webnovel

bab 38

   

Selesai telponan dengan Bella dia baru ingat kalau Bella minta oleh-oleh perhiasan dari hasil daerah mami kemudian Kurana menghubungi maminya setelah tersambung maminya terus bicara.

"Nana kenapa nelpon mami?" tanya mamanya Kurana.

"Mami tolong dong belikan perhiasan untuk Bella kemarin di aku tawari minta oleh-oleh apa Bella minta perhiasan dari daerah mami." kata Kurana.

"Bella seleranya yang bagaimana Kurana mami tidak tahu?" tanya maminya Kurana.

"Mami kan lebih tahu daripada aku soal kesenangan perhiasan." ucap Kurana.

"Ya deh nanti mami belikan." kata maminya Kurana.

"Mami nanti kalau Bella nanya aku pulang bareng mami ya." kata Kurana.

"Nanti Bella mami beritahu kalau kamu pulang duluan dan pergi ke Kalimantan bukan bareng mami." ucap maminya Kurana tertawa.

"Mami jangan dong bisa hancur hati aku nanti!!!…" ucap Kurana setengah teriak.

Maminya Kurana tertawa melihat ekspresi wajah anaknya.

Setalah diberitahu Kurana untuk membelikan oleh-oleh buat Bella maminya Kurana terus mengajak papinya Kurana untuk membelikan perhiasan untuk Bella karena Kurana sudah bilang akan dibelikan perhiasan dari hasil daerah maminya.

Pastinya maminya Kurana membelikan yang terbagus dari semua perhiasan yang ditawarkan penjual perhiasan itu.

Maminya Kurana membelikan satu set sekalian untuk Bella karena berkat Bella Kurana sifatnya bisa sedikit berubah.

"Papi ini bagus enggak?" tanya maminya Kurana kepada suaminya.

"Wah….bagus mami keduanya bagus dibelikan dua set langsung juga tidak apa-apa." ucap papinya Kurana.

" Kurana bisa dipercaya enggak jangan-jangan nanti satunya dikasihkan ke gebetannya yang lain." kata maminya Kurana.

"Begitu saja mami kok pusing Bella ditanya nanti dikasih dua apa satu." kata papinya Kurana.

"Papi memang cerdas." ucap maminya Kurana dengan senyum bahagia.

Kemudian maminya Kurana membelikan Bella dua set perhiasan langsung supaya Bella makin sayang kepada Kurana.

Setelah pulang dari membeli perhiasan sampai di rumah maminya Kurana terus memperlihatkan perhiasan itu kepada Kurana lewat hpnya, Kurana yang merasa ada pemberitahuan di hpnya terus dibuka ternyata perhiasan yang dibeli maminya untuk.

Dalam pemberitahuan itu maminya mengatakan bagus enggak Nana kemudian Kurana melihat satu persatu perhiasan di dalam hpnya bagus mami tapi ada dua set satunya untuk siapa kata maminya Kurana untuk menantuku semua dong awas besok semua untuk Bella jangan dikasihkan yang lain kata maminya Kurana.

Kurana tertawa membaca pesan maminya karena Kurana kalau kenal dengan gadis dia mempunyai atau membawa sesuatu pasti terus diberikan kepada gadis tersebut, sebab dia orangnya enggak tega dengan orang.

***

Kurana setelah membaca pesan maminya terus bersiap akan terbang ke hotel yang ada dekat dia wisata dengan Zahir, dia naik taksi menuju ke bandara.

Setelah sampai bandara Kurana terus berjalan menuju pesawat yang akan  ditumpangi Kurana menunggu karena pesawatnya belum waktunya berangkat.

Bella yang penasaran dengan Kurana terus menelpon Helena setelah tersambung Helen terus ngomong.

"Halo Bella ada apa nih nelpon aku." kata Helena.

"Helena keluarga Kurana kapan sih pulangnya kok lama benget." kata Bella.

"Bella kalau lama tidak pulang pasti disini lumayan lama sebab berkunjung ke semua saudaranya." ucap Helena.

"Sebentar lagi ada acara pernikahan kamu pastinya pulang lagi." ucap Bella.

"Bella kalau itu aku tidak tahu." kata Helena.

"Kalau lama disitu terus kuliahnya Nana bagaimana?" tanya Bella.

"Nanti kalau dirasa disini lama Kurana pasti pulang sendiri." kata Helena tertawa.

