"Hai Rangga, kenapa?"tanya Atria, Atria sengaja menyebut nama Rangga agar Sila mendengarnya. Sila masih berada di dalam, tentu tidak mau menemui Rangga.
"Bisa aku bicara sama Sila."ucap Rangga dengan eskpresi datarnya.
"Sila udah tidur."ucap Atria berbohong, Atria tahu kalau Sila tidak akan mau berbicara dengan Sila.
"Aku tahu dia tidak tidur sama sekali."ucap Rangga yang sedikit memaksa.
"Kenapa kamu mau menemui Sila? Maaf, bukannya aku mau ikut campur, tapi aku pikir tidak ada alasan lagi kamu menemuinya."ucap Atria. Rangga menoleh kepada Atria, jelas ia tidak suka mendengarkan ucapan Atria itu. Rangga menatap Atria dengan tatapan tajamnya, Atria berusaha untuk tidak terpengaruh.
"Aku enggak tahu kenapa kamu bisa berpikir seperti itu, tapi aku pacarnya Sila, jadi apa aku harus diam saja ketika Sila bersikap kekanak-kanakan seperti ini?"ucap Rangga sarkas. Atria semakin kesal mendengar ucapan Rangga itu, yang menilai sesukanya saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com