webnovel

Pulau Ajaib

----TAMAT---- Aquila Octavi, Putri Mahkota dari Kerajaan Gisma dijodohkan dengan seorang pendatang di Kerajaannya. Akibat penolakan darinya, istana menjadi dalam keadaan genting. Inti batu itu dicuri oleh seorang penyihir. Namun, ada juga sisi baiknya dari kejadian itu. Karenanya, ia dapat menemukan sahabat yang sudah lama menghilang tanpa kabar. Ia juga bisa mengenal seorang pria yang kelak menjadi suaminya. Jangan lupa rate, vote, dan comment ya! . Baca juga novel author lainnya dengan judul "Kisah SMA"

AisyDelia · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
38 Chs

Petualangan Dimulai

Di pagi harinya, Felix lansung menuju kapal pribadinya bersama para awak kapalnya. Setelah semuanya sampai di kapal, langsung saja kapal itu dilayarkan menuju tempat pertama. Tempatnya tidak begitu jauh dari tempat ia berada. Hanya butuh waktu beberapa jam saja untuk sampai di sana. Merekapun sampai di pulau itu. Setelah menelusuri pulau itu, tidak terdapat tanda tanda pulau itu dihuni manusia. Karena tak menemukan apa apa, mereka melanjutkan perjalanan ke tempat ke dua. Dari tempat pertama ke tempat ke dua sangat jauh. Diperkirakan akan sampai di sana paling lambat 3 hari di pagi hari dan paling cepat 1 hari di malam hari. Karena perjalanan yang cukup jauh, para awak kapal dan Felix bergantian memantau dan mengemudikan kapal itu. Hingga malam hari, mereka belum juga sampai di tempat itu. Mereka termasuk Felix bergantian memantau keadaan. Setiap 3 jam, mereka bergantian memantau. Disaat salah satu awak kapalnya berjaga, ia tidak sengaja tertidur dan tentu saja yang lainnya juga tertidur. Mereka semua terbangun saat awan bergemuruh. Felix langsung mengambil alih kapal itu, ia berusaha untuk pergi dari badai tanpa peduli arah. Namun, usaha itu tidak berhasil, kapal itu lebih dulu terhantam ombak dan tenggelam. Semua barang yang dibawa dan para awak kapal tenggelam. Semuanya sibuk menyelamatkan diri sendiri, tidak terpikir yang lain. Tapi, semuanya tenggelam, tidak ada yang selamat. Mereka semua terombang ambing ke tempat yang berbeda beda.

Di siang harinya, Felix tersadar dan melihat sekelilingnya. Iapun menyadari bahwa ia terdampar di sebuah pulau sendirian tanpa awak kapalnya. Kemudian, ia teringat dengan perkataan orang orang itu. Langsung ditelusuri pulau itu. Belum selesai ia menelusuri pulau itu, ia sudah merasa lapar. Karena makanan yang dibawa sudah hanyut di lautan, terpaksa ia mencari makanan di pulau itu. Saat mencari makanan, tiba tiba di sekelilingnya tumbuh sebuah semak beri. Tanpa memikirkan beracun atau tidak, Felix langsung memakan beri itu karena sudah sangat lapar. Setelah laparnya sudah terpenuhi, Felix baru berpikir bagaimana bisa semak beri itu tumbuh di pasir dan beri yang dimakannya itu beracun atau tidak. Karena tidak ada reaksi apapun dari tubuhnya setelah memakan buah beri itu, berarti buah itu tidak beracun. Lalu, saat Felix sedang berpikir, terdapat suara tawa gadis gadis. Felix mencari sumber suara itu. Dan dilihatnya perempuan perempuan cantik sedang bercanda. Salah satu dari mereka menyadari kehadiran Felix.

"Hei, kau! Kemarilah!" kata salah satu dari mereka sambil melambaikan tangannya ke arah Felix.

Felix tidak berani mendekati perempuan perempuan itu. Ia memilih untuk pergi secara diam diam. Tapi, usahanya tetap diketahui. Semua perempuan yang berada di sana dengan cepat mengikuti Felix. Felix merasa ketakutan.

"Kenapa kau lari? Mari, ikut kami ke istana!" kata salah satunya.

Felix menggelengkan kepalanya. Tetap saja ia dibawa oleh para perempuan itu. Mereka memegang tubuh Felix dan terbang menuju istana. Felix juga ikut terbang bersama mereka. Tak lama kemudian, merekapun sampai di istana. Mereka memasuki istana dan melihat seorang Raja duduk di tahtanya.

"Ayah, hari ini kita kedatangan tamu." kata salah satunya.

"Perkenalkan dirimu!" kata Sang Raja.

"Saya Felix Albanus, Yang Mulia. Saya terdampar di pulau ini. Kapal saya tenggelam terhantam ombak." jelas Felix dengan penuh hormat.

