Ketika Xiao Tianyou menarik dirinya kepada mereka lagi, Senja berjalan dengan cepat sehingga hampir tersandung ke hadapan pintu gerbong yang telah terbuka dengan hati-hati agar api tidak menyentuh gaunnya dan mengulurkan lengan. "Cepat kemari." Senja berseru untuk mendapatkan perhatian anak-anak itu.
Anak yang terlihat paling tua di antara mereka mengangkat kepalanya yang kecil dan menggeleng ketakutan. Api sudah hampir membakar pintu masuk gerbong. "Ayo cepat kemari." Senja dengan putus asa memanggil mereka lagi.
Tidak ada satupun dari mereka yang cukup berani untuk bergerak dari posisinya dan itu membuat Senja merasa lebih frustasi. Bagaimana ia bisa menenagkan anak-anak itu agar mau keluar? Karena gaunnya, Senja tidak dapat masuk ke dalam tanpa terbakar juga, sama saja seperti percobaan bunuh diri baginya jika ia tetap bersikeras untuk masuk ke dalam gerbong.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com