webnovel

bab 27

     

Zahir sudah memutuskan bahwa peristiwa ini harus diterima dengan ikhlas sebab mungkin jalan kehidupannya dilalui dengan cara begini.

Sherly di rumah di dalam kamar sedang merenung mengapa kejadian seperti ini harus menimpa dirinya, mamanya Sherly yang mengetahui anaknya yang sedang sedih terus menghampiri di kamarnya.

Tok !! Tok !!! Tok !!! mamanya mengetuk pintu kamar Sherly.

"Mama boleh masuk?" tanya mamanya sambil membuka pintu kamar Sherly.

"Masuklah ma." jawab Sherly.

Kemudian mamanya Sherly masuk ke kamarnya dan duduk ditepi ranjang dengan Sherly.

"Ada apa Sherly kelihatannya kamu sedih sekali matamu juga sembab habis nangis?" tanya mamanya Sherly dengan hati yang sabar.

"Mama….mama…!!!…" ucap Sherly sambil memeluk mamanya dan menangis.

"Sabar Sherly ada apa bicara dengan mama yang jelas." kata mamanya Sherly.

"Bang Zahir ternyata sudah berjodoh dengan orang sana." kata Sherly sambil menangis.

"Memang orang sana biasanya begitu sudah berjodoh waktu masih kecil." jelas mamanya Sherly.

"Makanya mama, maminya bang Zahir kalau dengan aku sangat tidak suka mungkin alasannya agar aku juga tidak suka dengan bang Zahir dan menjauhi bang Zahir nyatanya kami saling mencinta." ucap Sherly.

"Papa dan mama juga berpikir ngapain kamu selalu dengan Zahir sudah jelas maminya tidak suka kalau sudah putus mama dan papa juga lega ini, kamu masih bisa mencari pemuda lain yang lebih dari Zahir." kata mamanya Sherly.

"Sudah Sherly jangan diingat-ingat lagi masa-masa indah dengan Zahir nanti kamu pasti bisa melupakan dengan cepat." saran mamamnya Sherly.

Kemudian mamanya Sherly meninggalkan Sherly di kamar sendiri biar dia merenung dan melupakan Zahir.

Sherly masih tetap belum bisa melupakan Zahir meskipun dengan cara apa saja mungkin baru beberapa hari kemungkinan kalau melewati beberapa bulan pasti aku bisa melupakan bang Zahir tekad Sherly dalam hati.

Sekarang aku akan tidur lebih awal besok kalau ke kuliah agar biasa lebih pagi datangnya kata Sherly ngomong sendiri kemudian dia menarik selimutnya agar bisa cepat tidur kenyataannya dia membalik badan ke kanan dan ke kiri ternyata belum bisa juga merem matanya.

Wah gawat kalau begini terus aku harus ngapain supaya bisa cepat tidur Sherly lalu duduk di sofa yang ada di kamarnya sambil melihat masa indah dengan Zahir di hpnya kalau begini mana bisa aku melupakan bang Zahir, lalu foto dan video dengan Zahir waktu wisata di berbagai tempat di hapus oleh Sherly tidak ada yang tersisa.

Sherly tenang hatinya sudah menghapus semua kenangan indah bersama Zahir, lalu Sherly terus kembali ke kasurnya dan dia akan tidur tak terasa dia sudah lelap.

***

Kurana sekarang sudah rapi akan pergi kuliah karena kuliahnya sudah hampir separo perjalanan sehingga dia giat kerena rencananya dia akan meneruskan ke luar negeri entah kemana tinggal besok.

Selesai siap Kurana lalu berjalan ke  mobilnya terus masuk dan langsung dijalankan ke kampus, hanya waktu tidak lama Kurana sudah sampai di kampus selanjutnya mobil diparkir di tempat parkiran mobil.

Selesai memarkir mobilnya Kurana terus turun dari mobil selanjutnya berjalan ke arah kelasnya di dalam kelas dia melihat Sherly duduk sambil melamun lalu Kurana mendekati Sherly.

"Melamun Sherly ?" tanya Kurana.

"Iya Nana aku belum bisa melupakan bang Zahir." ucap Sherly dengan wajah yang sedih.

"Sudahlah Sherly jangan di pikirkan terlalu mendalam santai saja anggap saja itu bukan jodoh kamu." kata Kurana menenangkan Sherly.

