webnovel

Maafkan aku sayang

Sudah hampir seminggu hubungan Arjun dan kiran masih belum membaik.Mereka tak saling berbicara dan Rena terus-terusan mendekati Arjun untuk membuat kiran merah cemburu.

Kiranpun sudah hampir selesai mengikuti ujian semester kuliahnya.Sejak Rena tinggal di rumah itu bersama mereka,mami Arjun belum mengetahui sama sekali karena mami Arjun yang sedang pergi ke Amerika buat menjenguk nenek Arjun ibu dari papi Arjun yang sedang sakit.

Arjun dan kiran baru mengetahui setelah mami Arjun sudah dua hari berada di amerika.

Rena menghampiri Arjun yang sedang di meja makan untuk ikut makan malam.

"Malam sayang,,!! Sapa Rena sambil menarik kursi meja makan dan duduk.

Namun Arjun tak menghiraukan.Bahkan melihat ke arah Rena saja dia tak sudi.Rena yang emang dasarnya tak tahu diri bersikap santai saja.Dia mengambil makanan dan memakannya.

Mba ayu yang sedang berada di dekat meja makan mencibir dalam hati melihat kelakuan Rena yang sudah seperti majikan di rumah itu dan selalu menindas Kiran." Dasar mak lampir tak tahu diri.!! tunggu saja nyonya besar kembali,kamu akan di tendang keluar dari rumah ini." Mba ayu kembali mencibirkan bibirnya melihat ke arah Rena tanpa sepengetahuan gadis itu.

Kiran keluar dari kamarnya menuju ke meja makan.Tanpa peduli pada sekitarnya dia langsung mengambil piring dan mengambil makanan tanpa melihat sedikitpun ke arah Arjun yang sedang memperhatikannya sedari tadi.Sedangkan Rena menatap sinis kepada kiran sambil memakan makanannya.

"Mba ayu udah makan,? tanya kiran melihat ke arah mba ayu sekilas sambil tangannya mengambil lauk di atas meja.

"Belum non,,setelah ini mba ayu baru mau makan."jawab mba Ayu dengan sopan.

Kiran tersenyum." Ayo!! kia mau makan bareng mba ayu di ruang makan belakang."Ajak kiran kemudian berjalan mendahului mba ayu yang tampak bengong.

Sudah hampir seminggu kiran tak pernah lagi makan di meja makan.Dia selalu mengambil makanannya dan membawahnya ke dalam kamar.Tetapi sekarang dia ingin makan bersama para pelayan yang sudah dia anggap seperti keluarganya.

Arjun menatap punggung kiran yang menjauh.ingin rasanya dia berlari dan memeluknya.

"Saya permisi kebelakang dulu tuan.!! mba ayu sedikit membungkuk dan pergi menyusul kiran.

Arjun hanya diam dengan tatapan kosong.

"Dasar pelayan,tahu juga dia di mana tempatnya.Emang pantas tuh gadis ingusan makan bersama pelayan."Kata Rena dengan tersenyum sinis sambil masih memakan makanannya.

Arjun mengalihkan pandangannya menatap Rena dengan tajam.

"Aku sudah memperigatkan dirimu Rena,jangan kau mengatakan kiran sebagai pelayan!! kau tahu,,kau itu lebih kotor dari pada seorang pelacur..Arjun berdiri dari duduknya dan menggebrak meja makan itu dengan sangat kuat sehingga membuat Rena terlonjak kaget sambil memegang dadanya.

Arjun pun pergi meninggalkan Rena masuk ke ruang kerjanya.

*****

Malam itu hujan begitu sangat deras.Suara petir begitu menggelegar.Tetapi tidak membuat seorang gadis takut.Ya,,kiran sedang duduk di tepi kolam renang di bawah guyuran air hujan yang begitu deras.

Dia menangis dibawah derasnya air hujan seakan hujan itu adalah bentuk gambaran dari kesedihannya yang di rasahkannya selama ini.

"Mas Arjun,,kia sangat rindu sama mas Arjun.Mengapa hubungan kita semakin hari semakin menjauh dan merenggang seperti ini." kiran menangis tersendu-seduh." Aku mencoba kuat bilah di hadapanmu mas,tetapi mas tak tahu kalau setiap malam aku menangis sendirian.Aku,,,,aku merasah lelah mas.Mengapa,,,mengapa mencintai begitu menyakitkan.Aaaaaahhhhh,,,,," kiran berteriak untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya yang membuatnya seakan sulit untuk bernafas.Kiran menangis sejadi-jadinya dengan kepala yang melihat ke atas menikmati tetesan air hujan menetes di wajahnya.

