webnovel

Prolog

Pria dengan rambut gondrong yang tampak tak peduli dengan sekitarnya itu begitu menarik perhatian Maira, dia selalu menghabiskan waktunya di kafe Bagus untuk menyanyi bersama dengan groupnya.

Ada yang begitu membuat Maira penasaran, yakni pria itu tak pernah memperdulikan siapapun, tidak berinteraksi dengan siapapun kecuali hanya dengan rekan-rekan band nya.

Melalui info yang di terima Maira, pria itu bernama Rafael, berasal dari sebuah kota kecil di Sulawesi Utara. Merantau sudah lebih dari tiga tahun berpindah dari satu kota ke kota yang lain.

"Jika kamu penasaran dengan pria itu, sebaiknya lupakan saja Mai. Dia bukan pria yang mudah di dekati"Anes, pemilik kafe yang merupakan sahabat baiknya Maira memberi nasehat.

"Tapi kenapa?"Anes mengangkat bahunya.

"Dia pria yang mengunci dirinya dan tak membiarkan siapapun masuk kesana. Dia tidak bisa di dekati oleh wanita manapun"Jelas Anes.

Ucapannya bukan omong kosong, karena selama enam bulan pria itu mulai manggung di kafenya, sudah berapa banyak wanita yang berusaha mendekat tapi semuanya berakhir dalam kekecewaan.

Tapi Maura selalu menatap pria itu dengan penuh rasa penasaran. Semakin dia mencoba untuk tidak peduli, semakin hatinya tergerak untuk mendekat. Seolah hati kecilnya berkata bahwa dia harus menyelamatkan pria yang seakan hampir mati tenggelam dalam kesedihannya.