Tuan Pi kembali terkejut, ia langsung memalingkan pandangannya, Danu yang sedari tadi memperhatikan Tuan Pi tidak berkata-kata apa-apa, meskipun Danu diam tapi ia bisa menebak seseorang lewat ekspresi wajahnya.
"Kenapa saya merasakan Lia dan Bapak ini seperti ada hubungan?" Danu membatin.
Dalam hati Danu bingung sendirian, Danu berusaha untuk menahan dirinya untuk tidak bertanya dulu tentang hubungan Lia dan Tuan Pi.
Karena tidak mau mengganggu mereka bertiga Danu akhirnya pamitan "Kalau begitu saya permisi dulu!" Ujar Danu.
"Baik dokter!" Ujar Tuan Pi dan juga Ny Nima Ria.
"Lia kamu jangan lupa minum obat yang sudah saya siapkan! Pesan Danu.
"Eum!" Ujar Lia.
Ny Nima Ria dan juga Tuan Pi curiga sama perhatian dokter Danu, Tuan Pi melirik istrinya "Ma! Sepertinya dokter itu mempunyai perasaan sama Lia? Papa lihat dari tatapannya!" Bisik Tuan Pi.
"Ya Pa! Mama juga mempunyai pikiran sama!" Bisik Ny Nima Ria kembali.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com