webnovel

bab 2

       

Dalam keluarga Kurana ada yang pemuja wanita berarti kalau Kurana begitu ada benarnya sebab ada keturunan demikian.

"Sekarang Nana dimana?" tanya papi Kurana.

"Ada di dalam kamar." kata Zahir.

Kemudian papi Kurana berjalan ke kamar Kurana tok !! tok !! tok !!! sambil mengetuk kamar Kurana.

"Masuk tidak dikunci." kata Kurana di dalam kamar.

"Lagi ngapain kamu?" tanya papinya.

"Lagi santai aja papi." jawab Kurana.

Mereka lalu duduk di kursi yang ada di kamar Kurana.

"Nana kata mami, kamu habis kenalan dengan gadis di kampus?" tanya papi Kurana.

"Ya papi dia gadis body gitar Spanyol " kata Kurana tertawa.

"Nana kalau dia sudah mempunyai kekasih jangan kamu  goda lebih baik cari yang lain." nasehat papinya Kurana.

"Papi kalau dia mau akan aku kejar sampai dapat kalau dia tidak mau akan aku goda terus sampai dia mau." jawab Kurana sambil tertawa riang.

"Ini yang membuat tatanan menjadi rusak Nana kamu tidak berbuat baik tambah merusak itu namanya." jawab papinya Kurana agak emosi.

Papinya Kurana setelah memberitahu Kurana terus keluar dari kamar Kurana dia lalu duduk dengan istrinya lagi.

"Mami anak kamu sudah aku nasehati jawabannya apa kalau dia yang mau dengan seorang gadis akan dikejar sampai dapat begitu mami jawabannya." ucap papinya Kurana.

"He….he….he…. kalau soal begituan dia memang tak bisa dinasehati papi percuma papi menasehati dia itu sudah takdir dia." kata maminya Kurana.

"Memang kita yang bersalah mami dari kecil dulu dirumah Kurana lengketnya dengan ayah aku, jadi secara tidak langsung dia bisa menurun kebiasaan kakeknya yang pemuja wanita." kata papinya Kurana.

"Iya dulu mami masih sibuk kerja belum mempunyai asisten banyak jadi mami tidak bisa mengasuh Kurana dengan baik ayahlah yang memperhatikan dia." kata mami Kurana.

Papi dan maminya Kurana saling menyalahkan dirinya sendiri sebab tidak bisa mendidik Kurana dengan baik.

Zahir yang mendengar kedua orang tuanya menyalahkan dirinya sendiri dia lalu mengambil jalan tengah dan bicara.

"Papi dan mami jangan menyalahkan diri papi dan mami sendiri itu sudah takdir Kurana meskipun Kurana tidak bersama kakek kalau dia sudah takdirnya begitu ya itulah suratan takdir dia." kata Zahir agar kedua orang tuanya tidak menyalahkan dirinya sendiri.

***

Kurana malam ini telah bersiap-siap akan ke rumah Isabella dia sudah berdandan rapi membawa hp ditangannya terus dia berjalan menuju ke mobilnya lalu mobil dijalankan ke rumah Isabella.

Sampai di rumah Isabella, Kurana langsung memasukkan mobilnya di halaman rumah Isabella dan diparkir di situ kemudian Kurana akan memasuki rumah Isabella ternyata papanya Isabella sedang duduk di ruang tamu.

"Permisi pak Isabella ada?" tanya Kurana.

"Ada….. temannya Isabella ya." kata papanya Isabella.

"Ya pak teman kuliah." ucap Kurana.

"Silahkan duduk." ucap papanya Isabella terus masuk ke kamar memanggil Isabella.

"Bella ada teman kamu tuh anaknya ganteng banget keturunan apa sih sampai hidungnya bisa mancung  begitu?" tanya papanya Isabella.

"Kurana papa memang dia keturunan orang India." jawab Isabella.

Kemudian Isabella menemui Kurana di ruang tamu.

"Hai Nana ngapain kamu kesini?" tanya Isabella.

"Bella ayo kita keluar makan malam dimana gitu." kata Kurana.

"Aduh dimana yang enak Nana selera kamu sama aku sama tidak ya." kata Isabella.

"Aku sih tinggal menyesuaikan selera kamu Bella." kata Kurana.