"KIRAN,,,,,Arjun berteriak tiba-tiba terbangun dari tidurnya.Dia seakan mendengar suara teriakan dan tangisan gadis itu.

Arjun mengusap wajahnya dengan kedua tangannya."Mengapa tiba-tiba aku kepikiran padanya dan hatiku menjadi gelisah seperti ini!? Gumam Arjun pada dirinya sendiri.Matanya melihat ke arah jam yang berada di atas meja kerjanya yang menunjukan jam 12 malam.

Suara petir masih terus menggelegar.

"Aku akan melihatnya dulu agar aku bisah sedikit tenang." Arjun berdiri dari kursi kerjanya dan keluar dari ruang kerjanya.Semenjak Rena tinggal di rumah itu,Arjun tak pernah sama sekali tidur di dalam kamar.Dia selalu menghabiskan malamnya di ruang kerjanya dan kiran sama sekali tak mengetahui akan hal itu.

Arjun membuka pintu kamar tamu perlahan dan pintunya sama sekali tidak terkunci.Namun begitu melihat ke dalam kamar dia tak melihat keberadaan gadis itu.Dia pun menghampir kamar mandi dan dengan ragu-ragu membukanya tetapi sama saja kiran tak ada juga di dalam kamar mandi.

Arjun mengerutkan keningnya." kemana perginya tuh anak..?

Arjun pun keluar dari kamar itu mau mencari kiran.Namun langkahnya terhenti saat melihat pintu samping yang mengarah ke kolam renang terbuka.

Hujan semakin deras dan suara petir terus saja menggelegar dengan kuat.Arjun berjalan ke arah kolam renang.

Arjun begitu sangat terkejut matanya terbelalak saat melihat gadis yang di carinya sedang duduk di tepi kolam renang di bawah derasnya air hujan tengah malam seperti ini.

Dengan cepat Arjun menghampirinya tak perduli dengan hujan yang begitu deras.Dia langsung memeluk tubuh kiran yang sudah menggigil kedinginan.Entah sejak kapan gadis itu duduk di luar di bawah derasnya air hujan.Bibirnya sudah membiru dan bergetar.

"Apa-apaan ini,,,kamu kira ini lelucon berhujan-hujanan di tengah malam seperti ini,!? Dasar gadis Bodoh."Bentak Arjun tanpa sadar karena melihat kondisi kiran dia begitu sangat panik.Arjun semakin mengeratkan pelukannya ketubuh kiran.

Kiran menengadahkan kepalanya ke atas melihat wajah Arjun yang begitu sangat dia rindukan.

"Hidupku sudah seperti lelucon bagi dirimu mas.Untuk apa mas Arjun peduliin aku kalau mas cuman ingin mempermainkan diriku terus menerus."Kiran tersenyum miris.

"Hatiku sakit mas,,,mas Arjun memberikanku sebuah harapan palsu.Aku begitu sangat mencintaimu tapi apa yang kudapatkan,hanya sebuah kebohongan semata.Aku lelah memperjuangkan cinta suciku ini,aku lelah untuk terus bersikap kuat di hadapan kalian.Aku sudah rela dan iklas kalau mas Arjun mau menceraikan aku.Aku akan membicarakan baik-baik dengan ibuku."Kata kiran lagi dengan suara bergetar.Dia mengeluarkan semua yang selama ini di pendamnya.

Arjun termenung mendengar semua keluh kesah yang di keluarkan oleh kiran.Dia sudah begitu sangat menyakiti istrinya yang begitu sangat mencintainya.Kalau saja tidak sedang hujan sekarang ini,mungkin kiran akan melihat air mata Arjun yang sudah mengalir.

Arjun semakin mengeratkan pelukannya seakan tak ingin gadis itu meninggalkannya.

"Maafkan Aku sayang,!? aku sudah sangat membuatmu menderita sampai seperti ini.Aku tak pernah memberikanmu sebuah harapan palsu sayang.Aku benar-benar sangat mencintaimu lebih dari diriku sendiri.Dan sampai kapanpun aku tak akan pernah menceraikanmu." Kata Arjun dengan tulus sambil terus mencim kepala kiran.Dia pun sangat merindukan istrinya itu.

Kiran kembali tersenyum miris.Badannya semakin menggigil dan diapun memeluk tubuh Arjun dengan sangat erat.

Melihat kiran sudah sangat kedinginan Arjun segera menggendongnya membawanya masuk.

😊😊😊😊😊