Zahra putri Malik,seorang gadis yg saat cantik dan cerdas, ia banyak disukai oleh kaum Adam dikampusnya karena parasnya begitu cantik, namun zahra terlihat biasa saja di depan mereka.
Zahra anak semata wayang dari reza malik dan Kania Oktaviani,kedua orang tua Zahra mereka memiliki karir yg gemilang,Reza seorang pengusaha sukses dan ibunya seorang dokter gigi.
Dengan kesibukan kedua orang tuanya yg sering pulang tidak tepat waktu, Zahra selalu datang ke rumah sahabatnya saat pulang kuliah, ia menganggap rumah sahabatnya seperti rumahnya sendiri,seperti saat ini mereka berdua membahas masalah cowok ganteng yg baru masuk ke kampus mereka.
" Ra, lho udah tau cowok ganteng yg baru masuk di kampus kita ?" tanya tiwi sahabat zahra.
" Iya, gue udah tau." Ucap zahra melihat Tiwi .
" Ganteng ya ra?" Ucap Tiwi tersenyum.
" Lumayan." Ucap Zahra singkat.
" Ra, menurut gue ya, pasti cowok ganteng itu menyukai lho deh, nantinya ." Ucap Tiwi.
" Lho itu sok tau wi." jawab Zahra.
" Beneran aku Ra, soalnya ya para cowok- cowok yg ada di kampus kita aja banyak yang suka sama lho ra,apalagi dia anak baru di kampus kita pasti dia suka juga sama lho ra,secara lho itu udah cantik,cerdas, dan satu lagi ya ra, lho itu anak semata wayang dari pengusaha sukses Ra." Ucap Tiwi.
"Wi, lho jangan berlebihan deh puji- puji gue kayak gitu apapun yang gue miliki sekarang ini takkan di bawa mati wi, kalau gue banyak di sukai para cowok di kampus kita inj gue biasa aja sih, terserah mereka itu hak mereka suka atau tidak sama gue ." Ucap Zahra menjelaskan.
Tiwi hanya diam saat mendengar perkataan Zahra. Tak lama Tiwi kembali bertanya.
" Ra, gue mau tanyak sama lho?" Tanya Tiwi.
"Tanya apa,buruan gue mau pulang ini." jawab Zahra.
" Tumben lho Cepat pulangnya Ra?" tanya Tiwi heran.
"Iya, soalnya ayah dan bunda gue udh sampai rumah wi." jawab Zahra.
"Tumben ayah dan bunda lho cepat pulang Ra, biasanya kan mereka selalu pulang larut malam." ucap Tiwi.
Tiwi sangat mengenal kedua orang tua Zahra, yang selalu sibuk dengan pekerjaannya hingga selalu pulang larut malam.
"Iya, mereka mau ngajak gue makan malam bersama." Jawab Zahra senang.
"Oh." Ucap singkat Tiwi.
"Wi, lho tadi mau tanya apa?" tanya Zahra penasaran dengan pertanyaan Tiwi.
"Oh iya Ra, gue hampir lupa, gue mau tanya sama lho Ra, ada gak cowok yang lho sukai di kampus ra?" tanya Tiwi penasaran.
"Saat ini belum ada sih cowok yang gue sukai di kampus wi." Jawab Zahra.
Zahra memang belum mempunyai kekasih, ia masih terlihat nyaman dengan jomblonya walaupun banyak yang ingin menjadi kekasih Zahra dan berdekatan dengan Zahra, tapi Zahra menganggap biasa saja orang yang mendekati nya
" Oh." Ucap Tiwi.
" Lho hanya tanya itu doang wi?" tanya Zahra.
"Iya ra, tapi lho beneran kan gak ada yg lho sukai di kampus?" tanya Tiwi mengulangi pertanyaannya.
"Enggak ada Tiwi, gue selalu terbuka sama lho, memangnya kenapa sih lho tanya begituan?" Tanya Zahra penasaran.
"Gak papa han, gua hanya tanya lho aja." Ucap Tiwi.
"Oh...tapi pertanyaan lho itu cukup aneh." Ucap Zahra melihat Tiwi.
Tiwi hanya diam tak menjawab perkataan Zahra.
"Ya udah Wi, gue mau pamit pulang dulu ya?" Ucap Zahra beranjak berdiri dari duduknya .
"Iya hati- hati lho Ra ." Ucap Tiwi.
"Iya wi ." jawab Zahra berlalu pergi meninggalkan Tiwi di sofa .
Zahra melangkahkan kakinya menuju mobilnya yg berada di halaman depan rumah Tiwi, sesampainya di mobil Zahra langsung masuk ke dalam mobil dan melajukannya mobilnya menuju pulang ke rumah.