webnovel

Pernikahan Pura-pura (lanjutan dari akun ayla_amethyst)

Chloe terbangun di ranjang rumah sakit dan kehilangan memorinya selama tiga tahun terakhir. "sayang kamu sudah bangun" "siapa kamu ?" "aku suamimu" Chloe mengamati pria tampan yang menatapnya dengan cemas. "aku pasti mimpi, aku tidur lagi" katanya lalu merebahkan dirinya, menutup matanya sambil berpikir 'lelucon apa ini, kenapa setelah bangun dari pingsan dia langsung menjadi istri orang asing, bagaimana dengan Andrew tunangannya ???? aahh....ini pasti mimpi"

Nilam_Kurniawati_6896 · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
85 Chs

Apa Yang Kalian Lakukan ?

Chloe bangun agak lebih pagi dan berniat untuk jogging di tepi pantai bersama suaminya, tapi saat dia bangun suaminya sudah menghilang tanpa jejak. Akhir dengan mengenakan kaos oblong kebanggannya serta celana jogging selutut dia berjalan ke pantai dengan menjinjing sepatunya.

Udara pagi sungguh menyegarkan, Chloe menghirup udara dalam-dalam lalu berjalan ke tepi pantai. Dari jauh dia melihat sesosok pria jangkung sedang berdiri di bibir pantai, wajahnya tidak terlihat karna sorot matahari.

Chloe menghampiri sosok pria itu berniat untuk mengagetkannya namun ketika sudah dekat dia berhenti melangkah. Pria itu bukan Marco suaminya tapi Andrew.

Sebelum Andrew yang berdiri membelakanginya menyadari keberadaannya, Chloe berniat untuk pergi tapi tiba-tiba dia berbalik dan melihatnya.

"kamu mau jogging ?" tanya Andrew , Chloe mengangguk "mau latihan denganku ?" lanjut Andrew

Chloe terdiam "oke tapi bagaimana kalau pake taruhan ?"

"hhmmm.....boleh, apa taruhannya ?"

"biarkan aku berpikir dulu" Chloe merenung sejenak "ah.....kalau kamu menang aku akan mengabulkan satu permintaanmu...."

"apa pun ?" sela Andrew

"yup" Chloe mengangguk setuju "kalau aku menang kamu harus berhenti mengejarku dan jalani rumah tanggamu dengan bahagia"

Andrew merenungkan taruhan yang di usulkan Chloe lalu mengangguk setuju "aku harap kamu tidak menyesali taruhanmu" kata Andrew

"tentu" jawab Chloe dengan santai. Jujur sebenarnya dia tidak terlalu yakin bisa menang, karna biar bagaimana Andrew adalah yang gurunya dan dia adalah pria. Secara fisik mereka memiliki perbedaan kekuatan, tapi kalau dia tidak menggunakan taruhan ini Andrew akan menceraikan Felicia dan Chloe bisa membayangkan kebencian sepupunya terhadapnya akan semakin dalam.

Mereka mengambil kuda-kuda dan Andrew memberi kesempatan pada Chloe untuk menyerangnya lebih dulu. Tentu saja Chloe mengambil kesempatan itu, namun karena terlalu tergesa-gesa gerakannya di tepis oleh Andrew dengan mudah. Tendangan kedua juga kembali meleset.

"C.....kamu gak fokus, yakin kamu bisa menang ?" sindir Andrew, Chloe menanggapi dengan senyuman.

Kali ini Andrew yang menyerang namun Chloe bisa menghindar dengan mudah. Demikian mereka saling bergantian mengirimkan tendangan dan beberapa saat kemudian Andrew mulai kewalahan, nafasnya sudah mulai tidak teratur, dan kekuatan tendangannya mulai menurun.

