webnovel

Isi Novel <<Huang Tu>>

Redakteur: Wave Literature

Ketika ada waktu luang di sore hari, Yin Wushuang melanjutkan membacanya.

Novel <<Huang Tu>> benar-benar sebuah karya yang sangat luar biasa.

Tokoh wanita protagonis yang ada dalam novel itu bernama "Yi Qingshen", ia adalah putri ke-9 pada dinasti itu, ibunya adalah seorang selir yang tidak disukai karena gagal dalam pertempuran.

Karena ibunya tidak disayangi oleh Raja, sehingga banyak selir Raja yang menghina dan menyakiti putrinya, apalagi saudara-saudaranya laki-laki dan perempuan yang juga tinggal di istana kerajaan, mereka sering sekali memperlakukan Yi Qingshen dengan tidak baik.

Oleh sebab itu banyak orang yang tidak menyukainya, sehingga saat ia ingin belajar tidak ada yang mau menerimanya, ia hanya bisa mendengarkan secara diam-diam dari balik tembok. Setiap hari selama 10 tahun lamanya, ia memanjat tembok supaya bisa mendapatkan pembelajaran di sekolah.

Pada suatu hari, tokoh dalam novel tersebut bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah ia anggap sebagai gurunya.

28 tahun kemudian, putri-putri lainnya sudah tumbuh menjadi putri yang sangat pintar dan cantik sehingga banyak pangeran yang datang untuk melamar mereka. Namun sayang sekali tidak ada satupun pangeran yang tertarik pada Putri ke-9 karena ia tidak populer.

Dunia seolah-olah telah melupakan putri ke-9, sehari-hari ia selalu mengenakan pakaian yang sangat sederhana, hidup di dalam istana dengan tenang dan tanpa berebut apapun dengan orang lain. Ia menjalani kehidupan seperti itu sejak masa kejayaan Dinasti Wang sampai pada akhirnya Dinasti Wang jatuh miskin.

Ketika kehidupan Dinasti Wang mulai mengalami krisis, perang di perbatasan masih terus berlangsung dan banyak sekali korban yang mengalami luka-luka dan bahkan banyak juga yang meninggal dunia dalam perang tersebut. Anak-anak raja yang ada di kerajaan berebut takhta, dan hampir semua negara juga mengalami kekacauan.

Saat itu karena ibu selir tiba-tiba sakit parah dan membutuhkan tanaman gingseng untuk obat. Sehingga Yi Qingshen bergegas pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan obat, tapi ketika ia hendak pergi ke rumah sakit, ada dua orang putri dan seorang putra raja yang bertemu dengannya di jalan. Ketika mereka bertiga lewat, mereka justru menertawakan Yi Qingshen, lalu mengambil ginseng lalu menginjaknya sebari berkata, "Tidak usah memberikan obat ini untuk Ibumu."

Setelah menginjak-injaknya mereka bertiga tertawa bahagia. Saat mereka tertawa dengan sangat bahagia tiba-tiba Yi Qingshen langsung mencakar mereka dengan keras, lalu dan memukul mereka bertiga hingga jatuh tersungkur di lantai.

Hingga pada akhirnya berita ini pun sampai di telinga Raja, dan dengan terpaksa Yi Qingshen pun harus menghadapi tuduhan dari mereka bertiga dan mau tidak mau ia harus menerima hukuman dari Raja. Namun Yi Qingshen tetap bersikap tenang, dan ia akan membuktikan kepada Raja siapa dirinya yang sebenarnya.

Akhirnya raja pun sadar bahwa selama ini di dalam istana ada sebuah mutiara yang sudah lama tertimbun oleh debu. Raja merasa sangat senang dengan kemampuan yang dimiliki Yi Qingshen, dan akhirnya ia juga sadar bahwa selama ini ia telah bersalah. Kemudian ia pun menghukum balik dua orang putri dan seorang putranya yang sudah menuduh Yi Qingshen.

Nama Yi Qingshen menjadi tenar di kerajaan Xiao, Lu, Feng, dan Mang yang ada di Dijing.

Peperangan pun di mulai, saat itu banyak sekali korban yang kalah dalam perang, sehingga Yi Qingshen turun tangan dalam menghadapi peperangan. Ia mengambil alih komando seorang wanita, menunggangi kuda, melakukan penyerangan di perbatasan. Ia menggunakan kemampuan yang ia miliki dan dengan sikapnya yang sangat bijaksana ia berhasil menjadi seorang tentara wanita yang hebat.

Lima tahun kemudian, Yi Qingshen yang berhasil memimpin satu juta pasukan perang dan kembali ke rumah dengan hormat. Bahkan raja pun rela pergi ke perbatasan sejauh sepuluh mil untuk menyambutnya dan menunjukkan perhatiannya kepada Yi Qingshen.

Seorang putri raja yang ke sembilan, yang dulu tidak banyak dikenal orang, kini ia menjadi sangat terkenal karena bakatnya yang luar biasa. Meskipun ia dianggap sangat galak karena ketegasannya, namun ia menjadi tentara wanita yang bisa melindungi banyak orang.

Dalam sebuah acara perjamuan di kerajaan Yi Qingshen ia bertemu dengan Su Yan.

Su Yan adalah seorang pangeran yang sangat tampan dan sangat lemah lembut. Tapi ia awalnya tidak disukai Raja, ia sering dikucilkan dan juga sering ditertawakan oleh orang lain.

Padahal Su Yan adalah orang yang mengajari ilmu seni bela diri di istana.

Ketika Yi Shenqing lewat dan melihat Su Yan ia mengerutkan keningnya, kemudian mengulurkan tangannya dan mencubitnya. Orang-orang yang ada di sana sangat kaget melihat sikap Yi Qingshen pada Su Yan.

Tapi mulai saat itu juga Su Yan selalu mencari-cari alasan supaya bisa bertemu dengan Yi Qingshen, saat itu Yi Qingshen tidak sadar bahwa dirinya telah jatuh cinta, dan pada akhirnya ia mempercayai Su Yan untuk ikut dengannya.

Perebutan takhta di kerajaan semakin panas, Su Yan tetap memperjuangkan posisinya, sedangkan Yi Qingshen juga semakin terkenal karena kekuasaannya, banyak orang yang memohon bantuan padanya dan ia juga membantu.

Seiring berjalannya waktu, banyak putra raja yang iri pada Yi Qingshen dan para putra raja itu membuat ibunya meninggal dunia dengan tragis.

Ketika ayahnya juga mulai membahas tentang pernikahannya dan juga harus menyerahkan kekuatan militernya, akhirnya ia pun sadar apa yang harus ia lakukan dengan melihat kondisi semakin kacau seperti ini.

Ia langsung mengambil keputusan dan bekerja sama dengan Su Yan, untuk menghancurkan konspirasi dan juga meleburkan kebencian. Tiga tahun kemudian ia pun pergi meninggalkan kerajaan dan membuat kerajaan baru, dan akhirnya ia naik takhta menjadi seorang permaisuri.

Su Yan juga telah merebut kembali kedudukannya, mereka pun menikah dan hidup bahagia.