Sudah satu minggu Aqila menjalani ujian semesternya. Dan setiap hari itu pula, Fadhil selalu datang membawa bunga untuk memberi semangat padanya. Sampai kamar Aqila penuh dengan bunga. Ya Aqila tidak ingin membuangnya seperti yang sudah-sudah. Meski belum sepenuhnya cinta hadir di hatinya untuk Fadhil.
"Lama-lama bisa buka toko bunga kamu, Qila." ucap Arumi saat melihat pintu kamar Aqila terbuka dan melihat begitu banyak bunga di kamarnya.
"Ih Mama ngagetin aja." jawab Aqila yang sedang merapikan tempat tidurnya.
Arumi masuk ke kamar Aqila menghampiri putrinya itu. "Fadhil jadi romantis sekarang."
"Iya aku sampai malu dilihatin teman-teman kampus, Ma. Setiap hari dibawain bunga sama Fadhil."
"Lho memangnya kenapa harus malu? dia kan hanya ingin membuktikan kalau dia benar-benar cinta sama kamu. Kalau tiba-tiba dia menghilang, kamu pasti akan berfikir, Fadhil sekarang menjauh ya setelah aku terima cintanya. Dasar laki-laki. Pasti kamu akan ngomong seperti itu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com