webnovel

PERJALANAN HIDUP SEORANG GADIS DESA

Nurhalimah17 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
1 Chs

Kehidupan masa kecil sang gadis desa

Di sebuah bukit di peloksok desa di Sukabumi, jawa barat. hiduplah keluarga yang sangat sederhana. keluarga sederhana itu terdiri dari ayah yang bernama zubair, ibu bernama omis, kakak laki-laki yang bernama Amir, adik laki-laki yang bernama Rafiq dan aku yang bernama nesya. aku adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga kami. ayah dan ibuku adalah seorang petani. ketika Nesya kecil dia adalah anak yang periang, ramah dan senang bermain dengan teman-teman nya layaknya seorang anak kecil yang sangat ceria dan tanpa beban. ketika Nesya kecil ayahnya yang nota bene adalah petani dia juga merangkap sebagai tukang ojek dan menjadi ketua ojek di daerah tersebut. zubair bapak nya Nesya itu sangat sering di mintai pertolongan oleh warga sekitar dalam hal apapun dan dalam masalah apapun dan bapak Nesya selalu merusaha membantu permasalahan-permasalahan orang-orang yang meminta pertolongannya. tak terkecuali anggota ojek nya. bayak permasalhan yang Zubair selesaikan, karna seringnya di mintai pertolongan dalam menyelesaikan masalah akhirnya Zubair bapaknya Nesya itu terkenal sebagai jawara di daerah tersebut. orang-orang segan padanya dan tidak berani macam-macam padanya. ketika itu kakak Nesya baru keluar dari sekolah SD dan masuk ke SMP dan Nesya pun baru mulai masuk SD. karna keluarga Nesya bukan orang kaya Amir kakaknya Nesya sadar kalo dia tidak boleh membebani orang tua dalam hal apapun termasuk biaya sekolahnya. dari kelas 5 SD amir sudah mulai bertani. Dia berkebun pohon pisang dan Dy rawat sendiri. dan ketika dia masuk sekolah SMP pisang-pisan itu sudah mulai berbuah dan siap di panen. dan biaya sekolahnya itu hasil menjual pisang-pisangnya yang amir petik sendiri dari kebun miliknya, Dia tidak pernah menyusahkan kedua orang tuanya dia tidak pernah merengek di belikan sesuatu kepada orang tuanya. tapi Zubair yaitu sang ayah suka membelikan sesuatu untuk anak-anaknya tanmpa mereka minta. suatu hari Zubair merasa kasian kepada amir, karna amir setiap hari pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. sedangkan jarak dari rumah ke sekolahnya lumayan cukup jauh dengan menempuh perjalanan sekita 1 jam wib dengan berjalan kaki. Zubair pun membelikan sepeda kepada amir untuk pergi ke sekolah. dalam hati Amir dia sangat senang sekali. tetapi Amir tidak memakai sepeda itu untuk pergi kesekolah dia hanya menyimpan nya di rumah dan sesekali dia pakai untuk bermain-main di sekitaran rumah sajah, karna Amir lebih nyaman dengan berjalan kaki sajah. tetapi Zubair ayah Amir tidak pernah protes karna dia ingin memberikan kebebasan untuk anak-anaknya dalam hal apapun. dan Nesya pun masuk sekolah SD sama halnya dengan amir kakaknya Nesya, Nesya pun pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. jarak antara rumahnya ke sekolah menempuh perjalanan sekitar 30 menitan dengan menyusuri jalan setapak dan tanjakan nya yang luar biasa ya namanya juga punya rumah di perbukitan sudah biasa dengan tanjakan-tanjakan seperti itu. tapi Nesya pun tak pernah mengeluh dia selalu semangat untuk pergi ke sekolah karna Nesya pun melihat panutannya yaitu amir kakaknyapun sangat semangat ketika akan pergi kesekolah. Nesya pun ingin seperti kakaknya. karna kedua orang tua Nesya jarang sekali di rumah, ketika selepas shalat subuh ibunya Nesya pergi ke sawah atau ladang dan bapaknya pergi ngojek atau nemani ibunya pergi ke sawah atau ke ladang. sedangkan Nesya bersama sang kakak Amir selalu menyiapkan apapun sendiri. Amir yang selalu mengurus Nesya. amirpun menyiapkan sarapan Nesya, dan Amir pun yang suka masak nasi ketika sore untuk menyiapkan orang tuanya datang kerja. ketika orang tua Nesya pulang ke rumah makanan sudah di siapkan oleh Amir. Amir adalah sosok anak yang bertanggung jawab dan pantang mengeluh. suatu hari ketika hujan lebat tiba di rumah