webnovel

Darah dikertas ujianku

Setelah semua berlalu, aku kembali berseokalah seperti biasanya. aku bisa melangkahkan kaki ku kembali dengan semangat baru yang ku miliki.

Pada saat pelajaran olahraga dimulai, teman-teman sekleasku bergegas mengganti pakaian mereka, sedangkan aku tetap pada seragam putih bituku.

lalu mereka pergi lari menuju lapangan untuk membentuk barisan, dan Bapak Guru olahraga kami mulai mengabsen kami dengan memanggil nama kami secara bergilir. pada saat nama ku dipanggil aku tidak ada dibagian barisan mereka, karena aku tidak bisa mengikuti purakter mata pelajaran olahraga lagi. aku hanya bisa berdiam diri didalam kelas sendiri, tak lama kemudian temanku kresyanna dan kiki datang menghapiriku kedalam kelas menggajak aku untuk ikut kelapangan bersama mereka kata pak guru.

"ti.... ayo ikut kami kelapanagan, kamu dipanggil pak guru tuh..." ajak kiki

"aku tidak bisa mengikuti mata pelajaran praktek olahraga lagi ki, aku dikelas aja."

"tetapi pak guru memanggil kamu, sudah ikut kami aja dulu."

"ya sudah ayolah...!!!" ucapku

...akupun ikut bersama mereka...

"nak kamu duduk disini saja bersama bapak, tugas kamu memantau mereka saja. dari pada kamu dikelas sendirian berdiam diri nanti kesurupan hehehe..." ucap pak guru dengan candanya

"iya baik pak" ucap ku sambil tersenyum

setelah mata pelajaran olahraga selesai bell pulang pun berbunyi.

...

aku melihat teman-temanku yang sedang berkumpul, lalu aku menghampiri mereka yang sedang berkompromi rumah siapa yang bisa membatu mereka menggerjakan tugas kelompok. mereka melihatku lalu memutuskan untuk mengerjakan tugas kelompok dirumahku.

"ada tiar nih, gimana kalo kita ngerjain tugas kelompok dirumahnya aja. kan uda lama juga kita gak main kerumahnya." ucap frince teman smpku

"iya aku setuju....." saut teman-temanku yang lainnya

"iyah aku terserah kalian aja sih, mana baiknya" jawab ku

lalu mereka datang kerumah ku, dan kami mengerjakan tugas kelompok bersama diruang tamu

............

"tiar uda lama kami gak main kerumah mu setelah menjenguk kamu sakit kemaren"

"iya tapi gadak yang berubah kok"

"oiyaaa... minggu depan kita sudah ujian akhir semester, gimana persiapan kalian"

"ya paling materi itu sajalah di baca-baca kembali"

"semoga kita mendapatkan nilai yang baik ya"

setelah tugas kelompok selesai mereka punkembali pulang kerumah mereka masing-semasing..

seminggu kemudian Ujian Akhir Semester pun tiba

.................

Ujian hari pertam ku cukup menngecewakan karena aku telat berangkat kesekolah, dan aku harus ujian diruang guru ditemani guru-guru yang ada diruangan. tetapi pada saat itu wali kelasku tidak inginaku berada disana karena takut merasa gugup menjalani ujian pertamaku, lalu aku diantar wali kelasku kedalam kelas untuk mengikuti ujian bersama teman-teman ku yang lain.

"Maaf bu saya telat" ucapku kepada guru BK

"Ini hari pertama kamu ujian tetapi kamu bisa telat, kamu tidak diperbolehkan untuk ikut ujian didalam kelas. kamu ujian diruang guru, sekarang kamu hampiri ruang guru lalu minta soal ujian sama guru yang ada di dalam ruagan" ucap Ibu BK

"iya bu...." ucapku singkat

setiba aku masuk kedalam ruagan guru, lalu aku bertemu wali kelas didalam ruagan dengan wajah ku yang super gugup.