"Biasanya Nana kalau ada masalah bang Zahir yang selalu menenangkan aku tapi sekarang." ucap Sherly sedih.

"Sekarang kalau bang Zahir tidak bisa menenangkan kamu biar aku penggantinya nanti kalau ada Bella biar Bella juga yang menenangkan hatimu biar hatimu senang." solusi Kurana.

"Terima kasih kalian memang teman yang baik untuk aku." ucap Sherly.

Mereka asyik mengobrol Bella yang akan ke kelasnya melihat Kurana ada di kelas, dia lalu ikut masuk dan duduk dengan mereka.

"Sherly bagaimana keadaan kamu semoga baik-baik saja." kata Bella.

"Aku hancur Bella hatiku dan cintaku semuanya hancur." kata Sherly.

"Sabar itu bukan kehendak bang Zahir karena itu kehendak mami." kata Bella sambil mengelus pundak Sherly.

Kurana melihat Bella juga merasa kasihan kepada Sherly dia ikut merasakan sakit hatinya Sherly tak terasa air mata Bella juga menetes. 

Kurana melihat Bella meneteskan air matanya lalu dia mengambil tisu di tas Bella lalu diberikan kepda Bella.

"Sudah Bella sebaiknya kamu keluar dari kelas ini akan mulai materi kuliahnya sekarang." ucap Kurana terus mengantar Bella sampai di depan pintu kelas.

Kemudian Bella berjalan ke kelasnya yang tidak jauh dari kelas Kurana.

Saat pelajaran mata kuliah disampaikan dosennya Sherly kelihatannya juga tidak bisa mengikuti dengan baik dia sedikit melamun, Kurana yang melihat Sherly tidak fokus lalu Kurana mencolek lengan Sherly.

"Sherly fokus dengan materi ditunda dahulu kalau melamun." kata Kurana.

"Ya….ya…Nana." kata Sherly sambil gagap menjawab Kurana.

Selesai mata kuliahnya Sherly terus diajak Kurana keluar menunggu Bella duduk di kursi depan kelas Kurana.

***

Tak lama kemudian Bella sudah menghampiri mereka dan ikut duduk dengan mereka.

"Sherly ayo kita jalan-jalan supaya hatimu sedikit lega." ajak Bella.

"Tak tahulah Bella aku bisa senang apa tidak." jawab Sherly.

"Kamu tadi berangkat apa naik mobil sendiri?" tanya Bella.

"Enggak Bella aku diantar sopir papa soalnya mama takut kalau terjadi sesuatu dengan aku sebab aku masih suka melamun." ucap Sherly.

"Kalau begitu ayo dengan aku saja jalan-jalan sopir papa kamu beritahu tidak usah jemput nanti pulang sama aku saja." kata Bella.

"Ya deh aku menelpon papa agar sopirnya tidak menjemput aku." ucap Sherly terus menelpon papanya.

Selesai menelpon papanya Sherly terus berjalan mengikut Bella di tempat parkir mobil kemudian mereka masuk ke mobil Bella selanjutnya Bella menjalankan mobilnya menuju mall yang ada pagelaran musiknya.

Sedang Kurana juga masuk ke mobilnya sendiri dan mengikuti mobil Bella yang akan ke mall Kurana sudah tahu mall mana yang dikunjungi Bella.

Sherly didalam mobil dengan Bella kelihatan sedikit terhibur sebab Bella bercerita tentang Kurana.

"Masa Sherly, Kurana kalau mendekati cewek dia bilang dengan aku kalau ada keperluan penting dengan mami, padahal aku sudah tahu itu dia pasti kencan dengan anak cafe yang dikenal dia sudah lama." jawab Bella tersenyum.

"Kamu sudah hafal betul sifat Nana jadi kamu biasa saja memang dia sifatnya begitu." ucap Sherly.

"Mau bagaimana lagi selama Kurana masih mencintai aku biar saja dia mencari banyak cewek sebab nantinya aku juga yang akan menang, lain lagi ceritanya kalau aku yang tidak mau dengan dia." ucap Bella.

"Kamu sih enak Bella orang tua Kurana sayang dengan kamu lain dengan aku maminya begitu membenci aku." kata Sherly.

"Mungkin maminya bang Zahir mempunyai alasan tertentu dengan kamu Sherly makanya dia membenci kamu." ucap Bella.

Bersambung...