hanya berdua sajjah amir dan Nesya ketika itu sekitar jam 4 sore, Amir dan Nesya berada di dapur sedang masak nasi di tungku (Hawu) dulu jarang kekali ada yang memakai kompor. dan di daerah kami masih kental adat istiadat jadi tidak boleh masak di kompor. keluarga Nesya masak di tungku(Hawu) menggunakan kayu bakar dan Nanak nasi nya menggunakan se'eng. sore itu hujan lebat sekali dan di Sertai gemuruh petir yang sangat menakutkan dan seram, dua anak kecil itu saling berpelukan saling menguatkan untuk menghilangkan rasa takutnya. karna rumahnya sedikit jauh dari tetangga serasa mereka hanya hidup berdua sajah. Nesya pun lama-lama mengangis karna tidak bisa melawan rasa takutnya. amirpun memeluk Nesya dengan kuat dan berkata jangan menangis sayang ada aa di sini jagain Nesya. jangan lihat ke luar jika ada petir merem dan tutuplah telinganya, atau kalo mau lebih baik Nesya hitung sajjah bila ada cahaya, Nesya hitung jaraknya sampai petir terdengar menggelegar kata Amir menenangkan Nesya. Nesya pun berhenti menangis dan berkata kepada sang kakak, a kenapa ibu dan bapak belom pulang juga kenapa mereka selalu malam pulang ke rumah nya Nesya kan takut, ingin sekali Nesya di peluk ibu ketika ada petir, aa Nesya sangat takut petir Nesya gak suka petir a. Amir pun tersenyum, aa tau Nesya takut tapi gak boleh bilang gitu orang tua kita juga tidak ingin meninggalkan kita seperti ini kalo tidak keadaan yang memaksa mereka untuk melakukannya, nanti kalo Nesya sudah sewasa Nesya juga akan mengerti sahut sang kakak. Nesya pun diam dan melanjutkan tangisannya di pelukan sang kakak dalam hati Nesya sangat sedih Nesya gak mau seperti ini Nesya gak mau setiap hari hanya di jagain sang kakak bahkan kalo sang kakak belum pulang sekolah Nesya hanya di titipkan di tetangganya dan akhirnya Nesya pun tertidur di pangkuan sang kakak. karna Nesya di asuh oleh sang kakak dari kecil Nesya pun sangat ketergantungan kepada sang kakak, kemanapun sang kakak pergi Nesya pasti mengintil ikut. dia tidak mau sedetikpun jauh dari sang kakak sehingga teman-teman nesya pun adalah semua teman sang kakak . Nesya juga sangat sedikit sekali teman wanita yang Nesya punya, dan Nesya lebih nyaman berteman dengan teman laki-laki mungkin karena sering berteman dengan teman-temannya sang kakak dan Nesya pun terbentuk karakternya menjadi sedikit tomboy. hari - hari berlalu dan Nesya sudah mulai terbiasa hidup seperti itu. ketika Nesya masuk kelas 2 sekolah dasar ibu melahirkan sang adik yang bernama Rafiq semua keluarga senang atas kelahirannya dia sangat menggemaskan dan ganteng. Rafiq pun di asuh sama amir dan Nesya dengan penuh kasih sayang. ketika usia Amir menginjak 5 bulan keluarga Nesya mulai tidak harmonis. ibu Nesya mendapatkan kabar kalo Zubair bapak Nesya mempunyai idaman wanita lain (WIL). ibu Nesya pun merasa sedih dan kecewa tetapi dia tidak bisa berbuat banyak, yang bisa ibu Nesya lakukan hanya menangis sajah. suatu hari ibu Nesya mendatangi salah seorang anggota ojek yang bernama Yaya, dia bertanya atas kabar burung yang ibu Nesya terima. tetapi Yaya menutupi semuanya. ibu Nesya tidak mendapatkan informasih apapun dari Yaya. ibu Nesya terus memutar otaknya bagaimana caranya untuk menemukan kebenaran kabar tersebut, karna tidak mungkin menanyakan langsung kepada bapak Nesya kalo dia belum mempunyai bukti yang kuat. akhirnya ibu Nesya memutuskan mendatangi anggota ojek yang lainnya, akhirnya ibu Nesya mendapatkan informasi bahwa kabar tersebut adalah benar tetapi kalo masalah bapak Nesya sudah menikah atau belum dengan wanita itu merekapun tidak mengetahuinya tetapi mereka membenarkan kalau bapak nesya memunyai wanita idaman lain. ibu Nesya pun menangis tersedu-sedu dadanya terasa sesak sangat sulit untuk bernafas. ibu nesyapun pulang ke rumah dengan perasaan hancur, dan terlintas di benak ibunya Nesya kalo dia ingin mengakhiri pernikahannya karena sebenarnya bukan kali ini sajah zubair bapaknya Nesya memiliki wanita idaman lain. omis