Aku tidak salah memilih Windy untuk menjadi pacarku. Windy wanita yang aku cintai dan bermimpi untuk bisa meraih cita-cita bersama. Kini aku bersamanya melihat senyumanya yang manis saat ini membuatku menyadari arti cinta yang sebenarnya. Awalnya aku mencintainya karena fisik namun sekarang sudah tidak. Di tempat ini, aku pernah mengatakan perasaanku kepadanya 1 bulan yang lalu. Di taman dekat sekolah, yang di penuhi bunga bunga yang indah.
" Arga... heii jangan ngelamun nanti kesambet " kata Windy dengan mencubit pipiku dan tertawa.
" Iya.."
Hal pertama yang membuatku meleleh saat di dekatnya adalah saat dia mengacak acak rambutku. Jika orang lain melakukan hal itu padaku pasti aku akan memarahinya namun ini berbeda.
Entah kenapa aku tidak pernah bahkan tidak mampu untuk memarahinya sedikitpun. Ini bukan budak cinta tapi ini bukti cinta. Aku mencoba memanggilnya walaupun aku takut, tapi aku mencoba memberanikan diri.
" Wi... Windy.." kataku agak sedikit gerogi.
" Yaa??? kamu manggil aku barusan?" Balas Windy dengan memiringkan kepala dan memansang wajah imut yang membuat aku lebih gerogi untuk bicara.
" Aku harus berani!! karena aku sekarang sudah memilikinya. Kita berdua saling mencintai!! " kata hatiku
Aku menghampirinya di tempat bunga yang berada di tengah taman ini. Dan langsung memeluknya dari belakang.
Aku tau dia anak pengusaha yang terpandang, namun apasalahnya aku menjadi miliknya? aku mencintainya tanpa melihat fisik ataupun materi.
" Aku cinta kamu Windy... semua akan aku lakukan demi mempertahankan hubungan ini. I love you.." kataku dengan membisiknya saat memluk dari belakang.
" Makasih Arga... aku percaya itu " balas Windy dengan memegang tanganku.
Aku tau kalau aku ini bukanlah anak pejabat ataupun anak yang terpandang. Namun cinta ini datang tanpa sebab, yang membuatku tergila gila karna cinta, seolah olah tidak bisa hidup tanpa cintaku.
Aku memanggilanya untuk pergi ke cafe malam ini walaupun uangku tidak banyak tapi tidak apa. Aku dan Windy masuk ke mobil dan pergi menuju cafe kenangan.
Di mobil aku memutar lagu kesukaanku yaitu ( Teman Cintaku ) dan ternyata Windy juga menyukai lagu itu.
" Arga kamu suka lagu ini?? " tanya Windy
" iya aku suka banget lagu ini.. kenapa kamu suka juga?? "
" Iya aku juga suka lagu itu " kata Windy dan tersenyum manis.
Kemudian aku dan dia bernyanyi bersama, di malam yang indah ini di temani dengan suaranya yang indah membuat aku harus menuliskannya di buku harianku tentang malam ini.
***
Di Cafe kenangan ini akan ku buat janji bersamanya. Janji tentang hubungan kita dan di cafe ini akan menjadi tempat favorite kita berdua. Aku ingin kamu selamanya menjadi milikku Windy... selamanya. Ya tuhan... terima kasih telah kau pertemukan aku dengannya.
" Semoga kita akan bersama selamanya kelak saat aku sudah mapan... aku janji Windy.." kataku dan memegang kedua tangannya...
" Iya Arga... aku percaya kamu " balas Windy kemudian wajah mulai memerah lalu dia langsung memelukku dengan erat.