"loh kamu kok berada disini nak, kenapa tidak masuk kedalam kelas ujian bersama teman-teman yang lain" ucap wali kelas ku

"maaf bu, saya tadi terlambat. lalu saya diperintah guru BKuntuk ujian didalam ruagan guru"

"tidak... tidak kamu ujian didalam kelas saja bersama teman mu yang lainnya, ibu memahami alasan kamu telat karena kamu baru saja sembuh dari sakit kamu, mari ibu antar"

"Terimakasih bu...."

aku senang bisa memiliki wali kelas yang berhati mulia seperti Mam Merry, dia adalah guru yang menggajarkan mata pelajaran Bahasa inggris dikelas dua smp dan menjadi wali kelas di kelas kami. Mam merry memiliki hati yang yang tulus dan lembut, dia selalu mengkhawatirkan keadaanku didalam kelas dan karena dia juga aku bisa dipertahankan disekolahku karena aku sempat tidak masuk hampir satu setengah bulan alasan aku sakit sebelumnya.

Biarpun ujian pertama ku sempat ber kendala karena aku terlambat, tetapi semua berjalan dengan lancar aku bisa menjawab semua soal pada ujian pertamaku.

pada saat aku menggikuti ujian hari ketiga, aku sempat panik karena pada saat aku menjwab soal ujianku tiba-tiba ada  tetesan Darah dikertas ujianku. aku panik lalu aku mencari dari mana sumber aliran tetesan darah itu keluar, ternyata tetesan aliran daran itu keluar dari hidungku.

"dari mana tetesan darah ini, kenapa bisa ada di atas kertas ujianku...?" tanyaku dalam hatiku

lalu aku mencari tissu untuk menghapus menekan hidungku agar tetesan darah itu berhenti, sebelumnya teman-temanku tidak ada yang menggetahui bahwasannya aku menggeluarkan darah dari hidungku, karena aku berfikir ini hanya mimisan biasa saja."

ternyata darah itu semakin lama semakin banyak menetes di atas kertas ujianku, aku binggung karena kertas ujianku dipenuhi oleh tetesan darahku, lalu aku keluar meminta izini sesambil berlari ke toilet sekolah, tak lama kemudian aku dikejar oleh temanku Siti fatimah dia menghampiriku dan membatuku untuk memberhentikan darahku.

"Ibu saya permisi ya..." ucapku dengan panik sambil berlari

"ibu saya melihat ada darah di atas kertas ujian tiarma, mungkin dia mimisan bu" ucap temanku Nissa

"satu susul temannya ditoilet, takutnya ada apa-apa dengannya" ucap guru pengawas ujian

"iya bu...." ucap siti fatimah dan berlari menyusul ku di toilet

"tiar kamu tidak apa...?" tanya siti fatimah

"darah ku tidak mau berhentih sit, aku takut"

"ya sudah jangan dipaksa, kamu ijin pulang saja takutnya makin parah"

"tapi gimana dengan ujianku...?"

"jangan pikirin ujian dulu, pikirin kesehatan mu, nanti aku temani kamu ke ruang BK untuk diantar ya" 

" iya sit, makasih banyak ya..."

"iya lohh, macam orang lain aja, namanya juga teman"

lalu aku ijin pulang kepada guru penggawas, dan aku diantar temanku ke ruagan BK untuk menuggu jemputan Papa. tak lama kemudian Papa dan Mama datang menjemput ku dengan panik.

"kak kamu kenapa, kata guru mu, tadi sewaktu ujian kamu mimisan darahnya banyak iyah...?" tanya mama dengan panik

"aku gpp kok ma, mimisan biasa aja, mungkin karena terlalu lelah"

"kamu tidak bisa terlalu banyak berfikir lagi soal pelajaran itu kak, jangan pikirkan ujian mu. besok Papa dan Mama akan bertemu wali kelas mu menanyakan bagaimana solusi ujian mu" ucap Papa

"iya pa..."

keesokan harinya Mama dan Papa pergi kesekolah untuk bertemu wali kelas ku, ternyata kabarnya wali kelas sudah mengetahui sebelumnya aku telah membuat satu kelas panik karena darah di atas kertas ujianku belum sempat ku buang sebeluma aku ijin pulang.

