webnovel

PERFEC HUSBAND

Sapira yg biasa di panggil pira, gadis yang beberapa bulan lagi genap berumur 17 tahun itu sangat periang,ber ambisi menjadi putri muslimah. Dari dulu ia sangat ingin mengikuti kontes kecantikan,hanya saja kebanyakan kontes kecantikan yg ada di indonesia mengharuskan pesertanya tidak menggunakan hijab,tentu saja pira tidak menyetujuinya. Sapira adalah gadis yg pantang menyerah dia pernah mengikuti kontes "DUTA WISATA" di tingkat kota Lhokseumawe dan keluar sebagai juara. Selang beberapa bulan sapira keluar sebagai "RUNNER UP 1 DUTA WISATA ACEH". Selanjutnya sapira berencana akan memgikuti kontes "PUTRI KEBUDAYAAN" pada tahun depan. Baru setelahnya akan mengikuti kontes "PUTRI MUSLIMAH" DIMAS, anak pertama dari dua bersaudara memiliki adik bernama nessa Dimas adalah laki" yang gigih dab pekerja keras, pernah kuliah di tareem, setelah lulus dimas di suruh oleh abi untuk menjadi CEO dan mengambil alih perusahaan abinya.dan jangan lupa abi dan umi dimas sangat memaksa dimas segera menikah karena abi dan umi ingin sekali menggendong cucu. Sampai akhirnya dimas di jodohkan karena keluarganya mengganggap dimas tidak pandai dalam hal wanita.

Sar_mila · Teenager
Zu wenig Bewertungen
6 Chs

KHITBAH

Hari minggu.

Hari ini tepatnya nantik malam adalah malam pertunangannya aku dan dimas.

Aku takut kalo aku ragu terhadap hubungan ini.

Bunda mebawa kan aku sebuah abaya cantik. Berwarna nude keungu"an sangat cantik. "pira, entar malam jangan lupa pakai ini ya," aku mengangguk "kamu halangan kan?, pakai kuku palsu biar cantik, kuku kamu sngat pendek pira ahahaa" bunda tertawa.

"ih bunda". Aku mengambil hpku "eh rame ya di luar" tanya ku.

"iya tante lia uda datang sama vina, apprilia juga udah tuh".

"bun suruh mereka masuk dong,bosen tau" manyun.

"engga engga. Kamu tidur satu jak lagi bunda bangunin" "kamu lelah kan"

Aku mengangguk dan merebahkan tubuh kurus tinggi ku.

❤❤❤

19.00

Aku sudah siap dengan abaya yang bunda bawakan tadi.

"cantik banget anak bunda"

"yaudh yuk turun dimas dan keluarga udah nungguin tuh"

Aku makin gugup deg...deg...deg...

Aku semakin gugup saat semua mata tertuju pada ku. Ada para sepupu yang sudah duduk di kursi dengan dress code warna wardah.

Disana tampak keluarga dimas yang juga memakai dress code warna wardah, aku beum banyak mengenal keluarga dimas, ini pertama kalinya bertemu keluarga besarnya dan kebanyakan sepupunya perempuan.

Aku di iring oleh aprilia dan vina ke tempat kursi yang menghadap tamu. Di kursi itu di penuhi oleh bunda, ayah, mama dan papa dimas, serta dimas di tengah papa dan mamanya. Aku pun duduk di tengah bunda dan ayah.

Acara berjalan khitmad mulai dari pembacaan ayat suci alqur'an, salawat, memberitahu maksud dan tujuan keluarga dimas ke rumahku, lamaran, pertanyaan apa kah aku menerima lamarannya, pemakaian cincin tunangan ke jari manis sebelah kiri ku oleh mamanya dimas, dan terakhir foto bersama.

Pada saat foto bersama aku dan dimas sangat dekat. Aku pun bergeser karena risih "maaf" dimas yang dari tadi diam. Aku pun tersenyum. Dimas dari tadi hanya diam dan menunduk, dasar laki* pendiam.

"foto berdua dulu buat prewed" ceroros nessa dan pasti akan mendapat pelototan dari dimas.

"ih sensi banget si " nessa makin memulai aksinya.

"nessa" dimas tidak bisa menahan malunya lagi.

"ih dasar, pira ayuk foto" nessa mengeluarkan hpnya dan mulai ber-selfi ria.

Kami berfoto rame* dengan sepupu dimas yang cantik* dan ku yakin umur yang tidak beda jauh dari ku.

Dimas lucu banget si pengen ketawa.

"kak buat boomerang yuk" alif memang narsis.

"nih ambil" aku memberikan hpku kepada alif.

Acara inti sudah selesai saatnya makan.

Aku duduk bersama vina dan aprilia sedangkan dimas bersama nessa dan sepupu laki*nya.

"jadi pira kapan kamu masuk kuliah?" tanya dimas setelah lama diam.

"eum mungkin minggu depan kak". Jawab ki mengihitung* hari.

"wah kaka ga bisa bantuin kalo minggu depan kalo 3 hari lagi gimana?, kaka masi disini 3 hari lagi"

"eum nanya bunda dulu deh, tapi semua uda beres sih tinggal berangkat aja"

"nantik telfon kaka ya"

❤❤❤

Setelah acara pertunangan itu aku langsung mandi dan tidur~

Keesokannya....

"good morning sayang" sapa bunda.

"morning bun" sambil mengambil posisi duduk.

Bunda menuangkan nasi goreng ke piring ku dan lauk dengan porsi tidak biasa.

"bun kok banyak banget si? Mana habis" protes ku.

"mulai sekarang kamh harus banyak makan, emang mau di bilang pengantin kurus"

"ih bunda masi lama tau ga" mulai deh bahas kawin. "eh bun kata kak dimas dia masi tiga hari lagi disini. Katanya kalo mila bisa pindahan besok atau lusa dia bisa bantu dan bunda Ga usa repot* anterin pira"

"ha bagus dong, kamu bisa cepet deket sama dia. Nantik beres* terus ya"

Kling

From

Kak dimas

Hari ini sibuk ga? Kalo engga bisa minta tolong temenin kaka ke mall?

Huss

"bunda pira di ajak kak dimas keluar nantik bole ga?"

"boleh, wah dimas gercep ya"

"ih apaan si"

To kak dimas

Iya kak boleh, jemput jam berapa?

From kak dimas

Jam 11 ya

Oke jam sebelas

Aku harus siap* nih.

Btw pakai baju apa ya? Dan ke mall ngapain?

Aku memilah* baju di lemari, untuk melihat apakah ada yang cocok untuk aku kenakan dan yang simpel* aja toh dimaa ga pernah muji

Akhirnya aku pake baju gamis itam dengan jilbab segitiga simpel warna mocca.

Kling

"kamu uda siap? ,kaka di luar ni"

Aku memandang ke luar jendela ternyata sudah terparkir mobil pajero sport milik dimas.

Aku pun segera mengmbil sling bag ku dan segera turun.

"pira uda di tungguin nih" ujar bunda yang sedang ngobrol dengan dimas.

"hehe maaf kak, yuk pergi" ajak ku agar bunda tidak memulai aksinya yang berakhir kecanggungan terhadap aku dan dimas. Dimas pun tersenyum kepada bunda dan mulai berjalan mengikutiku.

Dimas berjalan membuka pintu penumpang untukku. "makasi"

Dan memutar bagian depan mobil lalu masuk ke kursi supir.