Dan dari bibir kecil yang gamit, Joanne mendengar suatu kekhawatiran, "Nenek, kamu menangis?"
Yah, cukuplah untuk saya katakan pada titik ini bahwa dasar hati Joanne diguncang sekuat-kuatnya.
'Nenek?' dia mengulang dalam hati. 'Wah, itu terdengar indah.'
Dia segera menghapus air mata yang tidak dia sadari telah terbentuk di matanya saat senyum tulus muncul dari dalam dirinya, menerangi wajah sedihnya.
"Maaf sayangku, aku baik-baik saja sekarang setelah aku melihat wajah cantikmu. Apakah aku menakutimu?"
"Tidak," Eleanor menjawab dengan berani dengan suara manisnya. "Aku hanya khawatir apa yang membuat nenek cantik sedih?"
Ini, tanpa gagal, menyebabkan sensasi hangat lain menyebar atas hati Joanne, membuat malaikat kecil itu semakin disenangi—dia benar-benar terpesona oleh pesona Eleanor.
Joanne tanpa pikir panjang melakukan sesuatu yang belum pernah dia lakukan seumur hidup sebelumnya—bercurhat kepada seseorang selain teman-teman sombongnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com