"bu kami dari orangtua tiarma, kami ingin memberitahukan bahwasannya anak kami tidak bisa menggikuti ujian di sekolah karena dia terlalu lelah" ucap mama

"saya sudah tau bu, saya juga memaklumkan kekhawatiran seorang ibu jika saya yang menjdai anda. saya sudah berdiskusi kepada semua guru disini dan anak ibu akan diberikan dispensasi untuk menggikuti ujian dirumah, jadi ibu jangan khawatir lagi." ucap wali kelasku

"makasih banyak bu sebelumnya... ibu selalu membantu anak saya, kemarin juga tiarma sempat bercerita bahwasannya ibu telah membantu dia karena telat menggikuti ujian"

"saya menggerti perasaan seorang ibu, tiarma juga anak yang baik dan rajin yang saya kenal selama ini. dia juga cukup pintar dikelas mungkin karena itu sebagian guru menyetejui pendapat untu memberikan dispensasi ini buat anak ibu"

"iya bu, saya tidak tau lagi mau berkata apa, saya banyak-banyak berterima kasih kepada ibu"

" iya bu, soal nilai ujian katakan padanya, jangan dipikirkan lagi sudah tentu dia akan mendapatkan nilai terbaik karena ujian dirumah lebih rileks dan tidak membuat dia tegang ya bu. tiarma tidak perlu menggikuti remedial, nanti saya akan kabari pembagian hasil raportnya aja nanti ibu dan tiarma bisa datang lagi ke sekolah"

"Makasih ibu makasih" ucap mama dengan tangis haru sambari memeluk wali kelasku

"ibu banyak-banyak berdoa buat tiarma ya bu.. dia memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, saya yakin dia bisa menyelesaikan sekolahnya dengan baik." ucap wali kelasku sambil menghibur mama yang ada dipelukkannya

"iya bu... saya kembali pulang, karena tiarma sendiri dirumah semua adik-adiknya sekolah. jadi kami khawatir tidak ada yang memantau dia dirumah"

"baik bu, setelah selesai dijawabnya, segera antar kembali soal dan kerta jawaban ujiannya ya bu.."

"baik bu, sekali lagi makasi banyak ya bu"

"iya bu, sama-sama"

setelah seminggu berlalu dan ujian akhir semester pun selesai, temanku menggantarkan undangan pembagian hasil raport kerumah.

"ti ini undangan pembagian hasil raport buat orangtua kamu ya, wali kelas menitipkan nya padaku" ucap temanku

"makasih ya, uda repot-repot ngantar kerumah"

"iya sama-sama"

lalu 3 hari kemudian aku dan mama kembali kesekolah untuk menggambil hasil raport ku, Puji Tuhan aku mendapat nilai yang baik. tidak ada satu pun nilaiku dibawah rata-rata. aku bersyukur walaupun kondisi yang seperti ini tetapi aku masih mampu untuk mendapatkan nilai yang baik walaupun aku tidak mendapatkan rangking 15 besar itu lagi.

"Ibu ini hasil raport anak ibu, walaupun dengan kondisinya yang seperti sekarang tetapi dia masih bisa mendapatka nilai yang terbaik tanpa ada satu pun nilainya yang dibawah rata-rata. saya bangga kepada anak ibu" ucap wali kelasku

"makasih ya bu, saya juga tidak menyangka dia masih bisa mendapatkan nilai yang terbaik dengan kondisinya sekarang bu" ucap mama meneteskan air mata

"makasih ya bu, sudah membatu tiarma selama di kelas dua ini, tiarma berharap dikelas iga nanti smendapatkan wali kelas sebaik ibu lagi" ucapku sambari memeluk wali kelasku

"jaga kesehatan mu ya nak, ibu sudah menganggap kamu seperti anak ibu sendiri." 

"iya bu... makasih bu" ucapku sambari menyalim tangan wali kelasku

Segala perkara, segala cobaan yang Tuhan berikan kepadaku. dia selalu memberikan jalan keluar kepada setiap perkara yang kuhadapi. Tuhan yang selalu ada untukku, menemaniku setiap saat, setiap detik, bahhkan setiap waktu...

dia tak pernah meninggalkanku walau sebentar saja, dia selalu menopangku dengan kedua tanggannya. aku sempat berfikir aku yang akan memutuskan sekolahku, tetapi itu tidak....!

dia memberikan jalan keluar untukku menggirimkan seseorang untuk membantu ku selalu.

dan memeberikan yang terbaik buat hidupku, Semua indah pada waktunya

................

................

Untuk semua teman-temanku, jangan pernah berhenti berharap kepada Tuhan mu. karena dia selalu melihat segala apa yang kau lakukan, apa yang kau butuhkan pada saat itu juga. Mujizat akan terjadi buat orang yang percaya kepadanya.

..... AMIN ....