webnovel

Pendamping Yang Setia

Sendirian di ruang kosong nan sunyi. Lama, sangat lama dia menunggu tuannya yang sedang tertidur. Tiga hari, 3 minggu, 3 bulan, 3 tahun, 300 tahun, bahkan hingga ratusan tahun berlalu. Jauh di dalam jiwa, hari demi hari dihabiskan dengan menyendiri untuk menunggu tuannya, Ciel, terjaga dari tidur panjang.

Suara itu sangat bahagia ketika menyadari Ciel sadar, walau kehadirannya tidak begitu disadari. Ada kesedihan yang tidak bisa dijelaskan, padahal dia sudah menunggu Ciel selama ratusan tahun. Sang suara hanya tidak memiliki arti hidup tanpa Ciel.

Sungguh, sang suara sudah tidak bisa menahan kegembiraannya untuk menyapa Ciel, tetapi memutuskan untuk menunggu waktu yang tepat.

***

"Menungguku?" Ciel kebingungan mendengar apa yang dikatakan oleh sang suara yang terdengar seperti "voice of world", meskipun lebih lembut dari suara dunia.

"Aku merasa sangat nyaman mendengarnya, seperti kebahagiaan yang tiada akhir."

"Ya, Tuan telah tertidur selama ratusan tahun lamanya."

"Apa katamu?" Dengan suara yang datar, Ciel terkejut mendengar penuturan sang suara.

"Karena efek dari voice of world, tubuh Anda tidak bisa bertahan. Jadi dibutuhkan waktu yang sangat panjang untuk memulihkannya."

"Begitu, ya. Aku mengerti. Aku juga merasa seperti di dalam mimpi yang tidak ada habisnya. Rasanya seperti sedang tidur yang sangat panjang. Ini juga menjelaskan mengapa tubuhku tidak dapat digerakkan ketika aku bangun."

"Sekali lagi, mulai sekarang dan seterusnya aku akan selalu bersamamu!"

"I-iya," kata Ciel, menjawab dengan ragu. Tidak dimungkiri bahwa dia memang belum sepenuhnya mengerti dengan apa yang terjadi. Setidaknya, sedikit demi sedikit, dia mulai memahami informasi yang datang secara terus-menerus.

Suara itu tampak sangat bahagia mendengar apa yang diucapkan tuannya.