webnovel

Chapter 073 part 2

*

*

"Eli!" teriak Al-basty menyadari apa yang telah terjadi.

Eligos memeluk Al-basty. Erat. "Aku sudah bilang, aku akan membantumu, kan?" ucapnya tersenyum.

Al-basty masih tidak dapat mengatakan apa pun. Dia memandang Eligos yang kini jatuh terduduk di depannya. Al-basty tidak melepaskan genggaman pedangnya yang menembus tubuh Eligos. Jika dia menarik pedang itu, Eligos akan mati.

Eligos terbatuk dan memaksa dirinya menatap Al-basty dengan senyuman. Tangannya meraih dan mengusap mata Al-basty yang mengeluarkan air mata.

"Setidaknya saat aku mati, kamu menangis. Aku sudah mengalahkan Vassago." Ucapannya mengingat reaksi Al-basty saat dia mengabarkannya kalau dia telah membunuh Vassago.

"Eli, kenapa kamu melakukan ini?" Al-basty menyentuh wajah Eligos dengan panik.

Eligos memegang tangan Al-basty yang berada di pipinya, mengarahkan tangan itu kembali memegang pedang yang menembus tubuhnya. "Tujuanku adalah mengabulkan tujuanmu." Ucapnya tersenyum seakan memberi perintah ke Al-basty untuk menarik pedang itu.

Al-basty masih diam tidak melakukan apa pun.

"…Tidak ada lagi yang dapat kamu lakukan. Aku juga akan mati meskipun kamu tidak menarik pedang ini."

Al-basty menarik tangannya dan menutup wajahnya. Dia terisak.

Eligos kembali menarik tangan Al-basty menyentuh gagang pedangnya.

"Aku tak bisa melakukannya, Eli." Al-basty terlihat memohon. "Kenapa kamu melakukan ini padaku?"

Eligos tersenyum. Dia menggenggam tangan Al-basty dengan kuat. Lalu dengan kekuatan terakhirnya dia menarik pedang itu lepas dari tubuhnya.

"Aku mencintaimu." Ucap Eligos untuk terakhir kalinya dengan begitu lemah.

Tubuh Eligos jatuh ke arah Al-basty yang kini memeluknya. Al-basty menangis. Dia dapat merasakan kekuatan Eligos mengalir padanya.

Perlahan tubuh Eligos menghilang menjadi bara yang terbang menjadi abu.

"…Apakah aku tak pernah mengatakan padamu kenapa aku tidak mungkin membunuhmu, Eli?" tanyanya terisak. Bukan karena kekuatannya yang memang lebih besar dari Al-basty. "…Bagaimana mungkin aku mengulang lagi perasaan ini?" ucapnya memeluk lututnya. Masih diam di lantai itu. "Aku tak mau melihat seseorang sepertimu menghilang lagi di depan mataku…"