"Kalau begitu ayo kita jalan sekarang." ucap Isabella terus mengajak Kurana keluar dari rumahnya.

Sampai masuk dalam mobil Kurana terus menjalankan mobilnya menuruti perkataan Isabella.

"Di rumah makan itu saja Nana menurut aku itu juga enak." kata Isabella menunjuk rumah makan yang sedang dia lewati.

Kemudian Kurana membelokkan mobilnya ke rumah makan yang dipilih Isabella, setelah sampai diparkiran Kurana menghentikan mobilnya kemudian mereka berdua turun dari mobil terus berjalan masuk rumah makan itu.

Di dalam rumah makan itu mereka memesan masakan nasi goreng cumi kesukaan Isabella.

"Nana kamu suka enggak masakan ini kalau aku sangat suka, kalau kamu tidak suka diganti saja ya." ucap Isabella.

"Itu saja Bella aku juga suka." jawab Kurana.

"Ya sudah kalau begitu sama." ucap Isabella.

Tak lama pesanan mereka sudah datang lalu mereka langsung memakan pesanan mereka.

"Nana besok lagi kalau ingin mengajak aku makan-makan telpon dulu dong aku kalau sudah kenyang bakalan tidak mau kamu ajak." kata Isabella.

"Untung tadi kamu belum makan makanya kamu mau iya kan." kata Kurana.

Mereka menikmati makanan dengan santai sambil mengobrol soal kuliah tadi pagi.

"Nana tadi di kelas aku seru dosennya masih muda cakep lagi kalau mengajar enak semua anak gampang mengerti." ucap Isabella.

"Dosennya namanya siapa?" tanya Kurana penasaran.

"Pak Dodi."jawab Isabella.

"Bella hari ini kamu lebih cantik deh dari biasanya." ucap Kurana mulai merayu Isabella.

"Nana kamu bisa saja membuat aku besar kepala nih." kata Isabella.

"Orang cantik di bilangin tambah besar kepala." ucap Kurana.

Mereka mengobrol sampai habis makannya lalu mereka pulang.

***

Mereka di perjalanan pulang Kurana beraksi lagi merayu Isabella mungkin bisa langsung dia dapatkan.

"Bella bagaimana ya kalau kita ketemuan lagi biar seperti sepasang kekasih." ucap Kurana sambil tersenyum.

"Nana….Nana kamu tuh selalu menggoda setiap wanita setiap ada cewek yang kamu taksir semuanya akan kamu jadikan kekasih semua." ucap Bella tertawa.

"Kamu sudah tahu kartu aku Bella?" tanya Kurana.

"Masa enggak tahu setiap gadis di kampus membicarakan kamu yang senangnya mengumbar janji gadis-gadis di kampus." ucap Bella.

"Jadi aku sekarang terkenal dong." ucap Kurana tertawa lebih keras.

Mereka mengobrol tahu-tahu Kurana sudah memasukkan mobilnya ke halaman rumah Isabella, kemudian mereka berdua turun dari mobil Kurana langsung pamitan dengan Isabella.

"Bella aku langsung pulang saja ya besok kalau akan makan malam dengan kamu pasti aku kabari." kata Kurana.

"Baiklah terima kasih Nana." kata Isabella.

Selesai berpamitan dengan Isabella mobil Kurana terus dijalankan menuju ke rumah, tetapi di perjalanan dia melihat Sherly sedang membeli sesuatu dari rumah makan Padang lalu Kurana berhenti, mobilnya diparkir dia terus menghampiri Sherly.

"Sherly kamu barusan beli apa?" tanya Kurana.

"Habis beli makanan, Nana kamu habis darimana?" tanya Sherly.

"Dari rumah Isabella habis makan malam dengan dia." ucap Kurana.

"Aduh….enak dong kok enggak ngajak aku ? "tanya Sherly.

"Sherly itu acara khusus ngajak kamu nanti buyar maksud aku." kata Kurana tertawa.

"Hemm….. tahu aku kamu sedang pdkt dengan Isabella berhasil tidak?" tanya Sherly.

"Belum tapi dia bilang kalau aku suka berburu wanita entah bisa aku raih atau tidak Bella itu. "ucap Kurana.

"Santai sajalah baru pdkt nanti lama-lama Isabella mau sama kamu kalau rayuan dan kesetiaan kamu hebat." ucap Sherly.

Bersambung...