webnovel

bab 57

   

Kurana selesai memperhatikan materi yang diberikan dosennya selesailah mata kuliah yang disampaikan dosennya.

Selesai dosennya memberikan materi dosen itu langsung keluar dari kelas Kurana.

Kemudian Kurana dan Sherly keluar dari kelas menunggu Rajes yang belum keluar kelas, Putri juga belum kelihatan keluar dari kelasnya, lalu Kurana dan Sherly menunggu di depan kelas yang ada tempat duduknya.

Tak lama kemudian Putri sudah berjalan mendekati sherly dan Kurana.

"Sherly tunggu sebentar ya adikku belum keluar kelas." kata Putri.

"Putri kami akan ke taman kamu ikut enggak?" tanya Sherly.

"Enggak ikut aku sudah bosan ke taman hampir setiap malam aku kesana." ucap Putri.

"Ya sudah aku nanti pulang dengan Kurana karena aku akan ke taman dulu." kata Sherly.

"Ke sanalah kamu bersenang senanglah kamu." kata Putri.

Mereka menunggu Rajes yang ditunggu sudah keluar kelas lalu Rajes mendekati Kurana.

"Nana ayo pulang aku sudah selesai." kata Rajes.

"Ayo Rajes kita ke taman dengan Sherly dia ingin ke taman itu favorit dia." ucap Kurana.

"Oh…ya Putri kamu tidak ikut?" tanya Rajes.

"Tidak kalian saja kesana nanti Sherly antar pulang lho." kata Putri.

"Beres Putri aku nanti yang akan mengantarnya." kata Kurana.

Kemudian Rajes, Sherly dan Kurana berjalan menuju mobil Rajes lalu Rajes yang membawa mobil dan Sherly duduk dekat Rajes sedang Kurana duduk di belakang mereka.

"Nana kamu tidak menyetir saja?" tanya Rajes.

"Aku belum hafal jalannya kamu saja yang bawa mobilnya." ucap Kurana.

Sebenarnya Kurana memberi kesempatan Rajes biar ngobrol dengan Sherly jadi mereka bisa lebih dekat lagi.

"Nana kamu lagi ngapain sih kok enggak cerewet seperti biasanya?" tanya Sherly.

"Maaf Sherly aku sedang nelpon Bella." kata Kurana.

"Ya deh aku tidak nanya kamu telpon sesuka kamu yang lama tidak apa-apa." ucap Sherly tersenyum.

"Aku belum dikenalkan yang namanya Bella oleh Kurana." ucap Rajes.

"Mau kenal aku bisa mengenalkan kamu kalau kamu mau." kata Sherly.

"Mau….mau aku mau !!!…" kata Rajes dengan senang hati.

"Biarin Kurana asyik dengan Bella kita asyik sendiri saja." ucap Rajes.

***

Sampai di taman Rajes terus menghentikan mobilnya diparkiran, selesai diparkir dan berhenti mobilnya Rajes dan Sherly turun dari mobil Kurana tidak ikut turun karena sudah asyik dengan Bella.

"Nana kamu tidak turun?" tanya Sherly.

"Enggak Sherly aku sedang ngomong dengan Bella, tolong Rajes temanku Sherly temenin di taman." kata Kurana.

"Beres Nana aku akan menjaga Sherly seperti aku menjaga adikku." ucap Rajes tersenyum.

"Siiip…." kata Kurana sambil mengacungkan jempolnya.

Kemudian Sherly dan Rajes berjalan masuk ke dalam taman mereka berjalan melihat bunga yang cantik dan segar.

"Sherly apa tidak sebaiknya kita duduk saja capek kaki aku ini." ucap Rajes.

Sesungguhnya Rajes tidak capek kakinya dia hanya ingin duduk berduaan dengan Sherly di taman yang udaranya sangat sejuk, setelah mereka duduk di taman lalu Rajes juga duduk di samping Sherly.

"Sherly kamu dengan Kurana disana juga satu kelas?" tanya Rajes.

"Iya aku dan Kurana memang satu kelas tetapi Bella kekasih Kurana beda kelas." kata Sherly.

"Wajah kekasih Kurana bagaimana sih sampai Kurana takut ditinggalkan?" tanya Rajes.

"Bella cantik tinggi semampai kalau dengan Kurana tingginya sudah cocok banget." ucap Sherly.

"Pantas Kurana kalau dengan Bella sangat takut kalau ditinggal padahal dia sendiri tak bisa menghindar kalau ada gadis yang menurut Kurana selera dia ingin didapatkan dikejar terus." ucap Rajes.

