Wajah Mars tertekuk sebal, tadinya dia akan melupakan perihal kejadian tadi. Nama lelaki itu yang terus membuatnya merasa kesal. Rasanya Mars ingin mengenyahkan pria itu dari muka bumi ini.
Alhasil karena itu Mars kembali mendiamkan Rora, dua tidak menyahut dengan berpura-pura tidur.
"Yah, kamu udah tidur ya sayang? cepat banget. Padahal aku mau cerita, kalau tadi waktu aku mau ambil minum di pantry aku nggak sengaja ketemu sama Aksel."
"Terus dia bilang kalau dia kuliah di kampus itu. Aku seneng tahu dengan begitu aku akan lebih sering ketemu sama temen lama aku. Tadinya Aksel mau bantuin aku buat minta tanda tangan ke panitia karena dia kasihan lihat aku kecapekan, Aksel baik banget kan!" Cerita Rora tak perduli dengan Mars yang mendengarnya atau tidak.
"Aksel perhatian banget sama aku, kamu kemana tadi. Nemuin aku waktu aku udah pingsan. Nggak perhatian banget kamu jadi suami!" Rora sedikit kesal mendengarnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com