ibunya Nesya merasa dia sudah tidak sanggup lagi menjalani hidup dengan bapaknya Nesya yang sama sekali tidak bisa berubah dengan kesempatan-kesempatan yang ibu Nesya berikan selama ini. dan pada akhirnya bapak Nesya pun melakukan hal yang sama lagi,lagi dan lagi. sore harinya zubair bapaknya Nesya pulang kerumah sekitar jam 19.00 wib. omis ibunya Nesya yang kesal tetap melaksanakan kewajiban seorang istri yaitu menyiapkan air minum, menyiapkan makan dan menyiapkan air hangat untuk mandi Zubair. bapaknya Nesya pun tidak ada pikiran apa-apa terhadap omis ibu nya Nesya. Zubair menganggap mereka baik-baik sajah. setelah zubair selesai mandi dan makan, baru lah omis ibunya Nesya memulai pembicaraan, pak boleh ibu bertanya? kata ibunya Nesya. boleh Bu ada apa? sahut Zubair. apa benar bapak mempunyai selingkuhan? Zubair pun kaget, dia sama sekali tidak menyangka kalo omis akan menanyakan hal itu. tidak, jawab Zubair spontan. jujur pak sama ibu, ibu sudah capek di bohongi terus sama bapak. omis meminta kejujuran dari bapak Nesya dengan hati yang lirih. tidak Bu tidak, ibu tau gosip itu dari mana? dari siapa? sahut Zubair. ada pak, orang yang sayang sama ibu pasti memberi tahukan nya kepada ibu karna mereka tidak mau ibu terluka terus menerus, ibu sudah capek pak selalu begini,kata omis. bu, ibu mau percaya sama siapa? sama bapak yang suami ibu atau orang lain?. Bu orang lain belum tentu tulus sayang sama ibu. bisa sajah mereka hanya ingin memperkeruh rumah tangga kita supaya rumah tangga kita hancur, dan setelah rumah tangga kita hancur mereka akan bertepuk tangan Bu sahut Zubair. pak selama ini ibu sudah berusaha percaya sama bapak, tetapi bapak selalu menghianati kepercayaan ibu. jadi ibu bingung harus percaya kepada siapa? toh jelas-jelas orang yang selama ini ibu percayai selalu menghianati ibu. maaf untuk kali ini ibu sudah tidak percaya lagi sama bapak,kata omis. mendengar perkataan itu dari istrinya Zubair pun murka di ambilnya gelas yang ada di hadapannya dan dia lemparkan tepat kedepan omis. omispun kaget dan semua anak-anaknya pun mendengarnya mereka merasa ketakutan mendengar pertengkaran antara bapak dan ibunya. omis dan Zubair bertengkar hebat ketika itu bukan hanya perang mulut tetapi fisik juga. Karna omis merasa Dia tidak tahan lagi, omis pun pergi meninggalkan Zubair yang sedang membabi buta. omis pergi sendiri tanpa menoleh anak-anak. Dia berlari sambil menangis hati nya benar-benar hancur dan dia tidak bisa berpikir lagi apa yang harus dia lakukan. di rumah nesya, Amir dan Rafiq menangis sejadi-jadinya perasaan merekapun ikut hancur melihat bapak dan ibunya bertengkar dan mereka berteriak kepada ibunya, manggil-manggil ibunya meminta ibunya jangan pergi tetapi tidak di hiraukan sang ibu. Zubair yang lagi kesal kepada omis langsung menoleh kepada anak-anaknya ketika anaknya berteriak meminta ibunya untuk tetap tinggal. Zubair pun langsung memeluk mereka dan menenangkannya. tenanglah anak-anak ku kalian masih punya bapak, bapak akan menjaga kalian dengan sebaik mungkin yang bapak bisa. bapak mohon jangan menangis lagi biarkan sajah ibu kalian pergi karena ibu kalian tidak sayang kalian. bukan ibu yang tidak sayang, kami tau bapak yang tidak pernah sayang kami sahut Nesya. nak bapak sangat menyayangi kalian melebihi apapun yang ada di dunia ini kalian harus tahu itu. kalau ibu kalian sayang sama kalian sekarang ibu tidak akan pergi meninggalkan kita kata Zubair kepada anak-anaknya. Nesya, Amir dan Rafiq hanya bisa menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. hari-hari berlalu Zubair pun terus mencari omis kemana-mana, ketempat orang tua omis, ketempat sodara-sodaranya, omis tetap tidak di temuka. Zubair pun sangat merasa kawatir sebenarnya omis ada di mana. perasaan zubairpun campur aduk, ada kesal, ada marah karna omis tidak mengindahkan perkataanya, merasa bersalah karna sudah menghianati omis, dan ada kawatir omis tidak pulang lagi ke rumah. perasaan zubairpun tidak karuan