Semua orang menatap ke arah Aqila. Bukan Fadhil kalau tidak membuat heboh. Sudah dua kali dia menarik perhatian orang karena ingin menunjukkan rasa cintanya pada Aqila. Dan semua orang bertepuk tangan menyemangati Fadhil agar diterima oleh Aqila.
"Terima.. terima.. terima.." teriak para mahasiswa.
Aqila merasa sangat malu dengan tindakan yang dilakukan oleh Fadhil. "Aku malu, Yur. Ini anak memang agar miring kali ya. Senengnya cari perhatian orang." Aqila menutup mukanya dengan tas. Merasa sangat malu dengan apa yang sudah dilakukan Fadhil.
"Ga usah malu, Qila. Biar ga ada yang dekatin kamu." ucap Fadhil.
"Eh, emang siapa yang mau nerima kamu? ogah. Anak ingusan."
"Lebih muda setahun dari kamu. Ga masalah." ucap Fadhil.
"Jadi dia brondong donk Qil." ucap Yura.
"Iya brondong ga laku. Makanya ngejar orang yang jelas-jelas benci sama dia." sindiran Aqila terdengar jelas di telinga Fadhil.
"Karena itu adalah tantangan tersendiri. Aku kan suka tantangan." Ucap Fadhil cuek.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com