Kini kedua keluarga Reza dan Atala telah selesai menyantap makanan, Reza membuka pembicaraan diantara mereka.
"Zahra ?" panggil Reza.
Semua orang yang berada dimeja diam saat Reza memanggil Zahra.
" Iya ayah." ucap zahra.
" Zahra,ayah mau bicara serius sama kamu nak." ucap Reza.
" Bicara serius apa ayah?" tanya Zahra serius.
"Ayah dan om Atala sudah sepakat ingin menjodohkan kamu dengan Reno." ucap Reza.
" Apa...Ayah mau menjodohkan Zahra dengan Reno?" ucap Zahra.
" Iya sayang." ucap Reza ulang.
" Ayah, tapi Zahra tidak mau di jodohkan dengan siapapun, jadi ini alasan ayah mengajak Zahra makan bersama, hanya untuk menjodohkan Zahra ." ucap Zahra
" Tidak seperti itu sayang." ucap Reza langsung dipotong Zahra.
" Kenapa ayah mau menjodohkan Zahra,apa ayah sudah tidak sayang lagi dengan Zahra,jadi ayah ingin menyuruh Zahra cepat- cepat menikah."ucap Zahra.
Kania yang mendengar ucapan Zahra ia hanya diam dengan perkataan Zahra seketika Kania terkejut saat bentakan Reza, dan orang- orang di sekeliling mereka pun ikut terkejut pula.
" Zahra..." ucap Reza membentak.
" Ayah,Memang benarkan yang Zahra katakan kalau ayah sudah tidak sayang lagi sama Zahra buktinya ayah bentak Zahra sekarang ini."ucap zahra beranjak berdiri.
" Zahra ayah sayang dengan zahra,duduklah dulu biar ayah jelaskan?"ucap Reza lembut menyuruh Zahra duduk.
"Maaf ayah, Zahra tidak mau duduk dan satu lagi Zahra tidak mau dijodohkan." ucap Zahra berlalu pergi meninggalkan meja.
Reza dan Kania hanya diam dan melihat kepergian zahra meninggalkan meja,begitu pun dengan keluarga Atala.
" Pak Reza,tenanglah." ucap Atala menenangkan Reza.
Reza hanya diam tak menjawab perkataan Atala.
"Maafkan atas sikap zahra pak Atala?" ucap Reza.
" Iya tidak apa-apa pak Reza." ucap Atala.
" Saya tidak menyangka sikap zahra seperti itu pak Atala?" ucap Reza.
"Sikap Zahra seperti itu mungkin karena Zahra tidak ingin dijodohkan pak reza." ucap Atala.
"Mungkin benar yang pak Atala katakan,sikap Zahra berubah seperti itu karena Zahra tidak menerima perjodohan ini?" ucap Reza.
"Iya pak Reza, kita sebagai orang tua harus memberi waktu kepada Zahra untuk bisa menerima perjodohan ini" ucap Atala.
" Iya pak Atala,mungkin saya harus memberi waktu kepada zahra." ucap Reza.
" Iya pak Reza, kalau begitu saya dan keluarga mau pamit pulang dulu?" ucap Atala beranjak berdiri.
" Baiklah pak Atala, sekali lagi saya meminta maaf atas sikap putri saya, kepada pak Atala dan keluarga ." ucap reza.
"Iya pak Reza tidak apa - apa, kami sudah memaafkan Zahra." ucap Anisa istri Atala.
"Terima kasih buk Anisa."ucap reza
" Iya pak reza." ucap Anisa.
Setelah pamit kepada Reza dan Kania,Atala berserta keluarga berlalu pergi meninggal kan restoran menuju mobilnya.