Zubair pun menangis di perjalanan mencari omis. setelah 1 Minggu berlalu akhirnya omis pun pulang ke rumah karna dia kangen kepada anak-anaknya. anak-anaknya sangat senang melihat ibunya sudah pulang, termasuk Zubair. Zubair pun merasa sangat senang sekali melihat omis pulang ke rumah. setelah omis beres mengurus anak dan bersantai Zubair mendekati omis dan berkata lirih kepada omis. Zubair meminta maaf atas perbuatannya kepada omis dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan dia berjanji akan mengakhiri hubungan dengan wanita itu. mendengar janji Zubair dan dengan pertimbangan-pertimbangan lain serta melihat anak-anak nya yang masih butuh perhatian kedua orang tuanya omispun memaafkan Zubair dan berusaha membangun kepercayaannya kembali terhadap zubair dan merekapun hidup rukun kembali membina rumah tangga yang harmonis. Dan sampailah Nesya kelas 4 SD ketika itu keluarga Nesya di terpa musibah yang sangat berat. ayah Nesya tiba-tiba di tangkap polisi dan di penjara. Nesya anak sekecil itu dan belum tau apa-apa harus menerima beban yang sangat besar. orang-orang di luar sana menggunjingkan bapaknya dan mengucilkan Nesya. Nesya tidak mengerti awalnya kenapa mereka mengucilkan Nesya dan menggunjingkan bapaknya karna Nesya belum tau sama sekali kalo zubair bapaknya di tangkap polisi karna ibunya belum memberi tau Nesya bahkan teman sebangku di kelasnya pun enggan duduk bareng Nesya lagi. Nesya pun menangis hati nya hancur dan bertanya-tanya kenapa orang-orang mengucilkannya apa salah Nesya sebenarnya dalam hati Nesya pertanyaan itu selalu di pertanyakan dan selalu di ulang-ulang. bel sekolahpun berbunyi tanda pelajaran sudah usai dan waktunya pulang. Nesya lari terlebih dahulu dari kelas dan langsung pulang tanpa menoleh dan menghiraukan teman-teman nya lagi, dia terlanjur sakit hati kepada teman-teman Nesya. setibanya di rumah tangisannya semakin menjadi, ketika itu ibunyapun ada di rumah tidak lagi pergi ke sawah atau ke ladang beberapa pekan itu. ibunya yang kaget melihat Nesya pulang sekolah nangis tersendu-sendu itu langsung menghampiri Nesya dan memeluknya dan berkata, Nesya sayang anak ibu kenapa menangis? cerita sama ibu Nesya kenapa? Bu Nesya sedih, Nesya sakit hati Bu. iya kenapa Nesya sedih ayo cerita sama ibu ujar ibu Nesya. Bu di sekolah Nesya di kucilka. dan di buly Bu sama teman-teman dan orang-orang yang ada di sekitaran sekolah,a bahkan teman Nesya yang duduk sebangku sama Nesya pun tidak mau duduk sama Nesya lagi, Nesya sudah tidak punya teman lagi bu Nesya sedih sekali Bu, apa salah Nesya sama mereka? trus bapak Nesya kenapa Bu? mereka menggunjingkan soal bapak, memangnya bapak kenapa Bu? Nesya sambil terisak-isak mempertanyakan apa yang ada di benaknya kepada ibu nya. Nesya sayang anak ibu yg sabar, ibu yakin Nesya kuat ibu yakin kita akan dapat melewati ujian ini dengan baik. ibu yakin Nesya bisa karna Nesya anak ibu dan bapak, ibu berkata itu dengan suara lirih dan tak terasa air matanya pun berjatuhan, dan di peluknya Nesya. Nesya yang belum tau apa-apa makin bingung dan tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi kepada keluarganya. Bu sebenarnya apa yang terjadi, bapak kenapa Bu?. Nesya, bapak mu di tangkap polisi, sekarang bapak lagi di penjara kemaren malam bapakmu di tangkap nya. Nesya kaget tangisnya semakin menjadi hatinya sangat hancur berkeping keping. pantas sajah orang-orang membicarakan bapak dan membuly Nesya Bu. kenapa bapak bisa di penjara Bu?. Nesya tau kan bapak Nesya itu ketua ojek di daerah kita? iya tau Bu jawab Nesya. nah beberapa anggota ojek yang bapak pegang itu ada masalah dan bersangkutan dengan hukum, jadi bapak melindungi anggota nya karna anggota ojek yang bermasalah itu yang bapak pegang pada kabur ke luar kota jadi untuk sementara bapak yang bertanggung jawab. Nesya gak usah malu punya bapak di penjara Nesya jangan benci bapak karna ibu yakin dan nesyapun harus yakin kalo bapak tidak bersalah dan ini tidak akan lama bapak pasti