"Aku tidak menginginkan yang lain Mark, aku hanya menginginkan mu."
Mark langsung mundur satu langkah, ia terkejut mendengar ucapan Olivia yang begitu tiba-tiba.
Mark mencoba mengerti situasi yang sebenarnya terjadi, namun tidak ada yang dapat ia mengerti, apakah ini sebuah pernyataan cinta atau hanya sebuah gurauan karena sejak awal Olivia selalu mengatakan jika ia tertarik padanya dan ingin menikahinya.
Seorang wanita yang melamar seorang pria membuat Mark tidak dapat mempercayainya.
Olivia mungkin telah kehilangan akal sehatnya, ia melangkah maju membuat Mark terus melangkah mundur hingga akhirnya tubuhnya membentur pintu kamarnya yang tertutup rapat.
Tiba-tiba saja Olivia bergerak agresif, ia menempatkan kedua tangannya di sisi tubuh Mark membuat Mark harus menahan nafasnya karena Olivia begitu dekat dengannya.
"Apa yang mau Olivia lakukan?" Tanya Mark gugup.
"Menurutmu apa?" Tanya Olivia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com