"Apa kamu belum pernah melihat foto Bella di hpnya Kurana?" tanya Sherly.

"Belum pernah Kurana mana mau memperkenalkan aku dengan Bella meskipun lewat fotonya." kata Rajes.

"Begitu ya, ini aku kasih lihat wajah Bella di video kami waktu wisata." ucap Sherly sambil memberikan hpnya dengan Rajes.

Kemudian Rajes melihat video itu dia kagum yang namanya Bella sempurna impian setiap laki-laki.

"Waduh….Sherly yang namanya Bella sempurna banget makanya Kurana takut kalau ditinggalkan bodinya itu yang membuat Kurana sulit mendapatkan lagi." ucap Rajes.

"Makanya Nana tidak bisa pisah dari Bella kalau ada orang bicara dengan Bella dia selalu cemburu padahal dia kalau ada wanita yang bening, ada saja alasannya untuk bisa kenal dengan mereka." kata Sherly tersenyum.

"Memang kurana begitu sifatnya sebab dia dari kecil dekat dengan kakek, aku dan Kurana satu kakek kebetulan kakek juga  pemuja wanita sedikit-sedikit Kurana bisa tertular makanya kami sekeluarga sudah tahu sifat Kurana seperti kakek." kata Rajes kepada Sherly.

"Tapi kalau bang Zahir abangnya Nana tidak kelihatannya." ucap Sherly.

"Bang Zahir tidak mempunyai sifat itu yang mempunyai sifat itu hanya Kurana saja makanya kakek kalau dengan Kurana sayang banget sebab kakek merasa sifatnya ada keturunannya kakek merasa bangga." kata Rajes menjelaskan kepada Sherly.

***

Kurana yang menuggu mereka di mobil sedang asyik menelpon Sabrina.

"Sabrina kamu masih menyanyi setiap malam?" tanya Kurana.

"Iya dong Kurana aku sudah bilang kalau aku tidak menyanyi bagaimana aku bisa makan." jawab Sabrina.

"Aku sekarang tidak bisa jalan-jalan seperti dulu lagi karena aku sekarang sekolah di Amerika." kata Kurana.

"Jauh sekali bagaimana kalau tidak ketemu kekasih lama rasanya kangen tidak?" tanya Sabrina.

"Aku kangen banget bahkan setiap hari aku usahakan menelpon dia." ucap Kurana.

"Bagus itu bisa ketemu setiap hari walaupun lewat hp." kata Sabrina.

"Tapi tidak sama kalau langsung bertemu orangnya Sabrina." ucap Kurana.

"Iyalah kamu ketemu orangnya tangan kamu bisa jahil." kata Sabrina tertawa.

"Jangan dibahas memang begitu sifat aku." ucap Kurana tersenyum.

"Kurana aku akan siap-siap ke restoran aku tutup dulu telponnya ya." kata Sabrina.

"Tutuplah Sabrina." ucap Kurana dengan mematikan teleponnya.

Selesai menelpon Sabrina, Kurana terus menelpon Dewi setelah tersambung Dewi langsung bicara.

"Halo bang Kurana kamu ada dimana sekarang?" tanya Dewi.

"Sayang aku sekarang sudah kuliah di luar negeri jadi kita jarang bisa bertemu." kata Kurana.

"Aduh….kangennya lama dong." ucap Dewi.

"Sekarang kita sudah bertemu walaupun lewat hp sama saja namanya." ucap Kurana.

"Ah…. masa iya sama bang kamu bercanda deh." kata Dewi.

"Sama… sekarang aku sudah melihat wajah kamu yang seperti bulan bersinar."

ucap Kurana merayu Dewi.

"Rayuan maut. "kata Dewi tertawa.

"Sungguh kamu bersinar banget wajahnya kelihatan kalau lagi gembira hatinya." ucap Kurana.

"Memang aku gembira sebab kekasih aku datang nanti." kata Dewi.

"Kalau begitu aku tutup saja telponnya keburu kekasih kamu datang." kata Kurana.

"Ya bang tutup saja telponnya." ucap Dewi.

Selesai Kurana menelpon Dewi dia melihat Rajes dan Sherly berjalan kearah mobilnya, Kurana tidak jadi akan menelpon Bella nanti saja kalau sudah 

sampai rumah biar bisa fokus kata Kurana ngomong sendiri.

Bersambung.....