webnovel

bab 9

     

Kurana dan Zahir memang cara berpikirnya tidak sama tetapi akhirnya mendapat keputusan sama.

"Nana…..Nana !!!…" panggil maminya.

"Mami ada apa sih telingaku rasanya hampir pecah mendengar suara mami." kata Kurana menghampiri maminya.

"Nana mami kalau memanggil kamu tidak begitu lama kamu datangnya." kata maminya Kurana.

"Ha….ha…ha… memang Nana buat begitu biar mami olah raga mulut." ucap Kurana.

Papinya mendengar mami memanggil Kurana terus ikut ngobrol.

"Ada apa mami apa enggak sakit tuh tenggorokannya dibuat memanggil Kurana sampai begitu suaranya melengking keras." ucap papinya Kurana.

"Papi anak kamu kalau tidak begitu suara mami mana mungkin dia cepat datangnya !!!… "ucap maminya Kurana.

"Mami kasihan tuh abang Zahir baru mencintai gadis yang dia dambakan eh… ternyata mami yang tidak suka. "kata Kurana.

"Kamu jangan menggurui mami jangan nanya soal Zahir." ucap maminya Kurana.

Kurana lalu diam tidak nanya maminya lagi persoalan Zahir mendingan dia berangkat kuliah saja.

"Mami Nana berangkat ke kampus dulu." kata

Kurana terus masuk ke dalam mobilnya terus dijalankan menuju kampus.

Kurana berangkat ke kampus Zahir lalu keluar dari kamarnya sudah rapi dia juga akan ke kampus melihat pengumuman apa dari kampus meskipun sudah ada pemberitahuan di hpnya tetapi Zahir ingin bertemu temannya terutama ingin bertemu Sherly.

Sampai di kampus Zahir turun dari mobilnya lalu akan berjalan ke kelasnya baru akan berjalan dilihat mobil Sherly memasuki tempat parkir mobil kemudian Zahir menunggu Sherly turun dari mobil untuk berjalan bareng menuju kelasnya.

"Abang Zahir ke kampus ngapain sudah tidak ada materi mata kuliah?" tanya Sherly.

"Ya ingin bertemu teman-teman terutama kamu belahan jiwa aku." ucap Zahir.

"Bang Zahir sekarang romantis banget." ucap Sherly tertawa.

Melihat Zahir bercanda dengan Sherly dari kejauhan Kurana memantau kakaknya ternyata Abang Zahir benar-benar cinta Sherly bagaimana besok kalau mami melarang mereka bersama terus kelanjutannya Sherly bagaimana kasihan sekali cinta mereka kandas di tengah jalan kata Kurana di dalam hati.

Setelah Sherly masuk ke kelasnya Zahir terus berjalan menuju kelasnya tidak jauh dari kelas Kurana.

"Sherly kamu kemarin kemana sih sampai sore?" tanya Kurana.

"Iiihh….ingin tahu urusan orang saja enggak baik tahu." kata Sherly tertawa.

"Ya maaf." kata Kurana.

Setelah Kurana selesai pelajaran dia terus bergegas mencari Isabella yang masih belum keluar dari kelasnya Kurana menunggu di tempat duduk untuk istirahat.

***

Melihat Isabella sudah keluar dari kelasnya Kurana terus menghampiri Isabella.

"Bella ayo kita ke mall mencari sesuatu." kata

Kurana.

"Aku belikan gaun ya untuk makan malam dengan kamu kalau sewaktu-waktu kamu ajak makan malam." ucap Isabella.

"Beres ayo kita berangkat sekarang." ucap Kurana.

Kemudian mereka berjalan menuju ke mobil mereka masing-masing setelah masuk mobil mereka terus menjalankan mobilnya menuju tempat yang mereka maksud mall.

Sampai di mall yang mereka tuju mobil diparkir di tempat parkiran mall itu.

Sudah diparkir kemudian mereka berjalan masuk mall dan pertama kali yang dituju Bella tempat baju yang baru mode.

Setelah mereka masuk tempat baju Isabella memilih gaun yang berwarna pink muda lembut warnanya.

"Nana yang ini bagaimana menurut kamu?" tanya Bella.

"Warnanya cocok untuk kulit kamu sayang sangat indah jika nanti kamu pakai." kata Kurana.

"Jangan meledek beneran bagus tidak." kata Sherly.

