Pukul dua malam, Diva terbangun matanya mengerjab pelan melihat kiri kanan yang nampak gelap membuatnya sedikit takut.
Menatap samping tepatnya ada Kenzo yang tengah memeluknya erat. Diva memegang perutnya yang terasa lapar.
"Sayang!" Diva menggoyangkan lengan Kenzo membangunkannya. Namun suaminya itu hanya bergumam tanpa membalas ucapannya.
"Sayang, bangun!" ucapnya lagi, menggoyangkan lengan Kenzo lebih keras.
Dengan mata yang berat Kenzo membukanya menatap istrinya yang tengah menatap sayu ke arahnya.
"Kenapa?" tanya Kenzo dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Diva mendusel ke arah Kenzo membuat lelaki itu mengusap kepalanya dengan senyuman kecil.
"Kenapa, baby?" tanya Kenzo serak.
"Sayang, laper!" cicit Diva, mengusap perutnya pelan dengan wajah masam.
"Makan!" ucapnya santai, dengan kesal Diva memukul lengan suaminya pelan. Jengkel sekali mendengar ucapan Kenzo.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com