Setelah Putri Arya pergi, orang ketiga yang datang adalah pendeta gemuk dari aliran Tian Shen. Meskipun semua orang tahu bahwa pendeta gemuk itu mempunyai hubungan gelap dengan Sophia, namun tidak ada terlalu banyak pembicaraan tentangnya karena status si pendeta gemuk.
"Memakai pedang untuk memaku tanganmu, ini terlalu kejam." Pendeta gemuk itu berdiri di depan Sophia, nada suaranya yang terdengar sedikit bersimpati, sorot wajahnya terlihat sedih.
Mulutnya berkata seperti itu, dan ia juga meletakkan tangannya di gagang pedang phoenix itu.
"Anthony!" Sophia melihat seberkas harapan di balik keputusasaannya. Matanya pun tiba-tiba menjadi berwarna, "Terima kasih… ah!"
Namun ucapan terima kasih dari Sophia itu diakhiri dengan jeritan kesakitan. Pendeta gemuk itu memegang gagang pedang lalu menekannya lagi! Pedang yang semula hanya memakunya itu kini dengan keras memotongnya beberapa inci!
Bahkan Sophia dapat mendengar suara tulangnya yang terbelah!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com