu dari mereka mencari suasana baru dengan mengencani orang lain, tapi merek tidak pernah terlibat hubungan jauh, dan akan kembali dengan pasanganya.

"Kau lama sekali Baekh-ah, aku sangat gugup" Kyungsoo saat mendapati Baekhyun

"Astaga, seperti mau diapakan saja" Baekhyun hanya menggeleng, gadis itu tidak habis pikir dengan sahabatnya "...bukankah kalian suda--"

"Sttt" Kyungsoo menempelkan jari telunjuk di bibir Baekhyun "...kau jangan mengatakanya, itu hal yang berbeda"

"Baiklah, baiklah, itu hal berbeda" Baekhyun hanya mengangguk.

"Ah! Kau mengatakan akan datang bersama kekasihmu" Kyungsoo mengingat hal itu "...lalu di mana dia?" gadis bermata bulat itu mencari ke sekeliling.

"Ah, dia akan menyusul" Baekhyun berdalih.

"Baiklah"

Pesta pertunangan Kyungsoo dan Jongin sangat sederhana, mereka hanya mengundang teman dekat saja.

"Baekhyun-ah, memangnya siapa nama kekasih barumu itu? Kau tidak pernah memperkanalkanya padaku, memangnya kau anggap apa aku ini" Kyungsoo menggandeng lengan Baekhyun sembari berjalan ke tempat acara.

"Astaga kau ini berlebihan sekali" Baekhyun menghentikan langkahnya, diikuti Kyungsoo "...nanti aku akan memperkenalkanya" Baekhyun tersenyum lembut.

"Aku penasaran, kau hanya memanggilnya PalPal, seperti nama anjing saja" Kyungsoo mencebikan bibirnya.

"Aish! Ya!" Baekhyun terlihat kesal. Gadis itu tidak terima jika nama panggilan kekasihnya disamakan dengan seekor anjing.

"Aku hanya bercanda Baekhyunie"

Keduanya masih bertatapan kesal. Tapi itu bukan hal serius, mereka tidak bersungguh-sungguh.

"Kyungsoo-ya" Jongin memanggil Kyungsoo.

"Pergilah, pertunanganmu akan dimulai" Baekhyun mendorong pelan tubuh kecil Kyungsoo.

"Tapi aku gugup" Kyungsoo menggenggam tangan Baekhyun erat "...kau ikut bersamaku ya, kumohon" Kyungsoo memelas.

"Astaga! Aku menunggu PalPal, aku akan menemanimu setelah dia datang" Baekhyun terus mendorong tubuh Kyungsoo

"Baekhyun-ah" Kyungsoo sambil sesekali berbalik.

"Cepatlah"

Baekhyun bertahan di tempatnya dan melihat punggung sahabatnya yang perlahan menjauh.

Acara pertunangan Kyungsoo dan Jongin sudah hampir selesai. Tapi Baekhyun tidak kunjung menghampiri sahabatnya yang sedang berbahagia itu. Kyungsoo mengedarkan pandanganya mengitari tempat pestanya dilakukan. Tapi Kyungsoo tidak mendapati sosok Baekhyun.

"Apa Baekhyun sudah pulang?" Jongin yang tidak melihat keberadaan Baekhyun.

"Tidak, jika ia pulang, dia akan memberitahu kita" Kyungsoo menjawab yakin walaupun ia sendiri tengah mencari-cari keberadaan sahabatnya itu.

"Tapi aku tidak melihatnya sejak tadi" Jongin "...apa--"

"Baek" teriakan Kyungsoo membuat Jongin urung melanjutkan kalimatnya.

Kyungsoo melambaikan tanganya pada Baekhyun yang sedang berjalan menghampirinya bersama seorang pria. Kyungsoo berpikir jika mungkin pria itu adalah PalPal yang sering disebut-sebut oleh Baekhyun sebagai kekasih barunya.

Jika dihitung, itu belum genap satu bulan saat Baekhyun mengatakan sudah mempunyai kekasih. Kyungsoo pernah melihatnya sekali saat Baekhyun dijemput oleh seorang pria yang baru sekali ia lihat. Kyungsoo tidak bisa melihat wajahnya karena posisi pria itu memunggunginya dan tak lama memasuki sebuah mobil mewah.

"Maaf aku tidak menemanimu Kyung-ah" Baekhyun terdengar menyesal.

"Tak apa Baek-ah, dia hanya berpura-pura gugup"

Kyungsoo melirik tajam pada Jongin yang mengatakanya, sengaja atau tidak.

"Baek, apa dia kekasihmu?" Kyungsoo berbisik.

Pria yang bersama Baekhyun hanya tersenyum, ia mendengar apa yang Kyungsoo katakan sekalipun gadis itu berbisik.

"Ah, perkenalkan nama saya Re--"

"Chanyeol" Baekhyun menyela "...Park-Chanyeol"

"Aku suka nama itu, Park Chanyeol" pria yang Baekhyun perkenalkan bernama Park Chanyeol itu berbisik di leher Baekhyun, dan mengerlingkan matanya sesudahnya.

"Ah ya, salam kenal, aku Doh Kyungsoo dan dia kekasihku Kim Jongin"

Kyungsoo tidak mengalihkan pandangan matanya pada pria yang Baekhyun perkenalkan sebagai kekasihnya dan bernama Park Chanyeol.

Entahlah, hanya saja Kyungsoo merasa jika aura pria itu sangat tidak biasa. Ada hawa panas yang ia rasakan saat berjabat tangan dengan pria itu. Tapi Kyungsoo tidak terlalu memperdulikan hal itu.

.

.

.

Baekhyun sudah terkapar, tubuh telanjangnya terlihat lemas setelah pelepasan keduanya. Pria itu menjamah setiap inci tubuh Baekhyun, membuat gadis itu melenguh dan mengerang.

Tatapan Baekhyun tampak sayu, gadis itu berada di puncak gairahnya, gadis itu belum puas, Baekhyun merasa jika hasratnya belum terpenuhi.

"Merangkaklah sayang" pria itu menjentikan telunjuknya agar Baekhyun mendekat dan menuruti perintahnya.

"Red"

Baekhyun menurut, gadis itu merangkak seperti apa yang diperintahkan Red.

"Kemarilah"

Red meraih dagu Baekhyun dan mengecup bibir tipis gadis itu.

"Katakan padaku jika kau menginginkanku, hm?"  Red berbisik di leher Baekhyun, dengan tanganya yang menjamahi dada gadis itu.

"Red, aku menginginkanmu sayang, nghh~Red"

"Berusahalah sayang" Red mengusap kedua lengan Baekhyun yang sudah duduk di atas pangkuanya.

"Akhh~" Baekhyun mendesah sembari menggoyangkan pinggulnya.

"Good Girl" Red terus saja menjamahi dada Baekhyun, dan meremasnya bergantian.

"Aku mohon" Baekhyun memelas.

"Aku tidak tahan jika melihatmu seperti ini" Red membalikan posisi mereka "...kau sudah membawaku kembali ke dunia nyata, dan aku tidak akan mengecewakanmu Baekhyun"

.

.

.

Tbc.

Hayolo...

Pusing, pusing deh lu pada, NC nya gue gantung.

Ngakak jangan ya.

Maaf, gue juga belum siap mental.