akan secepatnya keluar dari penjara, Nesya jangan hiraukan apa kata mereka, kita harus bisa tutup telinga untuk bisa melanjutkan hidup kita. Bukan hanya Nesya sajah yang jadi bahan omongan orang-orang, ibu, aa pun sama sayang, Nesya gak sendirian kita harus kuat kita harus bisa melewati ini semua bersama-sama dan harus saling menguatkan. iya Bu Nesya janji sama ibu Nesya akan kuat, dan Nesya akan buktikan sama mereka kalo Nesya tidak akan menyerah dan harus melanjutkan hidup Nesya dengan baik dan Nesya janji sama ibu dan aa juga bapak kalau Nesya akan menjadi orang sukses di kemudian hari biar orang-orang yang mengucilkan Nesya sekarang terdiam kagum sama Nesya Bu. ibupun tersenyum sambil mata berkaca- kaca dan memeluk Nesya dengan penuh rasa bangga. hari-hari berlalu dan telah berganti menjadi minggu, dan minggupun berubah menjadi bulan dan Zubair ayah Nesya pun akhirnya keluar dari penjara. Nesya dan keluarga sangat senang sang bapak sudah bisa berkumpul bersama lagi. Nesya yang memilih hidup tanpa teman kini sudah mulai terbiasa dan asik dengan dunianya sendiri dan fokus untuk meraih cita-cita nya untuk masa depan. teman-teman Nesya yang tau bapak Nesya sudah keluar dari penjara dan di nyatakan tidak bersalah pun saling berbondong-bondong mendekati nesya kembali dan teman sebangku nesya pun meminta agar dia duduk bersama Nesya lagi. tetapi hati Nesya sudah tertutup untuk mereka. Nesya memaafkan akan perlakukan mereka kepada Nesya, tetapi untuk menjadi teman seperti dulu lagi Nesya tidak bisa melakukannya lagi. Karna Nesya terlalu sakit hati atas perlakuan yang mereka berikan kepada nesya pada saat itu. Nesya tetap pada pendiriannya, dia hanya ingin menyendiri dan cukup sendiri sajah. Nesya tidak butuh di temani lagi. nesya pun sudah merasa senang dengan hidupnya yang tanpa teman itu. masih belum berakhir penderitaan Nesya ketika itu, karna Nesya sering di tinggal oleh orang tuanya ke sawah dan ladang, jadi sering sekali nesya menghabiskan waktu sediri dirumah atau di rumah tetangga yang sedikit lumayan dekat jaraknya dengan rumah Nesya. jika dia sedang rajin sambil menunggu amir kakaknya Nesya pulang sekaolah Nesya suka membantu mencucikan piring-piring kotor yang ada di dapurnya. Nesya berpikir kalo mencucikan piring- piring kotor itu dia sedikit membantu mengurangi beban kakak dan ibunya ketika mereka pulang. Nesya mencuci piring-piring itu ke air pancuran yang ada di dekat sungai jaraknya lumayan jauh dengan rumah Nesya. karna di kampung Nesya tidak ada yang kamar mandinya di rumah, semua kegiatan seperti mencuci,mandi dan lain sebagainya di lakukan di air pancuran dekat sungai besar itu. ketika itu suasananya sangat sepi sekali sekitar jam 02.00 wib. seperti biasa Nesya membawa piring-piring kotor itu ke air pancuran. ketika Nesya sedang asik mencuci dan sambil bernyanyi-nyanyi sendu untuk menghilangkan ketakutannya. tiba-tiba ada seorang laki-laki menyapanya. Nesya langsung menoleh ke belakang, di lihatnya laki-laki itu yang sudah tidak asing lagi bagi Nesya. dia adalah tono teman Amir kakaknya Nesya. awalnya Nesya pun senang karena dia ada yang menemani jadi sedikit berkurang rasa takutnya. ketika Nesya sedang asik mencuci piring tiba-tiba dari belakang Nesya Tono memeluk Nesya dengan kuat. seketika Nesya pun kaget dengan perlakuan Tono terhadapnya. Nesya langsung berontak dan bertanya Tono kenapa? dan kenapa melakukan ini pada Nesya. Tono tidak menjawab malah perlakuan Tono pada Nesya semakin menjadi, tono tidak melepaskan pelukannya dari Nesya malah mempereratnya dan Dia semakin berani untuk memegang kemaulan Nesya. Nesya yang spontan marah pada Tono langsung menggigit tangan Tono hingga berdarah. karna Tono merasa kesakitan akhirnya pelukan Tono pun terlepas. seketika Nesya mengambil cucian piringnya dan langsung berlari kencang meninggalkan Tono yang kesakitan. Nesya merasa ketakutan dan rasanya tidak ingin melihat tono lagi untuk seumur hidupnya. perlakuan yang Tono lakukan pada Nesya