"kelihatannya kamu jarang latihan" sindir Chloe, baru saja dia berkomentar Andrew mengirim tendangan ke arah rusuknya tapi dia

menangkis dan dengan cepat dia melompat sambil membalas tendangan ke arah kepala Andrew. Tumit sepatunya menyerempet pelipis Andrew, membuat wajah tampan itu tergores "dan kamu mulai tidak fokus" tambah Chloe setelah kakinya kembali menapak tanah.

Andrew mengelap darah dari pelipisnya "kamu makin hebat, sepertinya kamu sering latihan"

Chloe menjawab komentar Andrew dengan mengangkat kedua bahunya.

Latihan terus berlanjut dan meski beberapa kali tendangan Andrew masuk tapi kekuatan tendangannya makin menurun. Kaos Andrew mulai basah oleh keringat.

Chloe memberikan tendangan balasan dan mengenai rusuk Andrew

"aduh" teriak Andrew sambil memegangi dada kirinya sambil membungkuk.

Chloe menyeringai "kamu tidak konsentrasi"

"aku mengaku kalah" gumam Andre masih dengan membungkuk menahan nyeri, dia berharap tidak ada rusuknya yang patah, tendangan yang di berikan Chloe barusan sepertinya dia menggunakan seluruh kekuatannya. "kamu semakin hebat, mang benar kata pepatah 'guru kencing berdiri murid kencing berlari'"

Mendengar kata-kata Andrew, Chloe cemberut "hei.....mana bisa kamu menggunakan peribahasa seperti itu, aku perempuan, tidak mungkin aku kencing sambil berlari" protesnya

"ha....ha....huk.....huk....." Andrew tertawa mendengar protes Chloe tapi karna nyeri dadanya dia terbatuk.

Hal itu membuat Chloe kuatir, dia berjalan menghampiri Andrew dengan cemas "buka kaosmu aku akan memeriksanya" perintah Chloe

"hah ?"

"buka, aku akan memeriksa dadamu, apa ada rusuk yang patah" kata Chloe dengan penuh ke kekuatiran.

Andrew bisa merasakan kekuatiran itu dan dengan patuh membuka kaosnya.

Begitu kaos terbuka dada telanjang Andrew terpampang di depannya, Chloe tertegun sejenak, lalu dia menekan dada samping kanan Andrew

"aduh" teriak Andrew

"jangan manja" cibir Chloe sambil menekan dada Andrew sejengkal demi sejengkal, memeriksa apakah ada tulang rusuk yang patah.

🌺🌺🌺🌺🌺

Kedua manusia ini tidak menyadari ada dua pasang mata yang mengawasi dengan geram.

Sepasang mata dari serambi belakang, dan sepasang lagi dari arah tepi pantai. Jarak mereka yang jauh membuat mereka tidak bisa mendengar isi percakapan mereka.

Orang yang mengawasi dari serambi adalah Felicia, pagi ini dia berniat untuk berjalan-jalan di pantai, tapi pemandangan yang dia lihat membuatnya marah karna cemburu. Dengan penuh rencana licik dia masuk kembali ke dalam rumah.

Orang satu lagi yang melihat adegan itu adalah Marco. Dia baru kembali dari jogging dan melihat Andrew membuka kaosnya lalu Chloe membelai dadanya. Suami mana yang tidak cemburu melihat istrinya intim dengan mantan tunangan yang pernah dia cintai.

Dengan penuh kecemburuan Marco berjalan mendekati mereka sambil membuka kaosnya yang basah oleh keringat "apa yang kalian lakukan ?" tanyanya dengan suara dingin.

Mendengar suara suaminya Chloe menoleh tapi tangannya masih menempel di dada Andrew.

Melihat Marco mendekat dengan dada telanjang dan berkilau keemasan karna sinar matahari pagi yang menyinari kulitnya yang bermandikan keringat membuat matanya terpaku, dan tanpa dia sadari mulutnya terbuka, tangannya yang semula menempel di dada Andrew terjatuh.

"apa yang kalian lakukan ?" Marco mengulang kembali pertanyaannya.

