Arumi meninggalkan pabrik Keenan dengan hati yang teramat sakit. Ia tidak menyangka ternyata Bu ema juga punya andil dalam kesakitan di masa lalunya. Dan lebih parahnya lagi Bu Ema justru tidak mau meminta maaf atas kesalahan yang pernah dia lakukan di masa lalu. Yang menyebabkan Arumi trauma dengan pernikahan hingga saat ini. Malah dia menyudutkan Arumi. Perkataan Bu Ema tadi masih terngiang ditelinganya. Sebenarnya dia tidak tega menyakiti hati Keenan. Ia tahu laki-laki itu memang sangat baik padanya. Tapi karena perilaku ibunya, membuat dia enggan untuk lebih dekat dengan Keenan.
"Mbak Arumi kenapa? Kok matanya sembab?" tanya Bu Fatma saat Arumi akan masuk ke dalam mobil. Arumi melamun, sampai lupa menggunakan sabuk pengamannya. Dia juga sama sekali tidak menanggapi ucapan dari bu Fatma.
"Arumi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang tapi terlihat tidak fokus. Bu Fatma dan Ida merasa takut karena tidak biasanya Arumi seperti ini.
"Mbak Rumi awas!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com