webnovel

Mati Sampai Berkeping-keping!

Redakteur: Wave Literature

Ketika Zhao Lulu sedang memikirkan siapa yang selanjutnya akan ia jadikan korban, tiba-tiba Yin Wushuang sudah mengeluarkan pedangnya.

Zhao Lulu sangat kaget melihatnya, pedang? Dapat dari mana pedang yang mengeluarkan cahaya emas itu?

Beberapa saat kemudian, di atas pusaran api yang mengelilingi Yin Wushuang itu muncul banyak pedang dan terdengar suara, "Tak… Tak… Tak…" seketika pusaran api itu terbelah, dan terbentuk beberapa celah.

Duarrr! 

Cahaya emas pedang miliki Yin Wushuang itu bersinar sangat terang, dan pusaran api yang membungkus Yin Wushuang seperti kepompong itu pun hancur. Kemudian Yin Wushuang tersenyum bangga sembari berkata, "Mau menambah umur? Menyuruh hantu api? Membakarku sampai habis? Maaf maaf."

Yin Wushuang memegang pedangnya yang bercahaya emas di tangan kirinya, dan dengan mutiara api yang ada di sisinya. Matanya yang seperti burung phoenix menetap sangat tajam, kemudian bibirnya mulai terbuka dan ia pun berkata, "Dari kemarin melihat sikapmu yang sengaja membuat orang lain merasa kasihan dan tersentuh, sekarang kamu berubah menjadi seperti ini, apakah aku harus mengikuti dramamu ini atau berpura-pura tidak melihatnya?"

Mutiara itu didapatkan Yin Wushuang saat membunuh burung flamingo ketika di Pagoda Ling Long dan mutiara itu ternyata sangat berguna saat ini!

Mutiara itu bisa menahan suhu panas api tanpa ada batas waktu!

Yin Wushuang dari dulu sudah curiga dengan Zhao Lulu apalagi saat melihat botol obat Zhao Lulu tadi siang.

Di dalam botol itu adalah energi dari roh manusia!

Mo Baobao pernah memberitahunya bahwa: Di dunia ini ada orang yang hanya karena tidak mampu menaikkan level sehingga menggunakan cara iblis seperti ini untuk bertahan hidup, ia harus menggunakan roh manusia untuk membuat sebuah obat.

Dan sekarang Yin Wushuang baru sadar bahwa dua korban yang telah meninggal kemarin itu karena perbuatan Zhao Lulu.

Zhao Lulu telah membunuh mereka berdua, kemudian memurnikah jiwa mereka untuk dijadikan obat supaya ia bisa mempertahankan hidupnya. Dan sekarang ia ingin membunuh Yin Wushuang.

Sebelumnya ia selalu bersikap baik dan selalu membantu Yin Wushuang, tapi ternyata ia punya niat yang jahat pada Yin Wushuang.

"Aku sudah bisa menebak, kamu sudah sengaja membantu 2 korban kemarin kan? Agar kamu bisa mendapatkan kepercayaan dari mereka, kemudian kamu menggunakan alasan ini untuk membakar mereka secara hidup-hidup?"

Zhao Lulu menggertakkan giginya, karena tebakan Yin Wuhsuang memang benar!

Karena Yin Wushuang sudah bisa menebak rencana yang ia buat, sehingga ia pun menjadi kesal pada Yin Wushuang. Kemudian ia pun menyipitkan matanya dan melihat kemampuan Yin Wushuang, "Tingkat pembuka level 9?"

"Aku tidak menyangka Ratu di sekolah ternyata memiliki kekuatan tingkat pembuka level 9! Tapi…" Zhao Lulu tampak sangat sombong, ia mengangkat kepalanya dan melihat ke atas sembari berkata, "Sejujurnya aku tidak takut, kekuatanku lebih tinggi 3 level darimu!"

Setelah itu, Zhao Lulu ingin mengeluarkan kekuatannya untuk menahan Yin Wushuang.

"Oh?" Kemudian Yin Wushuang pun mengedipkan matanya dan seketika Mo Range langsung keluar dari dalam cincin phoenixnya.

Seketika Mo Range pun langsung keluar dari cincin phoenix milik Yin Wushuang, kemudian ia menggunakan kekuatannya untuk menahan Zhao Lulu, "Kamu salah, aku yang lebih tinggi darimu!"

Kekuatan yang dimiliki Mo Range saat ini sudah pada tingkat Jin Dan level 9 akhir, sehingga kekuatannya lebih tinggi 6 level dibandingkan dengan dirinya.

Di dalam cincin phoenix, Mo Baobao menyeka keringatnya sembari berkata, "Roh bodoh ini, apakah dia sadar akan kebodohannya?"

Untung saja saat ini masih siang hari. Kalau sudah malam dan bulan sudah mulai muncul pasti ia akan terkunci lagi.

Mo Range menahan Zhao Lulu sehingga Zhao Lulu sama sekali tidak bisa bergerak.

Ternyata Yin Wushuang masih memiliki roh dengan kekuatan Jin Dan level akhir!

Sialan! Ia mengeluarkan pengikutnya! Ini telah melanggar aturan!

Yin Wushuang mengibaskan pedang ke arah Zhao Lulu, energinya dari pedang itu pun menyebar dan membuat barang-barang di sekitarnya ikut berguncang.

"Aku sudah akting denganmu sangat lama, seharusnya aku akan mendapat hadiah. Tapi untuk hadiah yang nyata yaitu… Bagaimana kalau menghancurkan tubuhmu hingga berkeping-keping!"