webnovel

Nasib Di ujung Tanduk

"Bayinya cantik sekali, Bu," ucap Dokter sambil mendekatkan bayi yang bersih dan sudah terbalut dengan kain di dekat Liani. Liani yang sudah tidak sabar mengulurkan kedua tangannya, sehingga bayi itu beralih ke gendongannya. Dokter itu pun pergi meninggalkan mereka sementara.

Liani tidak kuasa menahan haru melihat seorang putri mungil yang sedang menggeliat kecil. Gerakan kehidupan yang menambah kebahagiaan bagi keluarganya. Ekspektasi suaminya terkabul. Bayi yang sekarang ada dalam gendongannya adalah perempuan. Dan wajahnya cantik sekali mewarisi dirinya.

"Pratiwi Nagara," sebut Liani, sesuai dengan nama yang telah disiapkan Wira. Seakan merasakan batin sang ibu, bayi itu menangis. Liani segera menimangnya dan mencium pipi bayi kemerahan itu. Airmatanya tertumpah di sana.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com