sangat mempengaruhi fsikis Nesya. Nesya menjadi takut keluar rumah dan takut untuk pergi ke air pancuran untuk mandi dan aktifitas lainnya kecuali ada teman yang mengantarnya. Nesya jadi tidak berani berpergian sendiri lagi. karna Tono usia remaja sekitar 14 tahun an usia Tono waktu itu. tono menganggap Nesya hanya lah anak kecil yang tidak bisa apa-apa. jadi Tono selalu bersikap biasa saja seperti tidak pernah melakukan apa-apa kepada Nesya. Tono tetap bermain dengan amir, Tono pun tetap suka menginap di rumah Nesya. padahal Nesya sangat membeci Tono. tapi Nesya tidak berani untuk bilang kepada siapapun atas perlakuan Tono kepada Nesya. suatu hari Tono minginap lagi di rumah Nesya seperti biasa karna teman- teman Amir memang sering sekali di ajak menginap di rumah oleh Amir. dari semenjak kejadian yang Tono lakukan kepada Nesya di air pancuran itu. Nesya jadi menarik diri, dia tidak lagi ikut gabung dengan teman-teman Amir. Amir pun sedikit merasa aneh kenapa ketika Amir meminta Nesya untuk gabung bermain, Nesya sering menolak dan memilih mengunci diri di kamarnya. tetapi Amir tidak pernah berfikir apa-apa, mungkin Nesya kecapean pikir Amir. malampun telah larut semua telah tertidur pulas Nesya keluar untuk buang air kecil, dan ketika masuk kamar lagi Nesya lupa mengunci pintu kamarnya. lanjut sajah Nesya tidur lagi. ketika sekitar jam 1.00 wib nesya merasa ada seseorang yang masuk ke kamarnya karna biasa Nesya mematikan lampu kamarnya ketika tidur jadi tidak terlalu jelas wajahnya. Nesya pura-pura tertidur padahal dia sama sekali tidak tidur. perasaannya campur aduk, dia sangat merasa ketakutan, takutnya melebihi apapun. laki-laki yang masuk kamar nya itu semakin mendekat dan semakin dekat, di lihatnya oleh Nesya itu adalah sosok Tono yang sangat dia benci. Tono semakin mendekati Nesya, Nesya ingin sekali menjerit tetapi dia tidak bisa melakukannya saking takutnya mulut Nesya terasa terkunci. dan Tono semakin mendekat dan mencium kuning Nesya. Nesya kaget, sangaaaat kaget. karena Nesya takut Tono melakukan hal yang lebih dari itu, spontan Nesya pun memanggil ibunya. Nesya berteriak, ibuuuuu.....,ibuuuu..... ibuuuu.....,ibuuuu..... kata Nesya. seketika Tono pun berlari dan pura-pura tidur lagi sebelum ibunya Nesya datang ke kamar Nesya. tak lama dari Tono berlari akhirnya ibu Nesya pun datang menghampiri Nesya. ibu bertanya ada apa sayang Kho manggil ibu? kata omis. ibu Nesya mau tidur dengan ibu, Nesya takut tadi Nesya mimpi buruk Bu, kata Nasya. iya boleh mari tidur di kamar ibu, sambil membelai kepala Nesya ibu menenangkan. ibunya kaget ketika membelai kepala Nesya yang basah dengan keringat karena tidak seperti biasanya Nesya berkeringat begitu banyak. biarpun Nesya mimpi buruk sekalipun. Nesya anak ibu, Nesya baik-baik sajah kan? tanya ibu. iya Bu Nesya baik-baik sajah. tapi ini ko keringat Nesya banyak sekali tidak seperti biasanya, baru kali ini Nesya begini, kata ibu. iya Bu Nesya ketakutan, Nesya mimpi yang sangat buruk sekali jadi keluar banyak keringat bu. ya sudah yu kita tidur lagi, tapi jangan lupa berdoa dulu sebelum tidur biar Nesya tidak mimpi buruk lagi, jawab ibu. iya Bu,kata nesya. dalam hati Nesya semakin benci kepada tono kalo Nesya berani ingin sekali membunuh Tono ketika itu. pagi pun tiba dan teman-teman Amir pun sudah pada pulang dari rumah amir. Amir bertanya pada Nesya tentang kejadian semalam kepana Nesya berteriak-teriak. Amir ingin tau sebenarnya Nesya mimpi apa, sampai dia ketakutan yang berlebih. tapi Nesya tidak menjelaskannya. karna Amir tau watak Nesya jadi amir tidak terlalu medesak memaksa Nesya untuk menceritakannya, toh itu cuma mimpi buruk pikir Amir. kejiwaan Nesya semakin terganggu, Nesya menjadi anak yang pendiam, menarik diri dan tidak senang keramaian. dan Tono tidak menyerah menjaili Nesya, karna Tono tau Nesya suka pulang sekolah sendirian setiap hari. jadi ketika Nesya pulang sekolah di jalan pasti tono mencegat Nesya dan ingin melecehkannya lagi hal