"Bella kamu cemburu kalau Nana dengan gadis lain ya?" tanya Helena.

"Ngapain aku cemburu masa bodoh dia dengan gadis lain selama aku tidak mengetahui dengan mata kepalaku sendiri." ucap Bella.

"Pendapat kamu bagus Bella jadi kamu tidak perlu was-was." ucap Helena.

"Jadi Kurana juga belum pulang ya Helena?" tanya Bella.

"Biasanya kalau pulang bareng." kata Helena menutupi Kurana yang sudah pulang sejak kemarin.

"Ya sudah kalau begitu aku tutup telponnya." ucap Bella kepada Helena.

Bella selesai menelpon Helena percaya kalau Kurana belum pulang berarti dia tidak keluyuran mencari gadis di daerah maminya karena Kurana pernah bilang kalau dia senang kepada gadis Indonesia. 

Setelah Kurana sampai di bandara dia terus mencari taksi untuk disuruh mengantar ke hotel terdekat sebentar saja tidak sampai lima belas menit Kurana sudah sampai di hotel yang dimaksud kemudian sopir taksi berhenti di depan hotel setelah Kurana turun dari taksi dia langsung masuk ke dalam hotel.

Kurana lalu memesan kamar setelah dicatat nama dan minta kamar apa lalu pegawai hotel memberikan kuncinya kepada Kurana selesai diberi kuncinya Kurana terus berjalan menuju ke kamarnya dan masuk ke dalam kamarnya.

Selanjutnya Kurana istirahat membaringkan badannya dia atas kasur sambil menelpon Dewi, setelah tersambung Kurana langsung bicara.

"Halo Dewi ketemuan yuk di hotel yang dulu ketemuan di hotel dekat cafe yang dulu kita jumpa." ucap Kurana.

"Lho memang bang Kurana sudah disitu sekarang dong." kata Dewi.

"Ya tadi aku bicara dengan kamu soalnya aku akan berangkat makanya aku tutup telponnya saja." ucap Kurana berbohong.

"Ya deh nanti malam ketemuan di kamar kamu." kata Dewi.

"Aku tunggu." ucap Kurana bersemangat.

***

Malam telah tiba Dewi di kamar kosnya sedang berdandan sesuai dandanan anak muda dia memang cantik dan menawan makanya Kurana juga tergiur melihat kecantikan Dewi, selesai dandan Dewi terus naik taksi menuju hotel dimana Kurana menginap.

Setelah naik taksi Dewi sudah sampai di hotel lalu dia berjalan menuju kamar Kurana dia terus telpon Kurana nanya nomor berapa kamarnya, Kurana bilang nomor dua puluh selesai diberitahu Kurana kemudian  Dewi terus berjalan menuju kamar nomor dua puluh.

Sampai di kamar dua puluh Dewi terus mengetuk pintu kamar Kurana tok !! tok !!

tok !! mendengar ketukan pintu kamarnya Kurana terus membukakan pintunya lalu Dewi disuruh masuk dan pintunya dikunci Kurana lagi.

"Duduklah Dewi kamu mau minum apa dingin apa hangat?" tanya Kurana.

"Memang kamu punya minuman apa bang?" tanya Dewi sambil tersenyum.

Waduh senyumannya menggetarkan hatiku mana kuat aku kalau begini ucap Kurana dalam hati.

"Ini Dewi minumlah." ucap Kurana memberikan Dewi minuman dingin lalu dia duduk disampingnya.

"Dewi kamu tadi di kampus dengan 

Dina?" tanya Kurana.

"Nanya Dina ngapain naksir ya." ucap Dewi tertawa.

"Enggak sih cuma nanya." ucap Kurana dengan mengelus pundak Dewi.

"Aduh bang Kurana ternyata agresif orangnya." kata Dewi tertawa.

"Aku tidak tahan, aku kalau melihat orang cantik di sia-siakan." kata Kurana tersenyum.

"Setiap laki-laki sama kalau dekat wanita pasti ngomongnya begitu." kata Dewi manja kepalanya di pundak Kurana.

Kurana merasa Dewi gadis yang luar biasa baru kenal dia sudah berani manja ini bisa dibuat teman bila lagi kusut hatinya kata Kurana dalam hati begitu pula dengan Dewi rasanya kalau sedang bersama Kurana hatinya nyaman beda kalau dengan kekasihnya sendiri malah tidak nyaman.

Bersambung...