webnovel

Chapter 033

"Nenek!" suara Hanako terdengar nyaring ke semua tempat. Dia berlari melepaskan diri dari Ibu nya yang berjalan pelan ke arah kuil.

Nenek Hanako yang sedang duduk di kuil menoleh. Lalu tersenyum melihat Hanako yang kini berada di depannya.

"Sudah datang?" dia mengelus rambut Hanako lembut. Lalu beralih memandang Ibu Hanako yang kini juga berada di depannya, di belakang Hanako dengan tatapan yang canggung. "...Sudah makan?" tanyanya kepada Ibu Hanako yang kini kaget mendengarnya.

Ibu Hanako mengangguk. Dia kini tersenyum. Hubungan mereka tampak lebih baik sekarang, semenjak Hanako sering mengunjungi Nenek Hanako.

"Suamimu dimana?" tanya Nenek Hanako memandang sekeliling.

"Dia masih bekerja. Nanti sore mungkin dia baru dapat datang."

"Karena itu aku sudah bilang padamu, menjadi orang kota itu-"

"Nenek aku lapar." Ucap Hanako memotong kalimat Nenek Hanako dengan wajah polosnya.

Nenek Hanako menghela nafas. "Ayo makan." Ucapnya mulai berdiri dan menggandeng Hanako.

"Nek, apa aku boleh ikut mengikuti ritual besok?"

Nenek memandang Hanako. "Kelas berapa kamu sekarang?"

"Aku sudah kelas tiga!" Hanako terlihat bangga. Dia menunjukkan angka tiga dengan jari-jarinya.

Nenek mengusap-usap rambut Hanako sambil tertawa. "Kamu harus lulus tes dulu!" ucapnya menolak. Tapi nadanya begitu terdengar riang.

Ibu Hanako hanya diam tersenyum melihat dua orang kesayangannya yang berada di depannya. Pemandangan yang tidak ada dalam ingatannya saat dia masih kecil. Karena Ibu Hanako memang menolak keinginan Nenek untuk mewarisi kuil.

Hanako menyadari Ibunya yang tertinggal di belakang. Dia mengulurkan tangan satunya yang tidak berada di gandengan tangan Nenek.

Ibu Hanako menggandeng uluran tangannya. Nenek yang melihat itu tersenyum pada Ibu Hanako.

"Sering-seringlah mengunjungiku. Aku sudah tua." Ucapnya pelan kepada Ibu Hanako.

Ibu Hanako mengangguk. Air mata mulai mengambang di pelupuk matanya.