"Apa itu?" Lachlan mengerutkan kening.
"Makhluk itu adalah manusia," kata wanita tersebut. "Atau dulu begitu."
"Apa yang kau-"
"Kita harus segera meninggalkan tempat ini. Ada lebih banyak dari mereka yang mendekat." Dia melirik sekeliling seakan merasakan sesuatu yang menyeramkan bersembunyi di bayang-bayang
"Kau bermaksud ada makhluk tambahan seperti itu?"
Wanita itu mengangguk, wajahnya terisi kesedihan.
"Tapi-"
Namun, wanita itu sudah mulai berjalan. Melihat langkahnya yang tergesa-gesa, Lachlan dengan cepat mengikutinya dari belakang.
"Apa maksudmu? Bisakah kau menjelaskan? Apa itu makhluk tadi? Saya belum pernah mendengar tentang makhluk yang berubah menjadi abu saat hancur!" Bahkan binatang yang dia atau Adipati Wugari berjuang tidak berubah menjadi abu.
"Kita harus bergegas."
Kali ini, Lachlan menahan lengan wanita itu, menghentikannya.
"Saya tidak akan mengikuti seseorang tanpa mengetahui apa yang terjadi. Apa itu makhluk-makhluk tersebut?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com