"aa.....aa.....pa yang kamu lakukan ?" Chloe balik bertanya dengan tergagap, wajahnya memerah. Kini Marco sudah berdiri di depannya

"bukannya aku yang bertanya duluan ?" nada suara Marco masih dingin

"brengsek ! apa ? apa yang kamu lakukan ?" Chloe masih tidak menjawab dan balas bertanya dengan panik

"Chloe !"

"apa ? ah sial ! mana kaosmu ?" tanya Chloe makin panik "Marco brengsek ! pakai kaosmu" perintah Chloe dengan panik.

Marco dan Andrew yang mendengar itu, memamdangnya dengan heran.

"pakai kaosmu !" Chloe berusaha menarik kaos dari tangan Marco tapi terlambat dia merasakan cairan kental keluar dari hidungnya "ah sial....sial....Marco kamu memang brengsek" Chloe mengumpat sambil mengelap hidungnya

"ahh..." akhirnya Marco mengerti kenapa istrinya panik, dengan tersenyum dia meraih kepala Chloe dan mengelap darah dari hidungnya dengan kaosnya "kamu masih juga mimisan melihatku telanjang, kayaknya kita harus sering mandi bersama"

Mendengar kata-kata suaminya, adegan mandi bersama dan badan telanjang Marco terlintas di otaknya membuat darah yang keluar dari hidungnya makin banyak "DIAM" geram Chloe, membuat Marco terkekeh. "aaa....apa yang kamu lakukan ?" Teriak Chloe saat badannya melayang dan dia ada di gendongan suaminya, refleks dia memeluk leher Marco.

"lihat badanmu penuh keringat, kita harus mandi" jawab Marco sambil berjalan menuju rumah

"apa ? tidak turunkan aku" Chloe mengeliat dari gendongan berusaha turun

"diam ! jangan bergerak" bentak Marco, tapi Chloe masih terus mengeliat "Chloe ! diam ! atau aku akan melakukannya di sini ?"

"apa ? melakukan apa ?" Chloe berhenti meronta dan menatap mata suaminya "aaaa...dasar cabul, mesum apa yang kamu pikirkan"

"kamu yang berpikir cabul, lihat hidungmu mimisan lagi" Marco terkekeh.

Semua rasa cemburu yang dia rasakan tadi hilang begitu saja saat melihat istrinya yang tersiksa mimisan tiap melihat tubuh telanjangnya. Bukankah tadi Andrew juga bertelanjang dada tapi kenapa Chloe tidak mimisan ? tapi tiap kali dia melihatnya telanjang hidung Chloe akan langsung mengeluarkan darah ? bukankah itu berarti bagi Chloe badannya lebih menarik dari pada mantan tunangannya ? Pikiran ini membuat dia melupakan rasa cemburunya.

🌺🌺🌺🌺🌺

Sedangkan Andrew yang di tinggalkan di tepu pantai menatap kepergian mereka dengan rasa kehilangan. Melihat adegan Marco dan Chloe hatinya terasa sakit dan sarat akan kecemburuan.

Dulu gadis itu adalah miliknya.

Dulu gadis itu akan bertingkah menggemaskan hanya di depannya.

Dulu cinta gadis itu hanya untuknya.

Ah...seandainya dia bisa melawan pengaruh obat bius yang di berikan oleh Felicia padanya tentu sekarang gadis itu sudah menjadi istrinya, miliknya selamanya.

Tapi sekarang...Andrew menghela nafas dengan berat, dia telah menjadi istri pria lain.

Sekarang dia harus menepati janjinya, dalam pertandingan tadi dia kalah, dan dia harus melupakan Chloe dan membatalkan perceraiannya dengan Felicia.

Gadis itu, meski sepupunya telah menyakitinya tapi dia tidak pernah berniat untuk membalasnya, bahkan sekarang dia mendoakan kebahagiaan rumah tangganya. Itulah ke istimewaan Chloe, meski temperamennya kasar dan mudah meledak seperti petasan tapi hatinya sangat lembut seperti malaikat.