Batu-batu bergerak semakin cepat, tempurung kura-kura yang ada di tangan nabi itu memancarkan cahaya yang semakin lama menjadi semakin terang dan raut wajah nabi itu semakin lama menjadi semakin buruk.
Rahasia dunia tidak bisa dibuka kecuali ia mengorbankan usianya.
Tidak lama kemudian terdengar suara yang sangat keras, tempurung kura-kura di tangan nabi itu meledak menjadi bubuk dan nabi itu langsung memuntahkan darah.
Setelah tempurung kura-kura itu meledak, batu-batu tersebut berhenti bergerak.
"Nabi, Anda… Anda melihat apa?" Raja Duyung bertanya dengan suara yang hati-hati.
Nabi itu mengelap darah di bibirnya dan dengan suara yang sedikit antusias ia berkata, "Nak, yang bisa membuat kursi tahta kristal ungu itu muncul hanya ada 1 perempuan, yang bisa mengaktifkan formasi sihir kuno juga hanya ada 1 perempuan. Kedua perempuan itu adalah perempuan yang sama."
"Perempuan, perempuan yang sama?!" Raja Duyung tertegun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com