webnovel

Chapter 038 part 2

*

*

"Tapi, aku tidak akan dapat bersama kalian dalam waktu dekat." Hanako mengubah wajah kesalnya menjadi cemberut di depan Ibu nya.

"…Berarti kamu tahu kalau pengobatan anak itu tidak dapat lagi ditunda, kan?" Ibunya menanyakan itu dengan lembut.

Hanako menghela nafas panjang. "Oke." Dia mencium pipi Ibunya.

Ibu Hanako berbisik padanya. "Apa kamu butuh bantuan, sayang? Sepertinya anak itu-"

"Tidak perlu, Mom. Hana sudah jauh lebih kuat dari dulu." Hanako memotong kalimat Ibunya. "Mom sama sekali tidak boleh ketahuan kalau memiliki kekuatan." Bisiknya lagi dengan mengedipkan sebelah matanya.

Ibu hanako tersenyum. "Kami akan tunggu di rumah." Ucapnya masuk kembali ke dalam mobil.

Hanako masih tersenyum saat dia melambaikan tangannya mengantar kepergian mobil orang tuanya.

Tapi saat dia sadar kalau mobil itu tak lagi berada dalam lingkup pandangannya, senyumnya hilang.

"Ria, bawa mereka ke ruangan penyucian milikku." Ucapnya sambil membuka ponsel dan mengetik sesuatu.

"Ke ruangan Ms. Hana?"

"Iya." Hanako melempar pandangannya ke anak laki-laki itu yang kini memandangnya lurus. "Ada kemungkinan dia sudah terlambat untuk diselamatkan."

"Apa maksudmu?" Ibu dari anak laki-laki itu tampak histeris.

"Kamu terlalu lama membiarkannya." Hanako tampak tidak perduli, menatap Ibu dari anak itu. "Sebelum aku memulai perawatanku, kamu harus menandatangani surat perjanjian."

"Perjanjian?"

Hanako mengangguk. "Apa kamu tidak tahu kalau di rumah sakit pun kamu harus menandatangani hal itu? Jangan berfikir aku akan membantu dengan polosnya, dan jika terjadi apa-apa suamimu akan menuntutku."

Ibu itu tampak gelisah.

"Tapi itu terserah padamu. Apa kamu mau aku mencoba untuk menyembuhkan anakmu atau tidak." Hanako menyengir. "Kalau kamu menolak, aku juga tidak keberatan."