itu tidak hanya sekali dua kali Tono melakukannya kepada Nesya sangat sering sekali, tetapi Nesya selalu berhasil kabur karena kebetulan Nesya adalah salah satu atlet lari terbaik di sekolahnya. jadi lari adalah andalan Nesya. karna dengan perlakuan Tono itu lah Nesya semakin menjadi orang yang pendiam, menyendiri dan menarik diri dari lingkungannya. tetapi Nesya sangat mempunyai semangat jiwa yang tinggi, dia selalu bertekad apapun tekanan yang dia hadapi dalam hidupnya dia tetap harus jadi kebanggan keluarga dan menjadi orang yang berhasil dalam mewujudkan cita-cita nya. ketika Nesya kelas 5 sekolah dasar kembali keluarganya tidak harmonis lagi di karenakan ayahnya ketahuan selingkuh lagi, tapi kali ini bukan dengan wanita yang baru tetapi wanita lama yang dulu pernah menyebabkan rumah tangga ibu dan bapak Nesya bertengkar hebat. suatu hari tiba-tiba ada dua orang perempuan dan yang satunya membawa seorang anak laki-laki menghampiri ibu Nesya di sawah. ketika itu omis ibunya Nesya, Nesya dan Rafiq sedang berada di sawah, saat itu hari Minggu jadi Nesya ikut bersama ibu ke sawah untuk membantu ibu menjaga Rafiq. ketika wanita itu tiba-tiba muncul di hadapan mereka (ibu Nesya dan Nesya) tanpa di ketahui ibu Nesya. sebenarnya wanita itu datangnya dari arah mana, tiba-tiba sajah sudah ada di hadapannya. tanpa basa-basi wanita itu langsung menyapa ibunya Nesya. maaf, ini dengan ibu omis? ucap wanita itu. iya saya, jawab omis. saya mau bicara kata wanita itu. bicara sajah, kata omis sambil dalam hati berkecamuk dengan beribu pertanyaan dalam benak omis. wanita ini siapa? ada maksud apa? dan banyak lagi pertanyaan yang ada di benak omis. wanita itu langsung berkata, perkenalkan saya irum, saya istrinya Zubair suami mbak. saya dan Jubair sudah menikah 1 tahun yang lalu. mohon mbak mengerti kalo Zubair tidak pulang kerumah mbak berarti dia sedang di rumah saya jadi jangan di suruh-suruh pulang karena sayapun sama istrinya dan berhak atas Zubair. saya kesini hanya ingin memberi tahu mbak itu sajah, karena kalau menunggu Zubair suami mbak berkata jujur kepada Mbak sampai kapanpun dia tidak akan jujur, jadi saya tidak mau menunggu lama lagi agar mbak segera tau kalo saya sudah menikah dengan suami mbak. mohon dengan sangat atas pengertian mbak karna sayapun berhak memiliki Zubair. Sekarang ini Zubair bukan hanya bilik mbak, kata irum kepada omis. omis yang sangat kaget mendengar itu hanya terdiam bisu dia tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak bisa berkata apa-apa. dengan perasaan marah dia hanya terdiam melihat wanita itu. dan wanita itu pun pergi meninggalkan omis dan anak-anaknya. setelah wanita itu meninggalkannya dan tidak terlihat lagi, omis pun menangis dan di peluknya Rafiq dan Nesya. tak lama kemudian omispun memutuskan untuk segera pulang ke rumah. setibanya di rumah omis masih terdiam antara percaya dan tidak percaya, antara marah dan kecewa tetapi dia bingung apa yang harus dia lakukan. malampun tiba, zubairpun pulang ke rumah.Seperti biasa omis menyiapkan air minum,teh manis hangat kesukaan Zubair dan air hangat untuk mandi. walaupun sedang kecewa tetapi omis akan selalu melakukan itu. setelah Zubair bersantai, omispun memulai pembicaraan. menanyakan soal wanita itu, wanita yang tadi datang ke sawah, wanita yang dulu pernah di tanyakan nya yang sempat di elak oleh Zubair. seperti biasa Zubair merasa kaget. dan benar sajah reaksi Zubair sama seperti yang sudah-sudah dia tetap tidak mengakuinya dan mengeluarkan beribu-ribu alasan. omis yang sudah tidak tahan lagi dan merasa batas kesabarannya sudah habis pun meminta agar Zubair menceraikannya. Zubair berkata sampai kapanpun Zubair tidak akan pernah menceraikan omis. omis menangis tersendu-sendu meratapi nasibnya yang dia rasa sangat tidak beruntung. omispun bilang kepada Zubair kalo tadi wanita itu mendatanginya di sawah. wanita itu menceritakan semuanya, dan dia juga mengaku kalo kamu suamiku sudah menikahi wanita itu selama 1 