Di ruangan yang luas itu, Xiao Yan yang duduk bersila di atas ranjang perlahan membuka matanya. Ia mengepalkan tinjunya dan berkata dengan pelan, "Sudah saatnya untuk melakukan langkah terakhir."
Xiao Yan mengusap cincin hitam di jarinya. Setelah itu, ia mengangkat 'Python Penelan Surga' itu dengan kedua tangannya dari pahanya, dan memindahkannya ke atas ranjang. Ia memegang kepala kecil ular itu dan berkata, "Teman kecil, tunggulah disini dengan tenang dan jangan nakal. Jika memungkinkan, kau bisa membantu untuk menjagaku. Jangan biarkan seseorang menggangguku, kau mengerti?"
Setelah melewati perubahan pertamanya, python itu bertambah cerdas. Jadi, ia mengerti beberapa kata dari Xiao Yan. Ular itu dengan cepat mengedipkan kedua matanya yang berwarna ungu dan mengangguk beberapa kali. Ia menjulurkan lidahnya yang bercabang sambil mendesis.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com