"Felix, mereka adalah kelima putriku. Kemarilah putri putriku! Ini Aquila, putri sulung di kerajaanku. Mereka adalah Aelia dan Aurelia, mereka adalah anak kembar. Ini Camilla, anak ke empat dan ini Lucia, anak bungsuku." jelas Raja pada Felix.

"Suamiku, siapa yang datang?" kata seorang perempuan.

"Dan ini, istriku tercinta, Herminia Marcella." kata Sang Raja mendekati istrinya dan memeluknya. "Selamat datang di kerajaanku, aku adalah Raja di sini. Perkenalkan, aku Raja Valens Octavi." tambah Sang Raja.

"Yang Mulia Ratu, perkenalkan aku Felix Albanus, seorang petualang." kata Felix dengan hormat.

"Aquila, bawa Felix menuju kamarnya. Para pelayan akan melayaninya dengan baik." kata Ratu Herminia.

"Terima kasih, Yang Mulia." kata Felix.

Aquilapun mengantarkan Felix menuju kamarnya. Setelah sampai di kamarnya, Aquilapun pergi tanpa mengatakan apapun.

"Terima kasih, Putri Aquila." kata Felix.

Aquila berhenti dan berbalik ke arah Felix "Panggil aku Aquila saja." ucapnya dingin dan langsung pergi meninggalkan Felix sendirian di kamar itu.

Felixpun berpikir ingin mandi. Sebelum mandi, dia melihat isi dari lemari. Di dalam lemari itu, terdapat baju dan celana. Saat ia mencocokkan salah satu pakaian itu di tubuhnya, pakaian itu cocok dengan tubuhnya. Lalu, iapun mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tadi. Kemudian, ia keluar dari kamar. Seorang pelayan lewat di depannya.

"Tunggu! Di mana Yang Mulia Raja?" tanya Felix pada pelayan itu.

"Silahkan ikut saya, Tuan Felix!" kata pelayan itu dengan hormat sambil membawa secangkir teh.

Felixpun mengikuti pelayan itu. Dan, sampailah mereka di kamar Raja Valens. Pelayan itu memberi teh kepada Raja Valens dan pergi.

"Yang Mulia, bolehkah saya bertanya?" kata Felix.

"Tentu saja. Silahkan duduk dulu!"

Felix duduk dan langsung bertanya "Apakah Yang Mulia tau pulau yang dihuni oleh para dewa dewi? Saya sedang mencari pulau itu."

"Hahaha.... tidak ada pulau yang dihuni para dewa dewi. Tetapi, ada pulau yang sengaja dibentuk oleh dewa dewi."

"Pulau apa itu, Yang Mulia?"

"Itu adalah pulau ini. Besok, para dewa dewi akan datang ke pulau ini dan ke kerajaan ini."

"Benarkah, Yang Mulia? Bolehkah saya ikut menyambut para dewa dewi?" kata Felix antusias.

"Tentu saja, Felix. Semua orang yang berada di kerajaan ini akan menyambut kehadiran dewa dewi."

"Terima kasih, Yang Mulia. Kalau begitu, saya permisi dahulu."

Felixpun meninggal Raja Valens sendirian di kamarnya dan menuju kamarnya. Ia termenung memikirkan hari esok sambil menatap langit sore. Lalu, sebuah bunga mawar tumbuh di hadapannya. Bunga mawar itu tumbuh di kayu. Felix hendak memetiknya, tapi bunga itu tidak bisa dipetik. Batangnya sangat keras.

"Apa yang kau lakukan?" teriak seseorang dari luar.

Felix menoleh ke sumber suara dan mendapati Putri Lucia. "Ada apa, Putri Lucia?" tanya Felix sambil mendekati Putri Lucia.

Putri Lucia menuju mawar itu berada dan melihat tajam ke arah Felix.

"Putri Lucia, bagaimana bisa mawar itu tumbuh di sana?" tanya Felix.

"Ini adalah anugrah dewa. Pulau ini bisa ditumbuhi tumbuhan apapun dan dimanapun. Pulau ini juga memiliki kekuatan ajaib. Dulu, pulau ini sangat luas. Tapi, karena pasir yang ada di pulai ini diketahui ajaib, orang orang mengambil pasir ini dengan jumlah banyak hingga tersisa seperti ini. Kami terus melindungi pasir pasir ini." jelas Putri Lucia.

"Apa yang dapat dilakukan pasir itu?"

"Pasir yang sudah terpisah dengan dasarnya bisa berubah menjadi apapun yang diinginkan oleh orang yang memisahkannya. Inti pasir itu berada di dalam istana ini." kata Putri Lucia dengan sedih. "Jangan cabut akarnya! Dia bisa menghilang dengan sendirinya." sambungnya.

Putri Lucia langsung pergi dari kamar Felix. Felix mendekati mawar itu dan berkata "Pulau ini sungguh hebat." katanya sambil menatap mawar itu.