tahun lamanya, apakah itu masih tidak benar juga? tanya omis kepada Zubair. Zubair pun kaget mendengarnya. ya itu gak benar? kata Zubair. ya itu sangat benar, jawab omis menimpa perkataan zubair. zubairpu bingung harus menjelaskan apa kepada omis, yang jelas Zubair sangat marah sekali kepada irum akan tingkah lakunya yang sangat tidak tau malu itu. Zubairpun langsung meyakinkan omis, agar omis merasa sedikit tenang. dalam hati, Zubair menggerutu kesal, kurang ajar berani-beraninya dia mendatangi istriku, kata Zubair dalam hatinya. omis yang sedang menangis terus meminta agar Zubair segera menceraikan nya. tetapi Jubair tetap menenangkan omis dengan berjanji dia akan menceraikan wanita yang tidak tau malu itu. Tetapi Zubair meminta sedikit waktu untuk bisa menyelesaikan semuanya. dengan rayuan dan janji manis Zubair, omispun memberi kesempatan dan waktu kepada zubair untuk menepati janjinya itu. selain itu omispun memikirkan anak-anaknya bagaimana kalo sampai omis dan Zubair bercerai, omis tidak mau anak-anaknya menjadi anak yang sulit di kendalikan seperti anak-anak yang lain yang mengalami brokenhome. omis tidak mau anak mereka seperti itu. omis berpikiran tidak apa-apa saya yang terluka tapi tidak dengan hati dan masa depan anak-anak saya. saya akan tetap bertahan dengan kesakitan ini demi anak-anak yang saya cintai, kata omis dalam hati. itu prinsip omis yang selalu dia pegang teguh. bulan berganti tahun tetapi Zubair masih belum bisa menceraikan wanita itu walaupun Zubair sudah berusaha. hingga suatu ketika Zubair bertengkar hebat tangan irum istri mudanya dan dia berusaha akan menceraikannya. dengan sengaja lengan zubair di sabit dengan benda tajam hingga mengeluarkan darah yang sangat banyak oleh irum istri mudanya. zubairpun pulang dengan kehabisan banyak darah. dia sampai kerumah dengan lemas dan sangat pucat, omis dan anak-anaknya kaget melihat Zubair di antarkan oleh orang-orang kerumahnya. di lihatnya luka di pergelangan tangannya yang sudah terikat kain,omis pun sedih melihat suaminya tidak berdaya dan tidak sadarkan diri. di panggilnya mantri(perawat) kesehatan untuk datang kerumah memeriksakan keadaan Zubair, akhirnya zubairpun mendapatkan penanganan medis, setelah Zubair sedikit pulih, omis pun bertanya sebenarnya apa yang terjadi. akhirnya zubairpun menceritakan semuanya kepada omis. omis pun kesal kepada wanita itu, dan omis pun pasrah dengan semua takdir yang Allah berikan kepadanya dan kepada keluarganya, omispun tidak menanyakan lagi kapan suaminya akan menceraikan istri mudanya. Karna omis pun tidak ingin terjadi apa-apa kepada suaminya. dengan kebesaran hati omis, dia berusaha ikhlas di madu oleh Zubair demi anak-anaknya, demi melihat anaknya tumbuh besar di tengah keluarga yang utuh, demi melihat anaknya suksek menyongsong masa depannya kelak. dia rela berkorban apapun itu untuk anak-anaknya walaupun harus menahan sakit setiap waktu. Bertahun-tahun berlalu dan Nesya yang menghabiskan waktu sendiri tanpa seorangpun teman, kini waktunya Nesya lulus sekolah dasar dan Nesya pun lulus dengan nilai yang lumayan baik biarpun tidak masuk 3 besar, tapi lumayan lah tidak terlalu jelek Nesya mendapatkan peringkat ke 4. Nesya pun melanjutkan ke sekolah SMP yang favorit di wilayahnya. Nesya keukeuh dia harus masuk ke sekolah terbaik itu, akhirnya Nesya pun daftar dan mengikuti ujian seleksi masuk SMP negeri favorit itu dan akhirnya keterima. Nesya sangat senang sekali Nesya ingin sekali menunjukan kepada orang-orang yang sudah menghina nya dan menghina keluarganya. Bahwa Nesya bisa dan mampu berhasil walaupun tanpa dukungan teman-teman di samping nesya dan Nesya meruapkan anak dari keluarga brokenhome tapi Nesya mampu berhasil meraih cita-citanya dengan baik. diapun pergi untuk bersekolah jauh dari orang tuanya. Nesya tinggal bersama sodara dari ibunya yang rumahnya dekat dengan sekolah nesya. Nesya pun menjalani sekolah dengan bangga dan penuh bahagia.

ideu dan penulis: NURHALIMAH, STr.Keb