Fadhil tertidur setelah selesai makan dan minum obat. Dia bangun saat sinar matahari menembus celah tirai kamar kosannya. Perlahan dia membuka mata. Kepalanya masih sangat berat. Fadhil melirik jam dinding kamarnya.
"Astaghfirullah jam sepuluh?? aku kuliah jam Tujuh. Ah telat." Fadhil melihat ponselnya ada puluhan panggilan tak terjawab yang berasal dari Candra teman sekelasnya.
Fadhil kemudian duduk termenung di atas tempat tidur. Kalau mau berangkat sekarang percuma. Karena dia hanya akan mengikuti setengah jam saja. Itupun kalau dia diperbolehkan masuk oleh dosennya. "Ya sudah aku bolos sajalah hari ini." Fadhil mengetikkan pesan untuk Candra kalau dia sedang sakit. Fadhil menarik lagi selimutnya. Dia meraba keningnya. Masih hangat. Mau memejamkan mata tapi tidak bisa. Kepalanya masih sakit. Perutnya juga lapar lagi. Fadhil kemudian turun dari kasur. Dia ingat nasi bungkusnya tadi masih ada separuh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com