"Kamu baik-baik saja? Jangan seperti ini, kamu membuat bunda khawatir," gerutu bunda Iqbal melihat anaknya terus diam, rambut kepalanya acak-acakan seakan-akan segalanya bukan miliknya atau tidak dia miliki.
"Kamu mau apa? Katakan pada bunda, bunda akan membelikannya. Jangan sampai kamu sekacau ini, jika ayahmu tahu bunda akan dibalas dimarahi seperti bunda memarahi ayahmu saat kamu sakit dua tahun yang lalu," sambung bunda yang sedang menghibur Iqbal sebagaimana saat itu Iqbal benar-benar sakit, bahkan harus di rawat di rumah sakit genap satu minggu.
Iqbal ingat sekali saat itu adalah pertama kalinya Iqbal masuk ke rumah sakit menjadi pasien rawat inap. Bunda tidak bisa datang dan pekerjaan ayahnya terbengkalai begitu saja membuat Jihan diutus untuk mengurus peruasaan ayah Iqbal.
"Aku baik-baik saja bunda," jawab Iqbal dengan menyingkirkan tangan bunda di dahinya begitu mengecek suhu tubuhnya yang tidak hangat sedikitpun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com