Setelah beberapa waktu berdiri di badai pasir, sosok berjubah hitam itu pun mendesah pelan. Dia perlahan-lahan berbalik, dan tangannya yang lembut perlahan-lahan mengangkat jubah hitamnya. Dalam sekejap, tampak wajah putih yang cantik dan acuh tak acuh itu di dalam badai pasir yang mengamuk.
Saat matanya yang cantik menatap pemuda yang tersenyum cerah itu, tanpa sadar senyum lembut terbesit di bibir Yun Zhi yang merah dan halus. Dia tak menganggap serius kalimat yang Xiao Yan teriakan dengan nyaring beberapa saat lalu. Dia sangat paham jika kalimat itu hanya diucapkan oleh Xiao Yan sebagai lelucon yang mengungkapkan rasa senangnya. Namun, tetap saja lelucon ini membuat bagian lembut dalam hatinya sedikit tersentuh...
"Ugh, kau masih mengenaliku..." Tangan halus Yun Zhi menyampingkan rambut hitam di dahinya. Dia kemudian menggoyangkan pedang panjang anehnya dengan raut tak berdaya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com