"Aku melihat Helen memegang kotak hitam seperti kotak tongkat sihir!" jelasnya. Putri Sofia duduk di samping Alfin dan menatap lekat-lekat kelinci itu.
"Apakah kamu yakin?" tanyanya. Alfin menganggukan kepala. "Aku yakin, Putri!" gumamnya kemudian.
Alfin lalu turun dari ranjang dan mencoba menutup pintu. "Aku akan membongkar kamar perempuan itu, kamu jangan pernah katakan apapun saat ini," bisiknya kemudian.
"Kita harus mengambil kotak itu!" sambung Alfin. Putri Sofia menganggukan kepala. Dia lalu berjalan mengikuti Alfin dari belakang saat ini. "Jangan berisik, hanya kita berdua yang mengetahu ini," gumam Alfin segera.
"Kau tahu? Helen adalah penyihir yang jahat!" gumam Putri Sofia. Alfin tersenyum melihat wajah lucu dari majikannya itu.
"Tapi, aku bingung, dia mendapatkan semua itu dari mana?" tanya Putri Sofia bingung. Mereka berdua berjalan di antara tiang istana. Menutupi wajahnya agar para penjaga istana tidak curiga kepadanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com