"Bagus…..bagus beneran bagus." ucap Kurana.

"Ya deh ini saja." kata Bella terus dibawa ke kasir.

"Cuma satu enggak milih lagi?" tanya Kurana.

"Enggak ini sudah cukup." kata Bella.

Kemudian Bella berjalan ke kasir untuk membayar gaun tadi setelah dimasukkan ke dalam tas oleh kasir itu lalu Kurana membayar gaun tersebut terus dibawa Kurana tas gaun tadi.

"Nana kita ke tempat santai itu yuk duduk disitu dengan orang-orang banyak damai rasanya pasti." ucap Bella.

"Ngapain berkumpul dengan orang banyak disana saja tidak begitu ramai orangnya jadi bisa menikmati taman sekalian." jawab Kurana sambil berjalan di tempat yang dia tunjukkan.

Sampai di tempat yang dituju mereka terus duduk sambil ngobrol.

"Nana kapan kita ke tempat wisata yang nyaman dan indah pemandangannya?" tanya Bella kepada Kurana.

"Wah kalau itu membutuhkan waktu lama nanti kalau kuliah libur baru bisa kesana, bisa sih sekarang tetapi sayang harus bolos kuliah. "ucap Kurana.

"Sampai lama memangnya wisata itu dimana Nana?" tanya Bella.

"Ke India atau ke Paris." jawab Kurana tertawa.

"Apa….. kalau ke India itu pasti kamu berlibur di rumah kakek kamu." jawab Isabella tertawa.

"Memang Bella aku kangen dengan kakek aku." kata Kurana.

Mereka mengobrol sampai lama karena ini termasuk wisata murah meriah sambil membeli makanan ringan dan minuman mereka ngobrol sampai akan menjelang malam.

"Nana sudah akan malam sebaiknya ayo kita pulang." ucap Bella.

"Ya deh ayo kita pulang." ucap Kurana berjalan sambil menggandeng Isabella.

Mereka sangat serasi dan cocok orang tua Isabella juga sudah cocok dengan kurana.

***

Kurana mengantar pulang Bella orang tua Bella hanya tersenyum.

"Nana kamu ajak kemana saja putriku?" tanya mamanya Isabella.

"Bella ingin santai di taman mall Bu jadi kita disana tak terasa sampai malam." kata Kurana.

Kemudian Kurana duduk ikut dengan orang tua Isabella yang sejak tadi menunggu mereka.

"Nana kalau bisa, kalau kamu benar sayang dengan Isabella jangan kamu untuk main-main saja deh kami sebagai  orang tuanya Isabella khawatir lebih baik ada satu ikatan." kata papanya Bella.

"Akan saya pikirkan pak." jawab Kurana.

Dalam hati Kurana aduh….aku tidak bisa kalau di suruh ada ikatan segala yang kuinginkan hanya dekat dengan wanita yang aku incar kalau sudah bosan aku pasti akan mencari gantinya.

"Kurana apa yang sedang kamu 

pikirkan?" tanya Isabella.

"Aduh Bella aku lupa aku tadi janjian dengan mami aku jam berapa ini !!!!…." kata Kurana

sambil melihat jam tangannya.

"Lho janjian dengan mami sampai lupa nanti mami kelamaan nunggu." kata Isabella.

Padahal Kurana tidak janjian sama sekali dengan maminya itu hanya dibuat alasan agar dia bisa cepat pulang supaya papanya Isabella tidak menanyakan hal mengenai ikatannya dengan Isabella.

"Maaf bapak dan ibu saya akan pulang dulu ada janji dengan mami." ucap Kurana.

"Nana hati-hati." jawab orang tuanya Isabella.

Lalu Kurana berdiri dan berjalan menuju ke mobilnya Isabella mengantar Kurana sampai di depan rumah.

"Sayang pulang dulu ya." ucap Kurana.

Isabella tersenyum saja Kurana pamit dengan dia dilihat mobil Kurana berjalan sampai menghilang baru Isabella masuk ke dalam rumah.

Mama dan papanya Isabella sangat khawatir kalau sampai Kurana mempermainkan anaknya sebab kedua orang tua Isabella sudah mendengar kalau Kurana paling suka mempermainkan seorang gadis dia selalu berganti kekasih kalau Kurana sudah mempunyai incaran yang baru.

Bersambung....