webnovel

Di Bawah Pohon Sakura Terkubur Mayat Manusia

Redakteur: Wave Literature

Yin Wushuang yang saat itu sedang mengenakan seragam sekolahnya, ia keluar dari apartemennya dan menelpon Yin Xue'er.

Tidak lama kemudian Yin Xue'er lalu mengangkatnya.

"Yin Wushuang, aku tahu kamu pasti akan menelponku kembali!" Yin Xue'er berkata dengan sombong.

Saya tidak ingin mendengar omong kosongmu! Yin Wushuang menggenggam HPnya dengan erat.

"Kamu! Baiklah kita ketemu saja di belakang Gunung Li, kamu tahu kan lahan kosong di sana yang sebelumnya kuburan itu, saya ada di sana menunggumu! Tapi jangan mengajak siapapun datang ke sana, kalau kamu mengajak orang lain untuk datang ke sana, Lihat saja! Aku akan mencabut oksigen Yin Wuchen nanti!"

"Yin Xue'er, kalau kamu berani macam-macam denganku, kamu akan menanggung sendiri akibatnya!"

Yin Wushuang kemudian menutup teleponnya, lalu dengan menggunakan kekuatannya ia bergegas menuju ke Gunung Li.

Melihat Yin Wushuang yang berlari sangat cepat itu, tanpa ia sadari, ternyata aksinya itu diperhatikan oleh seorang yang berada disebuah gedung yang tinggi. Orang itu menggosok-gosok matanya dan meneriaki istrinya, "Istriku cepat lihat, ada dewi yang datang, lihatlah dia melompat sangat tinggi dan sangat jauh!"

Tapi istrinya hanya melihat bayangan hitam saja, istrinya pun menamparnya dan memarahinya, "Dewi dewi apaan!"

 -

Di lahan kosong yang ada di belakang Gunung Li.

Yin Wuchen tampak sangat pucat dan terbaring lemah diatas kasur, dibadannya terpasang alat-alat dokter.

Karena hari ini bulan purnama sehingga bulan pun bersinar sangat terang dan terlihat dengan jelas.

Tanah yang ada di lahan yang kosong ini masih tidak rata, di sekitar tempat ini hanya ada pepohonan yang tumbuh di sana.

Orang-orang yang sekitar mengatakan bahwa tempat ini sangat berbahaya.

Jika ada yang mengepung , maka tidak akan bisa kabur hanya bisa menunggu kematian.

Di sana sudah ada kakak Chen, ia sambil merokok dan mencemaskan kedatangan Yin Xue'er, "Yin Wushuang datang tidak ya?"

"Dia pasti akan datang!" Kata Yin Xue'er.

Kakak Chen tidak sengaja mencium bau bunga persik kemudian ia tampak menggaruk-garuk hidungnya kemudian berkata, "Kenapa aku selalu mencium bau bunga persik di sini?"

"Salah cium mungkin." Yin Xue'er dengan lemah lembut menjawabnya.

Suaranya lembut sekali?

Kakak Chen hanya menaikkan alisnya dan merasa ada keanehan yang terjadi pada Yin Xue'er.

 -

Sementara di Sekolah Ying Lan….

Penjaga sekolah tiba-tiba melihat bunga sakura yang terjatuh di tanah dan merasa aneh, dalam hati dia berkata "Aneh sekali. Kenapa tiba-tiba bisa berubah layu seperti ini?"

Lalu penjaga pintu itu pun melihat batang pohon bunga sakura tersebut, dan melihat ada darah yang mengalir.

Seketika ia pun langsung teringat perkataan orang tua nya dulu,

Di bawah pohon sakura ada mayat, pohon sakura menyerap daging dan tulang mayat itu sehingga bunga sakura menjadi warna pink.

"Ini pasti kecapekan, ini pasti karena mataku telah lelah." Ia pun menggerutu dan berencana melihat pohon ini lagi pada keesokan harinya.

 -

Mobil jeep Jun Shangxie saat itu sedang melewati jalan tol dan menuju Kota Gangcheng.

Jun Can melirik ekspresi Jun Shangxie dari kaca dalam mobil

Setengah jam yang lalu, Jun Shangxie mendapat telepon dari Gong Yu bahwa Yin Wuchen telah dibawa kabur oleh Yin Xue'er.

Gong Yu awalnya tahu permasalahan yang sedang terjadi dalam keluarga Yin. Tetapi Jun Shangxie sangat mengerti permasalahan yang sedang terjadi.

Jun Shangxie sangat paham bahwa kesehatan dan kebahagiaan Yin Wuchen merupakan hal yang sangat penting bagi Yin Wushuang.

Jun Shangxie melihat ke jendela sambil memikirkan peringatan Gong Yu padanya,

"Shangxie, menurut hasil pencarianku menggunakan rambut Yin Wuchen yang tertinggal di bantal rumah sakitnya, menyatakan bahwa posisinya saat ini berada di belakang gunung Li.

"Gunung Li sangatlah berbahaya, disana banyak orang yang meninggal, Jika Yin Wushuang ke sana, takutnya akan terjadi hal yang dapat membahayakannya."

"Kamu harus hati-hati, tadi saya bisa merasakan ada barang yang membahayakan di sana."